INDENTIFIKASI KADAR GULA DAN KADAR NIKOTIN TEMBAKAU TALI SUMBA BARAT DAYA BERDASARKAN POSISI DAUN PADA BATANG
Abstract
Kadar nikotin dan kadar gula mempunyai peran yang penting dalam produk tembakau. Nikotin berpengaruh terhadap beratnya rasa isap asap rokok. Makin tinggi kadar nikotin rasa isapnya makin berat, sebaliknya tembakau yang berkadar nikotin rendah rasa isapnya makin ringan. Sedangkan gula mempunyai peran meringankan rasa asap rokok, tetapi bila terlalu tinggi menyebabkan panas dan iritasi di kerongkongan. Penelitian tentang identifikasi kadar gula dan kadar nikotin daun tembakau tali berdasarkan posisi daun pada batang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam faktorial. Faktor pertama teridiri dari 3 taraf identifikasi tiga posisi daun, yaitu daun atas, daun tengah, dan daun bawah, dan faktor kedua terdiri dari 2 taraf yaitu lokasi satu dan lokasi dua dan diulang sebanyak 3 kali. Bahan yang diteliti yaitu tembakau tali dari dua lokasi asal Kabupaten Sumba Barat Daya. Lokasi I dan Lokasi II memiliki tingkat kadar nikotin dan gula yang berbeda. Lokasi I kadar nikotin tertinggi pada posisi daun tengah yaitu 4,23% dan kadar gula tertinggi pada posisi daun tengan sebesar 5,12%. Lokasi II kadar nikotin tertinggi pada posisi daun atas yaitu 6,39% dan kadar gula pada posisi daun atas yaitu 3,18%. Tingginya kadar nikotin dipengaruhi oleh posisi daun semakin ke atas posisi daun pada batang maka kadar nikotin semakin tinggi. Tingginya kadar gula pada daun tembakau disebabkan oleh cara budidaya yang dipengaruhi oleh banyak dan sedikitnya jumlah daun yang disisakan pada batang.
Keywords
References
Arief. 2007. Protein Anti – Kanker dari Tembakau. Beritaiptek.com. http://beritaiptek.com/pilihberita.php?id=355 [5 Juli 2007].
Leffingwell, J. C. 1999. Basic Chemical Constituents to Tobacco Leaf and Differences Among Tobacco Types. In Davis, D. L. and M. T. Nielsen (eds) Tobacco, Produktion, Chemistry, and Technology. University Press, Cambridge.
Murdiyati, A. S., J. Hartono, S. H. Isdijoso, dan Suwarso. 1999. Upaya Penelitian Tembakau Voor-Ogst dalam Mengantisipasi Penerapan Ketentuan Kandungan Nikotin Dan Tar. Makalah disampaikan pada Pertemuan Teknis Nasional Intensifikasi Tembakau Voor-ogst di Solo, 4 Nopember 1999. Balittas Malang.
Suwarso. 1992. Pemuliaan Tembakau Virginia dan Tembakau Asli. Prosiding Simposium Pemuliaan Tanaman l. Pripi Komda Jatim Hal 264-278
Tirtosastro, S. 2010. Pengusahaan Tembakau Rajangan Kalituri Yang Baik. Unit Pelaksana Teknis Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Surabaya. Surabaya.
Tirtosastro, S. 2011. Upaya Menekan Bahan Berbahaya Pada Tembakau Virginia Melalui Teknologi Pengovenan Berbasis Energi Alternatif. Jurnal pengembangan inovasi pertanian vol. (4) 4:248.
Tirtosastro, S. dan Murdiyati A. S. 2010. Kandungan Kimia tembakau dan Rokok. Buletin Tanaman, Tembakau, Serat, dan Minyak Industri. Vol 2., No. 1. Pp 33-43
Tso, T. C. 1990. Production, Physiology, and Biochemistry of Tobacco Plant. Ideals,Inc., Beltsville, MD.
Willian, R. L. 2006. Specialty Plant Nutrition Management Guide Tobacco. CropKit SQM. Brazil.
Refbacks
- There are currently no refbacks.