APLIKASI GA3 (GIBERELIN) DAN GANDASIL B PADA PERTUMBUHAN GENERATIF PHALAENOPSIS HIBRIDA

Koleta Marini, Astutik Astutik, Astri Sumiati

Abstract


Efforts to speed up generative phalaenopsis hybrids can be done with the application of hormone GA3 and Gandasil B fertilizer. The study aimed to determine the effect of the hormone GA3 and Gandasil B fertilizer on the growth of hybrid Phalaenopsis orchids. The study was conducted at Green house Jalan Tlogomas Kec. Lowokwaru, Malang City, for 5 months. The study was carried out using factorial complete randomized design (CRD) with 2 factors. Factor I: concentration of GA3 (gibirelin) consists of 3 KO levels = without GA3 (control) K1 = 100 ppm K2 = 200 ppm Factor II: Gandasil B Fertilization Frequency P1 = 1 x / week P2 = 2x / week. The variables observed include: when buds appear, leaf length, leaf width and root length. There is an interaction between GA3 concentration and Gandasil B frequency on the number of leaves (age 6 weeks), leaf length (age 2-4) and leaf width (age 8 weeks), GA3 hormone concentration affects when new shoots appear. Phalaenopsis hybrid, has an effect on GA3 100 ppm and Gandasil B fertilization 1 times / week with an increase in the number of leaves 0.94, the increase in leaf length 1.69 cm and an increase in leaf width of 1.10 cm.
The results showed that there were Phalaenopsis hybrids, affecting GA3 100 ppm and Gandasil B fertilization 1 time / week.



Upaya mepercepat masa generatif Phalaenopsis hibrida, dapat dilakukan dengan aplikasi hormon GA3 dan pupuk Gandasil B. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon GA3 dan pupuk Gandasil B terhadap pertumbuhan anggrek Phalaenopsis hibrida. Penelitian dilaksanakan di Green house Jalan Tlogomas Kec. Lowokwaru, Kota Malang, selama 5 bulan. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor. Faktor I: konsentrasi GA3 (gibirelin) terdiri dari 3 level KO = tanpa GA3 (kontrol) K1 = 100 ppm K2 = 200 ppm Factor II: Frekwensi Pemupukan Gandasil B P1 = 1 x / minggu P2 = 2 x / minggu. Variabel yang diamati meliputi: saat muncul tunas, panjang daun, lebar daun dan panjang akar. Terdapat interaksi antara konsentrasi GA3 dan Frekwensi Gandasil B terhadap pertambahan jumlah daun (umur 6 minggu), pertambahan panjang daun (umur 2-4) dan pertambahan lebar daun (umur 8 minggu), Konsentrasi hormon GA3 berpengaruh pada saat muncul tunas baru. Phalaenopsis hibrida, berpengaruh pada GA3 100 ppm dan pemupukan Gandasil B 1 kali/minggu dengan Pertambahan jumlah daun 0.94, pertambahanpanjang daun 1.69 cm dan pertambahan lebar daun 1.10 cm.

Keywords


GA3; Gandasil B; Phalaenopsis hibrida

References


Azwar, Saifuddin (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anonymous, 2009b. 2015. Flower of Phalaenopsis amabilis. https://www.flickr.com/ photos/21117187@N06/2187783191. Diakses pada 27 Juni 2015 pukul 21.49 WIB.Bey, Y. W. Syafii, dan Sutrisna. 2006. Pengaruh pemberian giberelin (GA3) dan air kelapa terhadap perkecambahan bahan biji anggrek bulan (Phalaenopsis

amabilis BL) secara In Vitro. Jurnal Biogenesis. 2(2): 41-46.

Cardoso, J., E. Ono, and J. Rodrigues. 2012. Gibberellic acid in vegetative and reproductive development of Phalaenopsis orchid hybrid genus.Horticultura Brasileira 30: 71-74.

Fauziah, Sandra dan Sukma. 2014. Karakteristik Morfologi Anggrek Phalaelaenopsis spp. Spesies Asli Indonesia. IPB. Bogor.

Hapsiati, E. S. 2002. Membuat anggrek rajin berbunga . agromedia pustaka. Jakarta. P. 11, 24-28, 40-41

Iswanto, H. 2002. Petunjuk Perawatan Angrek. Agromedia Pustaka. Rawa Belong. 65 hlm.

Lingga, Pinus dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 150 hlm.

Novianto. 2012. Prospek pengembangan usaha anggrek berbasis sumber daya lokal. Prosiding Seminar Nasional Anggrek. Balai Penelitian Tanaman Hias. Puslitbang Hortikultura-Balitbang Pertanian

Naeem N., M. Ishtiaq, P. Khan, N. Mohammad, J. Khan, and B. Jamiher. 2001. Effect of Gibberellic Acid on Growth and Yield of Tomato Cv. Roma. Online Journal of Biological Sciences. 1 (6): 448-450.

Sarwono, B., 2002. Mengenal dan Membuat Anggrek Hibrida. AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Buku. Kanisius. Malang. 267 p.

Susanto, Rachman. 2002. Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius.

Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair.Agro Media Pustaka: Jakarta.

Suradinata, Y.R., Nurani, A., Setiadi, A., 2012. Pengaruh Kombinasi Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggrek Dendrobium sp. pada Tahap Aklimatisasi. J. Agrivigor. 11(2): 104-116

Suharno, I., Mawardi, Setiabudi, N., Lunga, S., Tjitrosemito. 2007. Efisiensi penggunaan nitrogen pada tipe vegetasi yang bereda di stasiun penelitian taman nasional gunung halimun Jawa Barat. Biodiversitas. 8: 287-294.

Widiastoety,D; Nina solvia, Muchdar Soaedarjo. 2010. Potensi Anggrek Dendrobium dalam meningkatkan variasi dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Jurnal Litbang Pertanian 29 (3), 2010 : 101 – 106.

Widiastoety. 2001. Perbaikan genetik dan perbanyakan bibit secara in vitro dalam mendukung pengembangan anggrek di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 2 ( 4 ) : 138-143.

Widiastoety, D., Subiyanto dan Farid, A. Bahar. 1993. Pengaruh Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Anggrek (Vanda Diana). Buletin Penelitian Tanaman Hias1(1):13-18.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.