Pemupukan Nitrogen Dan Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terong Ungu (Solanum Melongena L.).
Abstract
Untuk mendapatkan potesi hasil terong dengan permintaan yang tinggi ini, masih tidak diimbangi dengan produksi sehingga diperlukan teknik pemupukan yang baik terutama dari aspek kesuburan tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk nitrogen dan kalium serta dosis terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terong ungu. Penelitian ini dilaksanakan dikelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Pada bulan November sampai Februari yang memiliki ketinggian tempat ± 450 dari permukaan laut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yang terdiri dari 6 perlakuan dan diulang 3 kali yaitu :jenis pupuk (N) terdiri dari : N1 = Urea dan N2 = KCL. Pupuk N1 = Urea 50 kg/ha (0,4 gram/tanaman), N2 = Urea 100 kg/ha (0,8 gram/tanaman), N3 = Urea 150 kg/ha (1,2 gram/tanaman), K1 = KCL 50 kg/ha (0,4 gram/tanaman), K2 = KCL 100 kg/ha (0,8 gram/tanaman), K3 = KCL 150 kg/ha (1,2 gram/tanaman). Variabel pengamatan : tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga, jumlah buah dan berat buah. Apabila menunjukan beda nyata diantara perlakuan yang diuji maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan Pemupukan 50 kg KCl/ha dan 150 kg urea mampu menghasilkan tinggi tanaman yang sama pada umur 50 hari setelah tanam. Pemupukan Urea maupun KCl tidak mempengaruhi terhadap bobot tanaman maupun jumlah buah.
Keywords
References
Anonim. 2008. Produksi Terong Ungu. www.tanindo.com. Diakses tanggal 26 November 2008.
Dwijoseputro. D. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.Eriyandi. 2008. Budi Dayatanaman Terung. CV. Wahana lptek Bandung.
Kastono. D. 2005. Tanggapan Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai Hitam Terhadap Penggunaan Pupuk Organik Dan Biopestisida Gulma Siam (Chromolaena Odorata). J. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.2.
Marliah. A, T. Hidayat, dan N. Husna. 2012. Pengaruh Varietas dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Kedelai [Glycine max (L.) Merrill]. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. J. Agrista. Vol. 16, No. 1.
Morgan, J.A.W., G.D. Bending, P.J. White. 2005. Biological costs and benefits to plant-microbe interactions in the rhizosphere. J. Exp. Bot. 56:1729-1739.
Pangaribuan. D. H, M. Yasir, dan N. K. Utami. 2012. Dampak Bokashi Kotoran Ternak dalam Pengurangan Pemakaian Pupuk Anorganik pada Budidaya Tanaman Tomat. J. Agron. Indonesia 40 (3) : 204-210.
Putri. D.D. 2016. Identifikasi Karakter Kualitatif Dan Kuantitatif Beberapa Varietas Terung (Solanum melongena L.). Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Rosmarkam, A. dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Rosliani, R., N. Sumarni, dan N. Nurtika. 2001. Penentuan Pupuk Makro dan Macam Naungan untuk Tanaman Cabai di Musim Hujan. J. Hort. 11(2):102-109.
Subhan. N, Nurtika, dan N. Gunadi. 2009. Respon Tanaman Tomat Terhadap Penggunaan Pupuk Majemuk NPK 15-15-15 Pada Tanah Latosol Pada Musim Kemarau. J. Hort. 19 (1) : 40-48.
Refbacks
- There are currently no refbacks.