KARAKTERISTIK FISIK PASTA BAWANG MERAH (Allium Cepa) DENGAN KOMBINASI KONSENTRASI GARAM DAN LAMA PENYIMPANAN

Yohana Depa Kaka, Wahyu Mushollaeni, Lorine Tantalu

Abstract


Shallot (Allium ascalonicumL.) Is one type of horticultural commodity that is very much needed by the community, especially as a kitchen spice. Shallot is included in annual crops, so the productivity of shallots tends to fluctuate. Shallot cannot be stored for long because it is easily damaged and cannot be maintained in a fresh state, damage that often occurs including decreasing water content, growth of new shoots and the texture of the onion becomes soft so as to accelerate putrefaction. The design used in this study was a Randomized Block Design (RBD) with two factors, namely a combination of salt concentration and storage time. As for the concentration as follows: 2%: 4%, 6%: 8%, and storage time as follows: 6 days, 8 days, 10 days and 12 days. Each treatment was repeated 2 times to obtain 32 samples. Based on the results of the study, the salt concentration of 2% and the storage time of 6 days were the best treatment. The best treatment has a moisture content of 87.86%, TPC 1300, Total Acid 1.845%. Value of Cost of Sales Rp. 9.519.51) Break Event Point Rp. The selling price of 4.52 packaging is IDR 29,926 / bt per day, and RCR is 1,15.



Bawang merah (Allium ascalonicumL.) adalah salah satu jenis komuditas hortikultura yangsangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama sebagai bumbu dapur. Bawang merah termasuk kedalam tanaman semusim, sehingga produktivitas bawang merah cenderung fluktuatif. Bawang merah tidak dapat di simpan lama karena mudah rusak dan tidak dapat dipertahankan dalam keadaan segar, kerusakan yang sering terjadi diantaranya penurunan kadar air, pertumbuhan tunas baru dan tekstur bawang menjadi lunak sehingga mempercepat pembusukan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktornya yaitu kombinasi konsentrasi garam dan lama penyimpanan .Adapun konsentrasi sebagai berikut:2%:4%,6%:8%, dan lama penyimpanan sebagai berikut: 6 hari, 8 hari, 10 hari dan 12 hari . Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 32 sampel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh konsentrasi garam 2% dan lama penyimpanan 6 hari merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik tersebut memiliki kadar air sebesar 87,86%, TPC 1300, Total Asam 1,845%. nilai Harga Pokok Penjualan Rp. 9.519.51) Break Event Point Rp. Harga jual 4.52 perkemasan Rp29.926/btl keuntungan perhari,- dan RCR sebesar 1,15.

Keywords


bawang merah; kombinasi konsentrasi; lama penyimpan

References


AOAC, 1995: Official Methods of Analysis of The Association of Analytical Chemists, Washington D.C

OAC. 2005: Official Method of Analysis of the Association of Official Analitycal Chemists. 18th ed. Maryland: AOAC International. William Harwitz (ed). United States of America.

Burhanuddin, S., 2001: Prosiding Forum Pasar Garam Indonesia. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non-Hayati. Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

[DIKA], 2001: Pertumbuhan Permintaan dan Penyediaan Garam serta Kebijaksanaan Penanganan Garam di Indonesia. Forum Pasar Prosiding Peluang Pasar Garam di Indonesia.

Garam, 2001: Jakarta, Indonesia. Jakarta (ID): Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non Hayati, BRKP, Departemen Kelautan dan Perikanan. hlm 1−11.

Darmawidah, 2010: Peningkatan Kualitas dan Daya Simpan

Buletin 2012: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Sulawesi Selatan

Depkes, RI, 1995: Farmakope Indonesia, ed. 4, Depkes RI, Jakarta, 4, 449-450

Julianti, E. 2006: Buku Ajar Teknologi Pengemasan. Medan: Departeman Teknologi Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Kurlansky, 2002: World History. USA : Walker Publishing Company.

Mnyer,2014: Veterinary Laboratory Medicine Interpretation and Diagnosis. Philadelphia: Saunders.

Murano, P.S. (2002): Understanding Food Science and Technology. Thomson Wadsworth, Australia.

Nurmalina,2012 : Pencegahan dan Management Obesitas.Jakarta: PT.Gramedia Samadi, B.

Cahyono. 2005: Intensifikasi Budidaya Bawang Merah. Kanisius.Yogyakarta. n74 hal.

Samadi,2005:Intensifikasi Budidaya Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta.

SNI 01-3546-2004: Tentang Saus Tomat. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Wouters (2012): Pharmaceutical Salt and Cocrystal, RSC Publishing, Cambridge, UK.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.