REDESAIN PESISIR PANTAI RIA SEBAGAI WISATA BAHARI DIKOTA ENDE, FLORES – NTT
Abstract
Wisata Bahari merupakan kegiatan wisata yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang meliputi beberapa aktivitas seperti, jalan-jalan, bersantai, kuliner, berenang, menyelam, berperahu, memancing dan edukasi. Semenjak berdiri di tahun 2004, Wisata Bahari Pantai Ria hanya memiliki fasilitas untuk kegiatan bersantai dan menikmati kuliner. Masih banyak aktifitas wisata bahari yang belum disediakan dan difasilitasi. Dari segi lokasi wisata Pantai Ria masih kurang dalam infrastrukur seperti belum tersedianya tempat parkir dan tempat sampah yang baik. Sehingga masih belum menunjukan karakter sebagai sebuah tempat Wisata Bahari. Penelitian ini bertujuan menambah eksistensi sebagai wisata bahari pada Wisata Bahari Pantai Ria Kota Ende melalui proses Redesain. Redesain adalah kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu perubahan sehingga terjadi perubahan fisik tanpa merubah fungsinya baik melalui perluasan maupun pemindahan lokasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode desain dengan tahapan yang dilakukan antara lain: inventarisasi data, analisis, sintesis, pencanaan (konsep) dan desain. Luas area yang dirancang 21.602,07 m². Konsep desain Pantai Ria terdiri dari konsep filosofis, konsep bentuk, konsep ruang, konsep aktifitas & fasilitas, konsep sirkulasi, konsep material, konsep vegetasi dan konsep tata letak sclupture. Penyataan konsep dilanjutkan dengan desain. Hasil desain, Pantai Ria dibagi menjadi 2 yakni ruang aktif dan pasif. Dan pembagian area sesuai kebutuhan aktifitas dan fasilitas wisata bahari antara lain: area parkir, area penunjang, area plaza, area kuliner, area bermain, area edukasi, area selfie, area wisata air, area pancing dan area TPS. Pantai Ria menjadi sebuah kawasan Wisata Bahari yang estetis. ameniti dan edukatif.
Keywords
References
Bambang. 2001. Studi Evaluasi Dampak Pembangunan Wisata Bahari terhadap Lanskap Lahan Pantai. Laporan Penelitian. Pusat Studi Indonesia
Lembaga Penelitian Universitas Terbuka. Gold, S. M. 1980. Recreation Planning and Design, McGraw-Hill Book Co. New York. 568 p.
Nurisjah, S. 2000. Rencana Pengembangan Fisik Kawasan Bahari di Wilayah Pesisir Indonesia.
Buletin Taman dan Lanskap Indonesia. InstitutPertanian Bogor.
Pulau Flores. Asal-usul Pulau Flores.https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Flores. (online) diakses 18 Februari 2018.
Suharto. 1994. Dasar-Dasar Pertamanan. Media Wiyata. Semarang.
Sulistiyantara. 2004. Taman Rumah Tinggal. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pelancong. Floresweg Geopeno, Titik Tengah Pulau Flores dan Mitos Perempuan Cantik dan Lelaki Gagah .https://hyferdy.blogspot.co.id/2015/04/floresweg-geopeno-titik-tengah-pulau.html. (online) diakses 18 februari 2018.
Wikipedia bahasa Indonesia. KegiatanMendayung.https://id.wikipedia.org/wiki/Dayung.(online) diakses 1 Maret 2018.
Wisata Bahari Anambas (2015). Pengertian Wisata Bahari. http://www.wisatabahari.net.(online). di akses Februari 2017.
Refbacks
- There are currently no refbacks.