SELEKSI KLON-KLON UBIJALAR DENGAN KANDUNGAN BETAKAROTEN DAN KANDUNGAN PATI TINGGI
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kandungan betakaroten, kadar pati dan % bahan kering umbi pada beberapa klon ubijalar baru. Klon yang dievaluasi terdiri lima klon baru dan dibandingkan dengan tiga kultivar kontrol. Rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan digunakan dalam penelitian ini, dikerjakan pada unit percobaan berukuran 3 m x 0.6 m secara single row. Setiap unit percobaan ditanami stek ubijalar berukuran panjang + 25 cm, jarak tanam dalam baris 25 cm. Pupuk dasar Phonska dengan dosis pupuk 300 kg/ha diberikan dua kali, pertama pada umur 7 hari setelah tanam (hst) sebanyak 1/3 bagian dan sisanya diberikan pada umur tanaman 45 hst. Tanaman dipanen pada umur 4 bulan dan diamati berdasarkan parameter komponen hasil, Indeks Panen, kadar total karoten dan kadar pati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan kadar total karoten pada lima klon yang dievaluasi berkisar antara 0.50 – 75.26 µg/g, kadar patinya berkisar antara 9.66 – 18.52 % berdasar bobot basah umbi, dan kadar bahan kering umbinya berkisar antara 23.17 % – 34.06 %. Dua klon ubijalar baru (Beta 2-♀-12 dan Beta 2-♂-22) memiliki kadar total karoten melebihi kultivar kontrolnya, masing-masing sebesar 52.83 dan 75.26 µg/g; kadar patinya sebesar 18.30 % dan 10.57 % berdasar bobot basah umbinya. Kadar pati berkorelasi positif dengan kadar bahan kering umbi (% BK umbi) dengan nilai korelasi r = 0.875; sebaliknya kadar kadar total karoten terhadap kadar pati dan % BK umbi pada semua klon yang dievaluasi memiliki korelasi negatif masing-masing sebesar ─ 0.614 dan ─ 0565.
Keywords
References
Angraeni, Y.P., & Yuwono, S.S. 2014. Pengaruh Fermentasi Alami pada Chips Ubijalar (Ipomoea babatas). Jurnal pangan dan Agroindustri. 2 (2) : 59-69.
Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan & Umbi-umbian. 2008. Teknologi Produksi Ubijalar. Malang: Pusat Penelitian & Pengembangan Tanaman Pangan.
Bradbury, J. H. & W. D. Holloway. 1988. Chemistry of Tropical Root Crops: Significance for Nutrition and Agriculture in Pacific Asian. Canberra.
Indriani, C. F., Jusuf, M., Ashari, S., Basuki, N., & Restuono, J. 2016. Karakteristik Plasma Nutfah Ubijalar Berdasarkan Kandungan Bahan Kering dan Karakter Morfologi Umbi. Prosiding Seminar Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 530-539.
Jaya, E.F.P. 2013. Pemanfaatan Antioksidan dan Betakaroten Ubijalar Ungu Pada Pembuatan Minuman Non-Beralkohol. Jurnal Media Gizi Masyaratkat Indonesia. 2 (2) : 54-57.
Kaka, Y.N. 2013. Uji Daya Hasil Klon-Klon Ubijalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) Kaya Protein. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Petanian. UNITRI.
Kapinga, R., S. Tumwegamire, J. Ndunguru, M. I. Andrade, S. Agili, R. O. Mwanga, S. Laurie, H. Dapaah. 2010. Catalogue of orange-fleshed sweetpotato varieties for Sub-Saharan Africa. International Potato Center (CIP), Lima, Peru. 40p.
Limbongan, L. & Soplanit, A. 2007. Ketersediaan Teknologi dan Potensi Pengembangan Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) di Papua. Jurnal Litbang Pertanian. 26 (4) : 131-137.
Pusat Penellitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2006. Ubi Jalar Unggul Vatietas Salossa dan Pattipi. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 28 (5): 7-8.
Qurniati, D. & Jayanti E.T. 2013. Kandungan Karotenoid Ubijalar Lokal (Ipomoea batatas (L.) Lam) Sebagai Alternatif Sumber Pangan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kependidikan Kimia “Hydrogen”. 3 (2) : 28-31.
Suhendrata, T., Budiman & Ngadimin. 2013. Keragaan Beberapa Varietas Unggul Ubijalar (Ipomoea batatas L.) dan Prospek Pengembangannya pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Kabupaten Sragen. Seminar Nasional: Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo, Madura, Juni 2013.
Widowati, S. 2011. Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Ubijalar. Jurnal Pangan. 20 (1) : 49-61.
Refbacks
- There are currently no refbacks.