SUBSTITUSI PARSIAL TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG PULUT DENGAN PENAMBAHAN BAKING POWDER PADA PEMBUATAN BISKUIT

Herkulanus Lera, KGS Ahmadi, Pramono Sasongko

Abstract


Biscuits is one of favorit snack of Indonesian people. It produce from wheat flour which is imported from abroad. Therefore, by this biscuit production pulut corn flour originally from Indonesia can subtitute the wheat flour. The aim of this research is to determined the best composition in partial subtitution of wheat flour and pulut corn flour with addition of baking powder in biscuit production and it feasibility study. This research was conducted in Complete Randomize Block Design factorial with two factors. The first factor is the composition of partial subtitution of wheat flour and pulut corn flour in 4 levels . Second factors is the percentage of baking powder composition (1, 2, and 3%). All factors combinations was run in duplicate with 32 samples obtained. The result of the research was shown thath the best treatment were obtained from substitution 70 % of pulut corn flour and 30% of wheat flour with addition 1% of baking powder. That result shown that the biscuit have 5,87 % of moisture content; 2,07 % of ash; 17,92% of protein, 13,85N of brittleness.


Biskuit merupakan salah satu makanan ringan yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Biskuit dibuat dengan bahan baku utama tepung terigu yang ketersediaanya masih dicukupi melalui impor. Oleh karena itu melalui pembuatan cookies jagung pulut ini dapat menjadi proses subtitusi tepung terigu dengan tepung jagung pulut asli dari Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan komposisi terbaik pada substitusi parsial tepung terigu dengan tepung jagung pulut dan penambahan baking powder dalam pembuatan biskuit serta analisa kelayakan usahanya. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok ( RAK ) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu substitusi parsial tepung terigu dengan tepung jagung pulut, terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua yaitu komposisi baking powder (1, 2, dan 3%). Seluruh kombinasi diulang sebanyak 2 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada substitusi tepung terigu 70% dengan tepung jagung pulut 30% dan penambahan baking powder 1% dengan parameter kadar air 5,87%, kadar abu 2,07%, protein 17,92%, daya patah 13,85 N.

Keywords


Tepung Terigu; Tepung Jagung Pulut; Baking Powder; Biskuit

References


Aftasari, F. 2003. Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Sponge Cake yang Ditambah Tepung Bekatul Rendah Lemak. Institut Pertanian Bogor. Bogor, Indonesia. (Thesis)

Astawan, M. W, dan M. Astawan, 1998. Teknologi Pengolahan Pangan Hewani Tepat Guana. Cv. Akademik Pressindo. Jakarta. AOAC. 1990. Official Methods of Analysis of Assosiaciation of Official Analytical Chemists. AOAC Inc. Washington DC.1141 hal

Badan Standar Nasional (BSN). 1992. SNI 01-2973-1992 : Biskuit. BSN. Jakarta.

Boediono, Mario P.A.D R. 2012. Pemisahan Dan Pencirian Amilosa Dan Amilopektin Dari Pati Jagung Dan Pati Kentang Pada Berbagai Suhu. Skripsi. Depertemen Ilmu Kimia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian. Bogor.

Gomez, K. A. dan A. A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. (Terjemahan). E. Syamsudin dan J. S. Baharsjah. UI Press. Jakarta. 698 hal.

Matz, S. A. dan T.D. Matz. 1978. Cookies and Crackers Technology. The AVI Publishing Co. Inc. Westport, Connecticut.

Setyadi, D., A. 2016. Pengaruh Jenis Tepung Pisang (Musa paradisiaca) Dan Waktu Pemanggangan Terhadap Karakteristik Banan Flakes. Tugas Akhir. Fakultas Teknik. Umiversitas Pasundan. Bandung.

Suarni, dan S. Widowati. 2005. Struktur, Komposisi dan Nutrisi Jagung. Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor

Sudarmadji, S. B. Haryono dan Suhardi.1989.Prosedur Analisa Untuk Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.

Surami. 2005ᵃ. Teknologi Pembuatan Kue Kering (Cookies) Berserat Tinggi Dengan Penambahan Bekatul Jagung. Prosiding Seminar Nasional BB Pascapanen.p. 521-526

Suryani, 2002. Kerja Sumber Daya Manusia Analisis Faktor Motivasi Balai Benih Induk Hortikultura. Padang Marpoyan Pekan Baru-Propinsi Riau. Masters thesis. Institut Pertanian Bogor.

Tarwotjo, Soejoeti(2004),Dasar-dasar gizi Kuliner. Jakarta,Grasindo


Refbacks

  • There are currently no refbacks.