EVALUASI TAMAN RENUNGAN BUNG KARNO SEBAGAI TAMAN BERSEJARAH KOTA ENDE

Edmundus Bato, Riyanto Djoko, Balqis Nailufar

Abstract


City Park is a Green Open Space. In general city parks are made not only for beauty and social functions for the city, but city parks can also be used as a specific function, namely as a historical park in accordance with the history that has ever happened. Bung Karno's Reflection Park is still not in accordance with the criteria as a historical park. For this reason, this research was conducted to identify and analyze the value of Bung Karno Reflection Park as a historical park and the evaluation was carried out by looking at the criteria of the historic park and the public perception of the park. The results of the analysis questionnaire using descriptive analysis were then evaluated using the KPI (Key Performance Index) method. Based on the results of the inventory and evaluation based on criteria from historic parks, it can be concluded that Bung Karno's Reflection Park has not yet met the criteria of a historic park.



Taman kota merupakan Ruang Terbuka Hijau. Secara umum taman kota dibuat tidak hanya sekedar untuk keindahan dan fungsi sosial bagi kota, namun taman kota juga dapat digunakan sebagai fungsi yang spesifik, yaitu sebagai taman bersejarah sesuai dengan sejarah yang pernah terjadi. Taman Renungan Bung karno masih belum sesuai dengan krtiteria sebagai taman bersejarah. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai Taman Renungan Bung Karno sebagai taman bersejarah dan Evaluasi dilakukan dengan melihat kriteria dari taman bersejarah dan presepsi masyarakat terhadap taman. Hasil kuisoner analsis menggunakan analisis deskriptif kemudian di evaluasi menggunakan Metode KPI (Key Perfomance Index). Berdasarkan hasil inventarisasi dan evaluasi berdasarkan kriteria dari taman bersejarah dapat simpulkan bahwa Taman Renungan Bung Karno belum sesuai dengan kriteria sebagai taman bersejarah.

Keywords


Taman Bersejarah; Taman Renungan Bung Karno; Kriteria Taman Bersejarah; Evaluasi; Rekomendasi

References


Anonim. 2005. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Pengantar dan Perencanaan Evaluasi LAKIP. [terhubung berkala]. http://bapsi.unnes.ac.id/files/Pengantar_LAKIP.pdf [3 Februari 2009]

Arifin HS, Munandar A, Nurhayati HSA, Pramukanto Q dan Damayanti VD. 2008. Sampoerna Hijau Kotaku Hijau. Bogor: Sampoerna Hijau.

Branch, M. 1995. Perencanaan Kota Komprehensif. Pengantar dan Penjelasan. Terjemahan Achmad Djunaidi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Institut Teknologi Bandung.

Carmona dkk. (2003), Public Space Urban Space: The Dimension of Urban Design, Architectural Press, London.

Dahlan EN. 2004. Membangun Kota Kebun Bernuansa Hutan Kota. Bogor: IPB Press.

Goodchild, PH. 1990. Some Principal For Conservation of Historic Landscape. Draft Document for Discussion purpose. Canada: Icomos (UK) historic Gardens and Landscape Comitte.

Harris, C. W. and Dines. N. T. 1988. Time Saver Standarts for Landscape Architecture. New York : McGraw Hill Book Inc.

Hiller B. 1996. Cities as Movement System. Urban Design Internasional. Cambridge: Cambridge University Press.

Helly L. dan Budiarti R. 2005. Cultural Significance Valuation. Case Study:Corridor of Cut Mutia Street-Suropati Park, Menteng Jakarta. Di dalam: Agus Saladin, editor. Prosiding International Seminar on Modern Urban and Architectural Heritage in Jakarta. Jakarta: Architecture Department Faculty of Civil Engineering and Planning Trisakti University.

Irwan, Z.D. 1994. Peranan Bentuk dan Struktur Hutan Kota terhadap Kualitas Lingkungan Kota. Disertasi, Pasca Sarjana. IPB Press. Bogor.

Jacobs A. B. 1993. Great Streets. Massachusette: MIT Press, Cambridge

McDowell CF dan McDowell TC. 2008. The Sanctuary Garden. Di dalam: Kreitzer MJ. Healing by Design: Healing Garden and Therapeutic Landscapes. Informedesign : Implications, 02 (10): 1-6.

Nurisjah, S dan Pramukanto,Q. 2001. Perencanaan Kawasan untuk Pelestarian lanskap dan Taman Sejarah:Bahan Perkuliahan perencanaan lanskap. Program Studi Arsitektur Lanskap. Fakultas pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Nurisjah S dan Pramukanto Q. 2001. Perencanaan Kawasan untuk Pelestrian Lanskap dan Taman Sejarah. Bogor : Fakultas pertanian, IPB (tidak dipublikasikaan).

Rapoport, Amos. 1977. Human Aspects of Urban Form: Towards A Man-. Enviromental Approach to Urban Form And Design, Pergamon Press: New York

Rossi PH dan Howard EF. 1993. Evaluation, A Systematic Approach. Sage Publication, Inc. [terhubung berkala]. http://youfummi.wordpres.

Sasongko, P.D. 2002. Kajian Perubahan Fungsi Taman Kota di Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Simonds. J.O., Starke W.B. 2006. Landscape Architecture: A Manual of Environment Planning and Design. . McGraw-Hill Book Co. New York.

Stigsdotter UA dan Grahn P. 2002. What Makes a Garden a Healing Garden. Amer. Hort. Therap. Assoc.

Singarimbun, Masri & Effendi Sofian. 2009. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES

Tarigan, Robinson. 2005.Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Yunanda, M. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Balai Puataka.

Zahnd, Markus. (2006). Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Kanisius. com/2008/07/18/evaluasi-adalah/ [3 Februari 2009]. http://kekunaan.blogspot.co.id/2015/12/taman-renungan-bung-karno.html

http://thefairyoftourism.blogspot.co.id/2015/12/taman-renungan-bung-karno.htm lanjut mengenai Kriteria taman Bung Karno sebagai Taman bersejarah Kota dengan meredesain kembali taman


Refbacks

  • There are currently no refbacks.