KONSENTRASI AIR DAN WAKTU FERMENTASI PRODUKSI BIOGAS BERBAHAN BAKU BLOTONG DENGAN STARTER FESES SAPI
Abstract
Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil minyak bumi yang saat ini menduduki urutan ke 8 di Asia dan urutan ke 22 di dunia. Namun kebutuhan bahan bakar minyak saat ini mengalami peningkatan yang sangat drastis, dimana permintaan masyarakat yang semakin meningkat dan semakin menipisnya sumber cadangan minyak dunia yang mengakibatkan pada kenaikan harga bahan bakar. Biogas merupakan salah satu alternatif untuk membantu mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi air dan waktu fermentasi terbaik dan kelayakan ekonomi dalam pembuatan biogas berbahan baku blotong dengan menggunakan starter feses sapi. Hasil penelitian menunjukkan Konsentrasi air dan lama fermentasi terbaik yaitu pada konsentrasi air 1 : 2 dengan lama fermentasi selama 25 hari dengan rata – rata produksi biogas sebanyak 5,235 Liter dengan pH 6,46. Hasil analisi data kelayakan usaha menunjukkan biogas berbahan baku blotong dengan tambahan feses sapi sebagai starter layak diusahakan, dengan HPP sebesar Rp. 1423,7, HPP (25%) = Rp. 1.779,6 Per Liter, BEP (Unit) = 19.421,3 Liter, RCR = 1,25.
Keywords
References
Dharma, S, U., Dan Bustomi, H. 2017. Pengaruh Temperatur Digester Sistem Kontinyu Terhadap Produksi Biogas Berbahan Baku Blotong. Jurnal Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro. Turbo. 6 (2): 218 – 225.
Dharma, U, S., Rajabiah, N., Setyadi, C. 2017. Pemanfaatan Limbah Blotong Dan Bagase Menjadi Biobriket Dengan Perekat Berbahan Baku Tetes Tebu dan Setilage. Jurnal Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro. Turbo. 6(1): 92 - 102
Gustiar, F., Suignyo, A, R., Suheryanto., Munandar. 2014. Reduksi Gas Metan (CH4) Dengan Meningkatkan Konsentrasi KonsentratDalam Pakan Ternak Sapi. Jurnal Peternakan Sriwijaya. 3(1): 14 – 24.
Kurniawan, W., Herpandi., Lestari, S. 2016. Uji Potensi dari Limbah Jeroan Ikan Patin (Pangasius sp.) dan Campuran Kiambang (Salvinia molesta) Secara Anaerob Batch. Fishtech. 5(1): 43 – 51.
Nurhasanah. A., Widodo. W. T., Asari. A., and Rahmarestia, E. (2006). Perkembangan Digester Biogas Di Indonesia. Jurnal Penelitian.
Pane, H, S., Indah, W., Ace, B. 2016. Uji Potensi Biogas Dari Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dan Campuran Jeroan Ikan Gabus (Canna Striata) Menggunakan Digester Anaerob Secara Batch. Fishtech. 5(2): 146 – 156.
Renilaili dan Pasmawati, Y. 2016. Biogas Eceng Gondok dan Feses Sapi Sebagai Energi Alternative. Universitas Bina Dharma. Palembang.
Sanjaya, D., Haryanto, A. dan Tamrin. 2015. Produksi Biogas Dari Campuran Kotoran Sapi Dengan Kotoran Ayam. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 4 (2): 127 – 136.
Sasongko, P., Tantalu, L. 2018. Fermentasi Blotong Limbah PG. Krebet Dan Rumen Sapi Dalam Produksi Biogas. Buana Sains. 18(2): 131 – 138.
Wahyudi, A,. Iskandar, R. 2013, Pengaruh Komposisi Air Dalam Pembentukan Biogas Dari Eceng Gondok Waduk X Koto Padang Panjang Dan Feses Sapi. TeknikA. 20(1): 7 – 11.
Yonathan, A., Prasetya, A. R., Pramudono, B. 2013. Produksi Biogas Dari Eceng Gondok (Eicchornia Crassipes) : Kajian Konsistensi Dan pH Terhadap Biogas Dihasilkan. Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri. 2 (2): 211- 215.
Refbacks
- There are currently no refbacks.