STRATEGI KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN DALAM DISTRIBUSI BERAS KELOMPOKTANI TIRTOSARI 2 DUSUN GAMBIRAN DESA MOJOSARI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

Aleksandra Eduardo Damela, Son Suwasono, Dwi Asnawi Nurhananto

Abstract


This study aims to determine the communication strategy of agriculture in the distribution of Rice Tirtosari 2 Village Hamlet Gambiran Mojosari Kepanjen District of Malang. The population in this study is the group chairman, and members of the central committee in the distribution of kelompoktani kelompoktani rice Tirtosari 2 of 30 people using the method of teleological sampling. The data collection methods used were Interview, Observation, Documentation and Questionnaire. This research uses a qualitative method. The data analysis methods used are qualitative, including data collection, data reduction and verification. The results of the questionnaire showed that the agricultural extension marketing communication strategy is more dominant to individuals at 90%, an agricultural extension communication strategy in the face of competition from dominant firms through discussions and meetings of farmers. groups, namely 60%, the agricultural extension communication strategy on the most dominant payment system through explanations and exercises how to calculate the profit of the buying and selling business is 70%.



Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian Dalam Distribusi Beras Kelompoktani Tirtosari 2 Dusun Gambiran Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah ketua kelompok, pengurus inti dan anggota kelompoktani dalam distribusi beras kelompoktani Tirtosari 2 sebanyak 30 orang dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Wawancara, Observasi, Dokumentasi, dan Kuisioner. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode analisis data yang digunakan yaitu deskriftif kualitatif mencakup pengumpulan data, reduksi data, dan verifikasi. Hasil kuisioner membuktikan bahwa strategi komunikasi penyuluh pertanian mengenai pemasaran lebih dominan melalui pendekatan perorangan yaitu 90%, strategi komunikasi penyuluh pertanian menghadapi pesaing usaha lebih dominan melalui diskusi dan pertemuan kelompok yaitu 60%, strategi komunikasi penyuluh pertanian mengenai sistem pembayaran lebih dominan melalui penjelasan dan latihan cara menghitung keuntungan dari kegiatan jual beli yaitu 70%.

Keywords


Strategi; Komunikasi; Penyuluh Pertanian

References


Cepriadi, Yulida R. 2012. Persepsi Petani Terhadap Usahatani Lahan Pekarangan (Studi Kasus Usahatani Lahan Pekarangan di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan). Indonesia Jurnal of Agricultural Economics(IJAE).

Dimyati. 2013. Prestasi Indeks Pembangunan Manusia. Jurnal Nasional.

Pemerintah Republik Indonesia. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

[Permentan] Peraturan Mentri Pertanian Nomor 82 Tahun 2013. Tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani. BKP5K Kabupaten Bogor(ID).

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.