Respon Kailaan (Brassica oleraceae L.) Terhadap Media Tanam Dan POC Nasa Pada Sistem Vertikultur

Emiliyani Meo Dhone, Astutik Astutik, Sutoyo Sutoyo

Abstract


Efforts that can be mode to increase the production of crops on narrow land by using chaff charcoal and POC Nasa composition. The objective of this research is to know the effect of charcoal charcoal on growth media and application of NASA liquid organic fertilizer to the production of kailaan plants. This research uses factorial RAK consisting of 3 replications. Factor I is the dose of charcoal husk (A) that is: A0 = 0 kg, A1 = 0.5 kg of charcoal husk and A2 = 1 kg of husk charcoal. Factor II is a dosage of POC Nasa (N) consisting of 3 levels, namely : N0 = 0 ml/l water, N1 = 5 ml/l water and N2 = 10 ml/l water. The analysis was analyzed statistically using F test, if the result of the variance were significantly different (F arithmetic> F table), then to compare the two treatment treatments was done by the advanced test with the BNT's Smallest Differential Test of 5% level. The result of this research can be concluded that there is interaction between husk husk and POC Nasa dose to leaf area at age 2 and 6 weeks. The best growth of kuta was obtained on the treatment of 0.5 kg/paralon husk husk and the dosage of POC Nasa 10 ml/L water showed the highest yield of leaf at 6 weeks at 684,00cm2. The best kailaan result was obtained from 0.5 kg/paralon husk husk (44.37 g/plant) and Nasa 5-10 ml/L water dose (41,22-42,63 g/plant). The best kailaan result was obtained from 0.5 kg/paralon husk husk (44.37 g/plant) and Nasa 5-10 ml/L water dose (41,22-42,63 g/plant).



Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman pada lahan sempit dengan menggunakna komposisi arang sekam dan POC nasa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan arang sekam pada media pertumbuhan dan aplikasi pupuk organik cair NASA terhadap produksi tanaman kailaan. Penelitian ini menggunakan RAK faktorial yang terdiri atas 3 ulangan. Faktor I adalah takaran arang sekam (A) yaitu : A0 = 0 kg, A1 = 0,5 kg arang sekam dan A2 = 1 kg arang sekam. Faktor II adalah dosis POC Nasa (N) terdiri dari 3 taraf, yaitu : N0 = 0 ml/l air, N1 = 5 ml/l air dan N2 = 10 ml/l air. Analisis dianalisis secara statistik menggunakan uji F, apabila hasil ragam berbeda nyata (F hitung > F tabel), maka untuk membandingkan dua rata-rata perlakuan dilakukan uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil BNT taraf 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara arang sekam dan dosis Nasa terhadap luas daun umur 2 dan 6 minggu. Pertumbuhan kailaan terbaik diperoleh pada arang sekam 0,5 kg/paralon sebesar 343,72 cm2 ditindai pada luas daun dan diawali hasil interaksi serta dosis Nasa 10 ml/L air terhadap luas daun umur 6 minggu dengan luas daun sebesar 264,86 cm2. Hasil tanaman kailaan terbaik diperoleh pada penambahan arang sekam 0,5 kg/paralon (44,37 g/tanaman) dan dosis Nasa 5-10 ml/L air (41,22-42,63 g/tanaman).

Keywords


Vertikultur Vertikal; Arang sekam; POC Nasa; Kailaan

References


Annisava, A.R., L. Anjela, dan B. Solfan. 2014. Respon Tanaman Sawi (Brassica juncea L) Terhadap Pemberian Beberapa Dosis Bokashi Sampah Pasar Dengan Dua Kali Penanaman Secara Vertikultur. J. Agroteknologi. Vol. 5, No. 1: 17-24.

Dewi, H. 2007. Pengaturan komposisi nutrisi dan media dalam budidaya Tanaman tomat dengan sistem hidroponik.

Indrianasari, Y. 2016. Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) Secara Hidroponik Pada Media Pupuk Organik Cair Dari Kotoran Kambing Dan Kotoran Kelinci. Publikasi Ilmiah. PS. Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Irawan A. dan Y. Kafiar. 2015. Pemanfaatan cocopeat dan arang sekam padi sebagai media tanam bibit cempaka wasian (Elmerrilia ovalis). Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol. 1, No. 4:805-808.

Kusmarwiyah R, Erni S. 2011. Pengaruh media tumbuh dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (Apiumgraveolens L.) .J. Crop Agro Vol. 4, No. 2:7-12.

Kusuma. A. H, M. Izzati, dan E. Saptiningsih. 2013. Pengaruh Penambahan Arang dan Abu Sekam dengan Proporsi yang Berbeda terhadap Permeabilitas dan Porositas Tanah Liat serta Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L). J. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vo. XXI, No. 1:1-9.

Laksono. R. Andhika dan D. Sugiono. 2017. Karakteristik Agronomis Tanaman Kailaan (Brassica oleraceae L. var. acephala DC.) Kultivar Full White 921 Akibat Jenis Media Tanam Organik dan Nilai EC (Electrical Conductivity) Pada Hidroponik Sistem Wick. J. Agrotek Indonesia. Vol. 2, No. 1:25-33.

Lukman, L. 2011. Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara vertikultur. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung. Hal. 1-6.

Manullang, Gerald Sehat., Abdul Rahmi dan Puji Astuti. 2014. Pengaruh Jenis Dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Varietas Tosakan. Jurnal Agrifor Volume XIII Nomor 1, Maret 2014. ISSN : 1412-6885.

Makaruku, M.H. 2015. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik. J. Agroforestri. Vol. X, No. 3:239-246.

Mas’ud, H. 2009. Sistem Hidroponik Dengan Nutrisi Dan Media Tanam Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Selada. J. Media Litbang Sulteng. Vol. 2, No. 2:131–136.

Meriyam. S., T. Rahayu,. Budiwati., D.O. Widiastuti., A.P. Sari., N.P. Rini dan A.I. Astuti. 2013. Implementasi Eco-Education Di Sekolah Perkotaan Melalui Budidaya Vertikultur Tanaman Hortikultura Organik. Laporan Kegiatan Ppm Reguler.

Neli. S., N. Jannah dan A. Rahmi.2013. Pengaruh Pupuk Organik Cair Nasa Dan Zat Pengatur Tumbuh Ratu Biogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L.) Varietas Antaboga-1. J. Agrifor. Vol. XV. No. 2:297-308.

Nurbaity, A., A, Setiawan, dan O. Mulyana. 2011. Efektivitas Arang Sekam Sebagai Bahan Pembawa Pupuk Hayati Mikoriza Arbuskula Pada Produksi Sorgum. J . Agrinimal. Vol. 1, No. 1:1-6.

Sari. D.K., M.D. DuajadanNeliyat. 2012. Pengaruh Perbedaan Formula Pupuk Pada Pertumbuhan danHasil Kailaan (Brassicaoleracea). Vol. 3, No. 1:34-40.

Setiari, N dan Y. Nurchayati. 2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil Pada Beberapa Sayuran Hijau Sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Supplement. J. BIOMA. Vol. 11, No. 1: 6-10.

Sinaga. P., Meiriani dan Y. Hasanah. 2014. Respons Pertumbuhan dan Produksi Kailaan (Brassica Oleraceae L.) pada Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Paitan (Tithonia Diversifolia (Hemsl.) Gray). J. Online Agroekoteknologi. Vol. 2, No.4 : 1584-1588.

Supriyanto dan F. Fiona. 2010. Pemanfaatan Arang Sekam untuk Memperbaiki PertumbuhanSemai Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) PadaMedia Subsoil. J. Silvikultur Tropika. Vol. 01 No. 01:24–28.

Susilo. D.E.H. 2014. Nisbah Berat Daun Dan Luas Daun Spesifik Tanaman Sawi Akibat Pemberian Pupuk Organik Di Tanah Gambut Kota Palangka Raya. J. Anterior Vol. 13, No. 2:132–138.

Wuryan. 2008. Pengaruh Media Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Hias Pot Spathiphyllum.

Yanti, S.E.F., E. Masrul, dan H. Hannum. 2014. Pengaruh Berbagai Dosis dan Cara Aplikasi Pupuk Urea Terhadap Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Pada Tanah Inceptisol Marelan. J. Onaline Agroekoteknologi. Vol. 2, No. 2:770-780.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.