PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KOMPLIT BERBASIS JERAMI PADI DAN AMPAS KELAPA TERHADAP KONSUMSI BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN PROTEIN KASAR PADA KELINCI PERTUMBUHAN

Ardianus Yanuarius Tola, Eko Marhaeniyanto, Ahmad Iskandar

Abstract


The study determine the effect of providing rice straw and coconut pulp complete feed with crude protein (CP) 15% on dry matter intake (DMI), organic matter intake (OMI) and crude protein intake (CPI) in New Zealand White rabbits. The research material consisted of 20 rabbits with an initial body weight of 1081.05 ± 13.71gram/head. The constituent feed ingredients are composed of yellow corn, rice bran, soybean meal, fish meal molasses, minerals
& salt. The study used a randomized block design trial (RBD) consisting of 4 treatments 5 replications, namely P0 = yellow corn, bran, soybean meal, fish meal molasses, minerals & salt (concentrate constituent material) without rice straw and coconut pulp; P1 = Coconut pulp 10% + concentrate constituent material; P2 = 5% coconut pulp and 5% rice straw + concentrate constituent material; P3 = Rice straw 10% + concentrate constituent material. The results showed a very significant effect (P <0.01) on DMI (g / head / day), namely P0 = 93.07 ± 0.99d, P1 = 92.02±0.88b, P2= 92.12±0.74c, P3 = 90.06±0.90a; OMI (g / head / day), namely P0 = 80.58±0.81d, P1 = 79.36±0.73c, P2 = 78.19±0.62b, P3 =76.61±0.73a ; while CPI (g / head / day), namely P0 = 14.68±0.10b, P1 = 14.59±0.09b, P2 = 14.61±0.08b, P3 =14.32±0.10a. Feed formulation for addition of 5% rice straw flour and coconut pulp 5% in concentrate feed can meet the needs of dry matter, organic matter and crude protein in the New Zealand White rabbit during the growth period. It is recommended to add 5% rice straw and coconut pulp 5% in concentrate feed.



Penelitian pengaruh pemberian pakan komplit berbasis jerami padi dan ampas kelapa dengan protein kasar (PK) 15% terhadap konsumsi bahan kering (BK), bahan organik (BO) dan PK pada kelinci New Zealand White. Materi penelitian terdiri dari 20 ekor kelinci dengan bobot badan awal 1081,05± 13,71gram/ekor. Bahan penyusun pakan konsentrat tersusun dari jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan molasses, mineral + garam. Penelitian menggunakan percobaan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan 5 ulangan, yaitu P0 = jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan molasses, mineral + garam (bahan penyusun konsentrat) tanpa jerami padi dan ampas kelapa; P1 = Ampas kelapa 10% + bahan penyusun konsentrat; P2 = Ampas kelapa 5% dan jerami padi 5% + bahan penyusun konsentrat; P3 = Jerami padi 10% + bahan penyusun konsentrat. Hasil penelitian menunjukan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada konsumsi BK (g/ekor/hari) yaitu P0 = 93,07± 0,99d , P1 = 92,02±0,88b, P2= 92,12±0,74c, P3 = 90,06±0,90a; konsumsi BO (g/ekor/hari) yaitu P0 = 80,58±0,81d, P1 = 79,36±0,73c, P2 = 78,19±0,62b, P3 =76,61±0,73a ; sedangkan konsumsi PK (g/ekor/hari) yaitu P0 = 14,68±0,10b, P1 = 14,59±0,09b, P2 = 14,61±0,08b, P3 =14,32±0,10a. Pakan formulasi penambahan tepung jerami padi 5% dan ampas kelapa 5% dalam pakan konsentrat dapat memenuhi kebutuhan bahan kering, bahan organik dan protein kasar pada kelinci New Zealand White periode pertumbuhan. Disarankan menambahkan jerami padi 5% dan ampas kelapa 5% dalam pakan konsentrat.

Keywords


Jerami padi; Ampas kelapa; Konsumsi; Kelinci

References


Fatmawati. 2005. Komposisi Kimia Fraksi Jerami Padi (Daun, Pelepah dan Batang). Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang. Dari http://medpub.litbang.pertanian.go.id/index.php/semnastpv/article/download/1712/1453 (Diakses pada tanggal 14 April 2019)

Hendayana, R dan M.H. Togatorp. 2003. Struktur Waktu Kerja dan Pendapatan Peternak, JITV Volume III Tahun 2003: 318-323. Dari https://jiip.ub.ac.id/index.php/jiip/article/view/278( Diakses pada tanggal 14 April 2019)

Kamal, M. 1994. Nutrisi Ternak I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami sebagai Makanan Ternak. Yayasan Dian Grahita. Jakarta. Dari http://ntb.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=572:pemanfaatan-jerami sebagai-sumber-pakan potensial&catid=49:infoteknologi&Itemid=81 ( Diakses pada tanggal 14 April 2019)

Lestari, C.M.S., 2004. Penampilan produksi kelinci local menggunakan pakan pellet dengan berbagai aras kulit biji kedelai. Pros. Seminar Nasional Teknologi dan Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dari http://ejournal.janabadra.ac.id/index.php/JA/article/download/129/107 ( Diakses pada tanggal 14 April 2019)

Marhaeniyanto, E., Rusmiwari, S., & Susanti, S. 2017. Pemanfaatan daun kelor untuk meningkatkan produksi ternak kelinci New Zealand White. Buana Sains, 15(2), 119-126.Dari https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/buanasains/article/view/369 (Diakses pada tanggal 12 April 2019)

N.R.C. 1977. Nutrient Requirement of Rabbit. National Academic of Science, Washington.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Putra, I. G. M., dan Budiasana, N. S., 2006. Kelinci Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rukmana H.R .2005. prospek beternak kelinci. diakses tanggal 2 februari 2008 Dari http://www.bukukita.com/Hobi-dan-Usaha/Peternakan/108860-Sukses-Beternak-Kelinci.html ( Diakses pada tanggal 14 April 2019)

Sarwono, B. 2004. Kelinci Potong dan Hias. Cetakan ke-4. Penerbit Agro Media Pustaka, Jakarta.

Tillman,A. D., Hartadi, H., Reksohadiprodjo,S.,Prawirokusumo,S.dan Lebdosoekojo,S., 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Tafaj, M. Q. Zebeli, Ch. Baes, H. Steingass And W. Drochner. 2007. A meta-analysis examining effects of particle size of total mixed rations on intake, rumen digestion and milk production in high-yielding dairy cows at early lactation. Anim. Feed Sci. Technol. 138: 137 – 161.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.