PENAMBAHAN KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT TERHADAP MUTU DAN UMUR SIMPAN WINGKO

Mamad Ahmadi, KGS Ahmadi, Lorine Tantalu

Abstract


Research objectives to get the best concentration of calcium propionate which can produce a longer for wingko shelf life and an analysis of the feasibility of making wingko with calcium propionate addition. Randomized completed design was with one factor, namely the concentration of calcium propionate (0.0%. 0.1%. 0.2%. 0.3%). The results showed that the longest shelf-life of wingko was found in the addition of 0.3% calcium propionate concentration, which is 10 days with the results of business feasibility analysis, namely: HPP value = Rp.2,361.94 / 20 gr, BEP (unit) = Rp. .13,860,693, HPP (20%) = Rp. 2,834.14 and RCR = 1.20



Tujuan penelitian untuk mendapatkan konsentrasi terbaik kalsium propionat yang dapat menghasilkan daya simpan wingko lebih lama dan analisis kelayakan usaha pembuatan wingko dengan penambahan kalsium propionat. Penelitian ini menggunakan perhitungan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu konsentrasi kalsium propionat (0,0%. 0,1%. 0,2%. 0,3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur simpan wingko paling lama pada penambahan konsentrasi kalsium propionat 0,3% yaitu dengan daya simpan 10 hari dengan hasil analisis kelayakan usaha yaitu: nilai HPP = Rp.2.361,94/20 gr, BEP(unit) = Rp.13.860.693, HPP(20%) = Rp.2.834,14 dan RCR = 1.20

Keywords


kalsium propionat; daya simpan; analisis kelayakan usaha

References


AOAC. 2005. Official Methode of Analysis of The Association of Official AnalitycalChemists. 18th ed. Maryland: AOAC International. William Harwitz (ed). Unaited States of America.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1996. SNI 01-04311-1996: Standar Mutu Wingko Babat.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1998. SNI 01-4447-1998. Syarat Mutu Tepung Ketan.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2010. SNI 3140-3-2010. Syarat atau Karakteristik Gula Pasir Berkualitas. Revisi SNI 01-3140-2001. ICS. 67. 180.10

Cahyo Saparinto dan Diana Hidayati. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Kamisius. Yogyakarta.

Direktorat Gizi Depkes RI. 1981. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa Segar Pada 3 Tingakatan Umur.

Degarmo, 1984. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan Dan Hasil Pertanian. Bharata Karya Aksara. Jakarta.

Dewan Standarisasi Nasional (DSN). 1994. SNI 01-3533-1994. Standar Mutu Air.

Fauziyah. N. F. 2013. Pengaplikasian Proses Termal dan Pengemasan Vakum Untuk Memperpanjang Umur Simpan Produk Wingko Babat. Departemen Ilmu Dan Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Gautara dan Soersono. 2005. Dasar Pengolahan Gula. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hilmansyah. 2008. Meminimalkan Bahaya Zat-Zat Aditif Pada Makanan. Gramedia

Lay, A. Dan P. M. Pasang. 2002. Teknologi dan Strategi Pengembangan Unit Pengolahan KelapaKomersial Ditingkat Pedesaan. Makalah Yang Disampaikan Pada Knk V, 22-24 Oktober 2002 di Tembilahan. Riau.

Maturin L, Peeler JT. 2001. Aerobic plate count. In: Bacteorogical Analitycal Manual Online. Center for Food Safety and Applied Nutrition. Washington DC (US): Food and Drug Administration.

Murdijati, Dkk. 2007. Makanan Khas Nusantara Daerah Lamongan. Yogyakarta: UGM Press.

Meilgard. M. Civile G. V. Carrb. T. 2000. Sensory Evaluation Techniques. Boca Raton, Florida : CRC Press.

Nugrahani. 2013. Bahan Tambahan Makanan. E280. Asam Propionat

Noverita. 2009. Identifikasi Kapang Dan Khamir Penyebab Penyakit Manusia Pada Sumber Air Minum Penduduk Pada Sungai Ciliwung Dan Sumber Air Sekitarnya.

Puspitasari. 2012. Macam Macam Bahan Pengawet Dan Sifat Sifatnya. Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Saptarini. 2007. Pengaruh Penambahan Pengawet (Nipagin, Nipasol Dan Kalsium Propionat) Terhadap Pertumbuhan Kapang Syncephalastrum Racemosum Pada Dodol Susu. Universitas Padjajaran

Sardjono. Dkk. 1988-1989. Penelitian dan Pengembangan Uji Coba. Terapan Dodol Ekspor. No. Komunikasi 272.

Smith. J. Dan Hong. Shum. 1. 2003. Food Additives Data Book. UK. Blackwell Science.

Soedijanto dan Sianipar. 1985. Cv yayasaguna. Jakarta. Hal: 111.

Soekartawi , A., Soeharjo, Dillon, J. L. Hardaker, J. B,. 1986. Ilmu Usaha Tani Dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Grafindo Persada. Jakarta.

Trisnawati. et al. 2015. Pengaruh Proporsi Tepung Ketan Dan Tepung Kedelai Terhadap Sifat Organoleptik Wingko Babat e-Jurnal Boga. Volume 4. No. 2. Hal: 67-76.

Widya. D, Dkk. 2000. Aneka Pangan. Surabaya. Trubus. Agrisarana.

Winarno. FG. 1986. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Winarno. FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.

Wulandari. R. 2012. Konsep Pengendalian Mutu Dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) Proses Produksi Wingko Babat Diusaha Kecil Menengah “Jenang Asli” Sukoharjo. Surakarta.

Yuliarti. 2007. Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. Yogyakarta: Penerbit Andi.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.