Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Sistem Penyuluhan Pertanian Terhadap Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang
Abstract
This investigation did constitude descriptive qualititative research the sample this research used purposive sampling method was about 49 samples. Technigue of data convection used by rescarcher were interview questionnaire, and observation. Method analysis data used was regression liniear led by the hand used SPSS program.
This research proved the factors of effectiveness elucidation system agriculture here connections toward profit group of Wanita Tani (KWT) with value connection knowledge factor was about 5,191, skill factor was about 5,629, attitude of who provides elucidation factor was about 5,411, facility factor was about 4,358, distance place of lving factor was about 4,304 and age factor was about 9,322. To developed group Wanita Tani (KWT) need increasing effectiveness system elucidation agriculture in order to result of agriculture can increasing profit the group of Wanita Tani (KWT)
Mengembangkan pemberdayaan kelompok wanita tani maka perlu didukung oleh beberapa faktorefektivitas sistem penyuluhan pertanian seperti faktor pengetahuan, faktorketerampilan, faktorsikap penyuluh, faktorfasilitas, faktorjarak tempat tinggal, dan faktor umur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem penyuluhan pertanian dan hubungan efektivitas penyuluhan pertanian terhadap pendapatan kelompok wanita tani (KWT)Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebanyak 49 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara, kuesioner dan observasi. Metode analisa data yang di gunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan mengunakan program SPSS.
Penelitian membuktikan bahwa faktor-faktor efektivitas sistem penyuluhan pertanian memiliki hubungan terhadap pendapatan kelompok wanita tani (KWT)dengan nilai hubungan faktorpengetahuan sebesar 5,191, faktorketerampilan sebesar 5,629, faktorsikap penyuluhsebesar 5,411, faktorfasilitas sebesar 4,358, faktorjarak tempat tinggal sebesar 4,304, dan faktorumur sebesar 9,322. Untuk mengembangkan kelompok wanita tani (KWT) maka perlu meningkatkan sistem penyuluhan pertanian yang efektif sehingga hasil pertanian bisa meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT).
Keywords
References
Agus. 2008. Analisis Efektivitas Kelompok Tani Hamparan diKecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Surakarta
Astiti, N.W.S. 2012. Ketimpangan Gender Dalam Pengelolaan Subak Guama Di Kecamatan Marga Tabanan Bali. Disertasi. Denpasar: Unud.
Hikmat, Harry. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora Utama Press, Bandung.
Mahmudi. 2005. Manajemen Kerja Sektor public. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Mosher, AT. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta : Ssaduran Ir. Skrisnandhi. CV. Jasaguna.
Permentan No 82 tahun 2013. Tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani Dan Gabungan Kelompok Tani.
Rini, Narka Dan Astiti. 2014. Peran Wanita Tani Dalam Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (Ptt) Pada Usahatani Jagung DiKecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Manajemen Agribisnis Vol. 2, No. 1, Mei 2014 Issn: 2355-0759.
Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia, UI Press.
Undang- undang nomor 16 tahun 2006. Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K).
Zakaria. 2006. Modul Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian. Pusat Manajemen Pelatihansumberdaya Manusia Pertanan. Ciawi.Bogor.
Refbacks
- There are currently no refbacks.