PENGARUH BOBOT DAN FREKUENSI PEMUTARAN TERHADAP FERLITAS, DAYA TETAS DAN BOBOT TETAS ITIK JAWA LOKAL

Febrianto Lu Hamanay, Sri Handayani, Eka Fitasari

Abstract


This study aims to obtain egg weight in grams (g) and the frequency of playback of local javanese duck eggs that are ideal in hatching local javanese duck eggs. The design used was a completely randomized design (RAL) factorial pattern, consisting of 3 treatments and 3 replications. Each treatment received 3 replications. The treatments tested were : the first factor is the egg weight of hatching eggs with notation ( B ), namely : B1= 53 g – 60 g, B2= 61g – 68 g, and B3= 69 g – 76 g. The second factor is the frequency of egg playback with notation ( p ) which is p1= 3x a day, p2= 4x a day, p3= 6x a day. The results showed that egg weight and playback frequency had no significant effect on fertility, hatchability, and hatch weight ( p<0,05 ) javanese local duck eggs. The treatment that showed the frequency of egg playback 4 times in 24 hours with an average ( 95.06% ). And the results of this study can be summarized as follows: there were no significant differences in the treatment of egg weight and frequency of playback on fertility, hatchability and hatch weight of local javanese ducks.



Penelitan ini bertujuan untuk mendapatkan bobot telur dalam gram (g) dan frekuensi pemutaran telur itik lokal jawa yang ideal dalam penetasan telur itik lokal jawa. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing perlakuan mengalami 3 kali ulangan. Perlakuan yang diuji adalah : faktor ke-1 adalah bobot telur penetasan telur itik dengan notasi (B) yaitu : B1=53 g -60 g, B2=61 g – 68 g, dan B3=69 g – 76 g. Faktor ke-2 adalah frekuensi pemutaran telur dengan notasi (P) yaitu P1=3x sehari, P2=4x sehari, P3=6x sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot telur dan frekuensi pemutaran tidak berpengaruh nyata terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot tetas (P<0,05) telur itik lokal jawa. Perlakuan yang menunjukan daya tetas tertinggi terdapat pada frekuensi pemutaran telur 4 kali dalam 24 jam dengan rerata ( 95,06% ). Dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Tidak terdapat perbedaan yang nyata pada perlakuan bobot telur dan frekuensi pemutaran terhadap fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas itik lokal jawa.

Keywords


Bobot telur; frekuensi pemutaran telur; fertilitas; daya tetas; bobot tetas

References


Abiola, S. S., A. O. Afolabi and O. J. Dosunmu. 2008. Hatchability of chicken eggs as influenced by turning frequency in hurricane lantern incubator. Afr. J. Biotech. 7: 4310 4313.

Alabi, O. J., J. W. Ngambi, D. Norris and M. Mabelebele. 2012. Effect of egg weight on hatchability and subsequent performance of potchefsroom koekoek chicks. Asian J.Anim. Vet. Adv. 7: 718-725.

Bachari, I., I. Sembiring, dan D. S. Tarigan. 2006. Pengaruh frekuensi pemutaran telur terhadap daya tetas dan bobot badan DOC ayam kampung. Jurnal Agribisnis Peternakan 2: 101-105.

Brammel, R. K., C. D. M. C. Daniel, J. L. Wilson and B. Howarth. 1996. Age effect of male and female broiler breeder on sperm penetration of periveithelline layer overlying the germinal disc. Poult. Sci. 75: 755-762.

Cahyono, B. 2011. Pembibitan Itik. Penebar Swadaya. Jakarta.

cahyono, B. 2005. Cara meningkatkan budidaya ayam ras pedaging (Broiler). Yayasan pustaka nusantara, yogyakarta

Gonzalez, A., D. G. Satterlee, F. Moharer and G. G. Cadd. 1999. Factors affecting Ostrich (Sruthio camelus) egg hatchability. Poult. Sci. 78: 1257-1262.

Hassan, S. M., A. A. Siam, M. E. Mady and A. L. Cartwright. 2005. Egg storage period and weight effect on hatchability of Ostrich (Struthio camelus) eggs. Poult. Sci. 84: 1908 - 1912.

Hermawan, A. 2000. Pengaruh bobot dan indeks telur terhadap jenis kelamin anak ayam kampung saat menetas. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Imanah dan maryam. 1992. Mesin Tetas dan System Pemeliharaan Ayam. C.V. Bahagia Pekalongan.

Jull, M.A., 1982 poutry husbandry. Tata Mc Graw-Hill, New Delhi.

King’ori, A. M. 2011. Review of the factors that influence egg fertility and hatchability in Poultry. Int. J. Poult. Sci. 10: 483-492.

Leeson, S. 2000. Egg Numbers and Size Boot Influence Broiler Yeilds. Service Bull, University Georgia.

Listiowati, E. dan Roospitasari, K. 2003. Tata laksana budidaya puyuh secara komersil. Penebar swadaya. Jakarta.

Nobel. 1995. Yield and cutting of pekin and Muscovy ducks. In: 6th Eur. Symp. Poultry Meat Quality, Ploufragan, 352 – 360.

North, M. O. 1978. Commercial Chicken Manual. 4th Ed. Avi Publishing Company Inc. West Port, California

Nuryati, T., Sutarto, M. Khaim, dan P. S. Hardjosworo. 2000. SuksesMenetaskan Telur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Paimin, 2000. Membuat Dan Mengelola Mesin Tetas. Penebar Swadaya. Jakarta

Petek, M., H. Baspinar and M. Ogan. 2003. Effect of eggs weight and length of storage on hatchability and subsequent growth performance of Quail. S. Afr. J. Anim. Sci. 33: 242-247.

Prasetyo, L.H., T. Susanti, P.P. Kataren, E. Juwarini dan M. Purba. 2004. Pembentukan itik lokal petelur MA G3 dan pedaging seleksi dalam galur pada bibit induk alabio dan itik mojosari generasi F3. Kumpulan Hasil-Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2004. Balai PenelitianTernak Ciawi, Bogor. Hal. 70 – 82.

Rasyaf, M., 1995. Beternak Ayam Petelur. Jakarta: Penebar Swadaya

Resi, K. 2009. Pengaruh Sistem Pemberian Pakan yang Mengandung Duckweed terhadap Produksi Telur Itik Lokal. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran. Sumedang

Romanoff, A. I. and A. J. Romanoff. 1963. The Avian Egg. Jhon Willey and Sons. Inc. New York.

Sa’diah, I.N., D. Garnida dan A. Mushawwir. 2015. Mortalitas embrio dan daya tetas itik lokal (Anas sp.) berdasarkan pola pengaturan temperatur mesin tetas. J. Poult. Sci. 4(3):1-12.

Shanawary, M.M. 1987. Hatching Weight in Relation to Egg Weight in Domestic Bird.World’s Poultry Sci. Journal. 43 (2): 107-114

Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Sutiyono, S. R. dan S. Kismiati. 2006. Fertilitas dan daya tetas telur dari ayam petelur hasil inseminansi buatan menggunakan semen ayam kampung yang diencerkan dengan bahan berbeda. Skripsi. Fakultas PeternakanUniversitas Diponegoro, Semarang.

Suprijatna, E. 2008. Ilmu dasar ternak unggas. Penebar swadaya. Jakarta

Wiharto.1986. Petunjuk beternak ayam. Cetakan ke 3. Malang: universitas brawijayapress


Refbacks

  • There are currently no refbacks.