ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA NGANTRU KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

Alice Aprilia Susanti Nduwa Ndewa, Eri Yusnita Arvianti, Ninin Khoirunnisa'

Abstract


Chili commodities is widely used as raw material for the domestic processing industry (medicines, food and cosmetics). Consumption of chili commodities is increasing in line with the increasing number of population and the increasing variety of types and food menu that utilize this product. Fulfillment of national cayenne consumption needs of the increasing can be supported by increased production of cayenne pepper. The ability of chili production is influenced by the development of land area and productivity level of chili in certain area. Chili farming activities generally have a risk that is often faced by farmers harvest failure, lack of selling certainty, fluctuating prices, low probability of business margin, and weak market access. Farmer of chili farming conducted by the farmers in the research location has the purpose to improve the welfare of the family, but in improving the income and welfare of farmers, often faced with the problems of knowledge of farmers who are still relatively low, limited capital, small land and lack of farmers skills that will eventually effect on farmer acceptance.
The research was conducted in Ngantru Village, Ngantang District, Malang Regency using sample of 50 peasants in this village. The system conducted in this village is feasible to be developed. The results showed that the R / C value of 1.40 (> 1), BEP farmer's acceptance is smaller than the acceptance received by farmers is Rp.13.270.336,00, the amount of chiliproduction is greater than BEP of chili production (5,860 kg> 2,413 Kg), and the price received by farmers is larger than BEP price (Rp.5,500.00> Rp.3,917.00).


Cabai rawit komoditas pertanian banyak digunakan sebagai bahan baku industri pengolahan dalam negeri (obat-obatan, makanan dan kosmetik). Kebutuhan konsumsi komoditas cabai rawit ini semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan semakin bervariasinya jenis serta menu makanan yang memanfaatkan produk ini. Pemenuhan kebutuhan konsumsi cabai rawit nasional yang semakin meningkat dapat ditunjang oleh peningkatan produksi cabai rawit. Kemampuan produksi cabai rawit dipengaruhi oleh perkembangan luas lahan dan tingkat produktivitas cabai rawit pada daerah tertentu. Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan tingkat produktivitas cabai rawit tertinggi. Kegiatan usahatani cabai rawit pada umumnya memiliki resiko yang sering dihadapi oleh petani antara lain resiko gagal panen, tidak adanya kepastian jual, harga yang berfluktuasi, kemungkinan rendahnya margin usaha, dan lemahnya akses pasar. Usahatani cabai rawit yang dilakukan petani memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, namun demikian dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, sering dihadapkan pada permasalahan pengetahuan petani yang masih relatif rendah, keterbatasan modal, lahan garapan yang sempit serta kurangnya ketrampilan petani yang pada akhirnya akan berpengaruh pada penerimaan petani.
Penelitian dilakukan di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dengan menggunakan sampel sebanyak 50 orang petani cabai rawit di desa ini. Cabai rawit yang dilakukan layak untuk dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai R/C sebesar 1,40 (>1), BEP penerimaan petani lebih kecil yaitu Rp 13.270.336,00, jumlah produksi cabai rawit lebih besar dari BEP produksi cabai rawit (5.860 kg > 2.413 Kg), dan harga yang diterima oleh petani lebih besar dari BEP harga (Rp 5.500,00 > Rp 3.917,00).

Keywords


Cabai Rawit; Analisis Usaha; Kelayakan Usahatani Cabai Rawit; Desa Ngantru

References


BPS (Badan pusat statistik 2015). Luas panen, produksi dan produktivitas cabai rawit.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, 2010. Statistik tanaman sayuran. Departemen pertanian. Jakarta.

Saptana, DKK., 2008. Strategi kemitraan usaha dalam rangka peningkatan daya saing agribisnis cabai merah di Jawa Tengah. Pusat analisis sosial ekonomi dan kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan pertanian Deptan Bogor.

Slovin, Umar. 2007. Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta. Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. 2008. Metode penelitian: pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung.

............... 2013. Statistika untuk penelitian. Bandung., Alfabeta.

Sumarni, N.dan A. Muharam 2012. Budidaya tanaman cabai rawit merah. Balai penelitian tanaman sayuran. Lambang.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.