APLIKASI INDOLE ACETIC ACID DAN NAPHTALENE ACETIC ACID PADA PERTUMBUHAN VEGETATIF PHALAENOPSIS HIBRIDA PADA UMUR 4,5 – 7 BULAN

Apolonius Sumardi, Astutik Astutik, Wahyu Fikrinda

Abstract


Efforts made in increasing the production of orchid plants was to use growth regulators (ZPT). The function of ZPT was for the morphogenesis of growth in cell cultures, tissues, and organs. The objectives of the study were to investigate the effect of IAA (Indole acetic acid) and NAA (Naphtalene acetic acid) hormone application on vegetative Phalaenopsis hybrid growth aged 18 to 28 weeks after acclimatization. This research was a continuation of previous research (on the development of 5 months after acclimation) which was held in June until August 2017 at Green house Jl. Telaga Warna Tlogomas Malang. The research was conducted using Completely Randomized Design (RAL) factorial pattern consisting of: Factor I: Type Auksin (A) consisting of 2 types: A1: IAA and A2: NAA. Factor II: Auxin concentration, consisting of 3 levels: K1: 100 ppm, K2: 200 ppm, K3: 300 ppm. From these two factors, there were 6 treatment combinations and each treatment combination was repeated 4 times. Each replication consisted of 3 experimental plant samples, a total of 72 samples of hybrid Orchid Phalaenopsis plants. There was interaction between auxin type and auxin concentration at parameters of leaf length increase in NAA auksin concentration 200 ppm for 1.54 cm at 24 weeks and increased by 1.95 cm at 28 weeks. On parameter of increase of leaf width at IAA auksin type with concentration of 100 ppm equal to 1.36 cm at 18 weeks to 1.60 cm at age 28 weeks. The best growth of Phalaenopsis hybrids was in the parameter of leaf increase.

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan produksi anggrek adalah dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT). Fungsi ZPT tersebut dapat merangsang pertumbuhan morfogenesis dalam kultur sel, jaringan, dan organ. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi hormon Indole acetic acid dan Naphtalene acetic acid pada pertumbuhan vegetatif Phalaenopsis hibrida umur 18 sampai 28 minggu setelah aklimatisasi. Penelitian ini merupakan kelanjutan penelitian sebelumnya (pada perkembangan 5 bulan setelah aklimatisasi) yang dilaksanakan pada bulan juni sampai agustus 2017 di green house Jl. Telaga Warna Tlogomas Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari: Faktor I: Jenis Auksin (A) yang terdiri dari 2 jenis yaitu: A1: IAA dan A2: NAA. Faktor II: Konsentrasi auksin, terdiri 3 level yaitu :K1: 100 ppm, K2: 200 ppm, K3: 300 ppm. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 6 kombinasi perlakuan dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang 4 kali. Masing-masing ulangan terdiri 3 sampel tanaman percobaan, jumlah keseluruhan ada 72 sampel tanaman Anggrek Phalaenopsis hibrida. Terdapat interaksi antar jenis auksin dan konsentrasi auksin pada parameter pertambahan panjang daun pada jenis auksin NAA konsentrasi 200 ppm sebesar 1,54 cm pada umur 24 minggu dan bertambah sebesar 1,95 cm pada umur 28 minggu. Pada parameter pertambahan lebar daun pada jenis auksin IAA dengan konsentrasi 100 ppm sebesar 1,36 cm pada umur 18 minggu menjadi 1,60 cm pada umur 28 minggu. Pertumbuhan terbaik Phalaenopsis hibrida terdapat pada parameter pertambahan penjang daun.

Keywords


Anggrek Bulan; ZPT; auksin

References


Astutik, dan Hapsari.Ricky. 2009. Stimulasi Pertumbuhan Vegetatif Phalaenopsis dengan IAA. J. Buan Sains. Vol. 9, No. 2:173-176.

Devi. Astuti, dan H.P. 2012. Induksi Pembelahan Sporofitik Mikrospora Anggrek Bulan (Phalaenopsis ambilis). Skripsi. Perpustakaan Universitas Airlangga.

Ekosari, A. 2009. Pengaruh Ga3 Dan Iaa Terhadap Pembesaran Bonggol Adenium (Adenium obesum). Skripsi. FP. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kristanto, Z. C. Nikmah, dan W. Slamet, 2017. Aplikasi silika dan NAA terhadap pertumbuhan Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis L.) pada tahap aklimatisasi.

Lisnandar, D.S., W. Mudyantini, dan A.Pitoyo. 2012. Pengaruh pemberian variasi konsentrasi NAA (α-naphthaleneacetic acid) dan 2.4 D terhadap induksi protocorm like bodies (PLB) anggrek macan (Grammatophyllum scriptum (Lindl.). Bioteknologi Vol. 9, No. 2:66-72.

Marzuki, M, I. Suliansyah, dan R. Mayerni.2008. Pengaruh NAA pada pertumbuhan bibit nanas (Ananas comosus L. Merr) pada tahap aklimatisasi. J. Jerami. Vol. 1, No. 3:111–120.

Nisak. K., T. Nurhidayati, K. I. Purwani. 2012. Pengaruh Kombinasi konsentrasi ZPT NAA dan BAP pada Kultur Jaringan Tembakau Nicotiana tabacum var. Prancak 95. J. Sains Dan Seni Pomits. Vol. 1, No. 1:1-6.

Suradinata, Y.R., A. Nuraini, dan A. Setiadi. 2012. Pengaruh Kombinasi Media Tanam Dan Konsentrasi Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggrek Dendrobium Sp. Pada Tahap Aklimatisasi. J. Agrivigor. Vol. 11. No. 2:104-116.

Untari, R., D.M. Puspitaningtyas. 2008. Pengaruh Bahan Organik dan NAA terhadap Pertumbuhan Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) dalam Kultur in Vitro. J. Biodiversitas. Vol. 7, No. 3:344-348.

Widiastoety, D. 2014. Pengaruh Auksin dan Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Mokara. J. Hort. Vol. 24, No. 3:230-238.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.