SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG JAGUG PULUT DAN FORTIFIKASI DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU PADA PEMBUATAN COOKIES

Ludwika Y Togo, KGS Ahmadi, Wirawan Wirawan

Abstract


Cookies are one of the favorite snack of Indonesian society, but cookies generally have only high energy advantages. So it takes other key ingredients that can increase the nutritional content of cookies. Such as protein, fiber and provitamin A. The purpose of this research is to know the substitution of wheat flour: corn flour and fortification of green beans to produce cookies with the best treatment. This study used a randomized block design with two factors, where firt factor was the addition of wheat flour with corn flour (0%), (15%), (30%), (45), and second was fortification of green bean flour (5%, 10%, 15%). thu combinations were repeated 3 times so that 36 samples of cookies were obtained. The results showed that the best treatment was found in 60% flour substitution with 30% corn flour maize and fortified green bean flour 15% with parameters of protein content 9.26, ash content of 1.28%, fracture 23.09 N, moisture content 6.42% and the development volume of 15.01 cm³.




Cookies adalah salah satu makanan ringan yang digemari oleh masyarakat indonesia, tetapi pada umumnya cookies hanya mempunyai keunggulan tinggi energi karena mengandung protein, serat dan provitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan substitusi parsial tepung terigu dengan tepung jagung pulut dan fortifikasi tepung kacang hijau yang terbaik pada pembuatan cookies Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor, dimana faktor satu adalah penambahan tepung terigu dengan tepung jagung pulut (0%), (15%), (30%), (45), dan faktor dua adalah fortifikasi tepung kacang hijau (5%, 10%, 15%). Seluruh kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 sampel cookies. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada substitusi tepung terigu 60% dengan tepung jagung pulut 30% dan fortifikasi tepung kacang hijau 10% dengan parameter kadar protein 9,26, kadar abu 1,28%, daya patah 20 N, kadar air 6,42 % dan volume pengembangan 14,07 cm³.

Keywords


Cookies; Jagung Pulut; Fortifikasi

References


Astawan, Made.2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-Bijian. Jakarta: Penebar Swadaya.

Apryantono A, Fardiaz D, Puspitasari NL, Sedarnawati, Budiyanto S. 2010. Petunjuk Laboratorium Analisis

Azman. 2000. Kue Kering dari Tepung Komposit Terigu-Jagung dan Terigu-Ubi Kayu.Sigma Volume VIII No. 2. Pangan. PAU. Pangan dan Gizi IPB. Bogor

Badan Standardisasi Nasional (BSN). 2011. SNI2973-2011: Syarat Mutu cookies. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.

Depkes RI. 2009. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksar. Jakarta

De Garmo. 2004. Uji Efektifitas Penentuan Perlakuan Terbaik Menggunakan Metode Indeks Efektivitas. Bharata Karya Aksara. Jakarta.

Depkes RI. 2009. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhatara Karya Aksar. Jakarta.

Koswara. 2009. Teknologi Pengolahan Jagung (Teori danPraktek)eBook.Pangan.com

Lopulalan CGC.2008. Kajian Formulasi Dan Ishothermis Sorpsi Air Biskuit Jagung.(Tesis). Sekolah Pascaserajana. Institus Pertanian Bogor.

Purwono MS dan Rudi hartono. 2012. Kacang hijau. Penebar Swadaya. Jakarta

Rahmanto F .2007. Teknologi Pembuatan Keripik Simulasi Dari Talas Bogor (Colocasia Osculenta L Shoott). (Skripsi). Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian. Intitut Pertanian Bogor.

Suarni. 2009. Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung Untuk Kue Kering (Cookies). Balai Penelitian Tanaman Serealia 28 (2):63-71

Lawless, H.t. dan H. Heymann. 2010. Evaluasikesukaan pada makanan. Edisi.2. new york: Springer.184:303-305.

Widjanarko, S.B 2006. Modifikasi Pati Sederhana Dengan Metode Fisik, Kimia Dan Kombinasi Fisik-Kimia Untuk Menghasilkan Tepung Pra-Masak Tinggi Pati Resistensi Yang Dibuatdari Jagung, Kentang Dan Ubi Kayu. Jurnal Teknologi Pertanian.7(1):1-9.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.