PENGARUH PEMBERIAN JENIS BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KARMILA (Karmila sp) PADA TANAH PASCA REMEDIASI
Abstract
Biochar merupakan bahan pembenah tanah yang dapat digunakan untuk memperbaiki tanah terdegradasi. Saat ini tanah terdegradasi cukup luas, dan tersebar hampir sebagian wilayah di Indonesia. Penyebabnya beragam termasuk penggunaan bahan agrokimia yang telah melampaui batas. Penggunaan biochar sebagai bahan amandemen dan tanaman karmila merupakan alternative untuk memperbaiki produktivitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis biocar terhadap pertumbuhan tanaman karmila. Pernelitian mengunakan metode rancangan acak kelompok (RAK), terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan mengunakan satu faktor yaitu jenis biocar B0: kontrol) tanpa perlakuan biochar, B1: Biochar sekam padi 15 ton/ha, B2: Biochar jengkok tembakau 15 ton/ha, B3: Campuran biochar sekam padi dan biochar jengkok tembakau masing-masing 50%. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat basah batang dan daun, berat basah akar, panjang akar, berat kering batang dan daun serta berat kering akar. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan jenis biochar tidak memberi pengaruh nyata pada pertumbuhan vegetatif tanaman baik berupa tinggi tanaman jumlah daun dan jumlah anakan. Namun pemberian jenis biochar pada perlakuan biochar jengkok tembakau pada dosis 15 ton ha-1 mampu memberi pengaruh pada pertumbuhan panjang akar. Hal ini memberi isyarat bahwa penggunaan biochar dan tanaman liar untuk memperbaiki tanah terdegradasi memerlukan waktu yang cukup lama. Penelitian penggunaan biochar untuk memperbaiki tanah terdegrasai termasuk merediasi lahan pertanian tercemar perlu diteliti lebih lanjut.
Keywords
References
Amin, B. dan Zulkifli. 1997. Konsentrasi logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) padaair permukaan dan sedi-men di perairan Rupat, Riau. Berka-la Perikanan Terubuk 68: 29-38.
BPTP Aceh.2011. Arang Hayati (Biochar) Sebagai bahan Pembenah Tanah, Edisi Khusus Penas XIII. Badan Litbang Pertanian. BPTP Nangroe Aceh Darussalam. pp 21-22
Brown, R., 2009. Biochar Production Technology. In: Biochar for Environmental Management: Science and Technology (Eds). J. Lehmann & S. Joseph. 2009. Biochar for Environmental Management. First published by Earthscan in the UK and USA in 2009. 416 p.
Dariah, A., Sutono, dan N.L. Nurida. 2010. Penggunaan pembenah tanah organik dan mineral untuk perbaikan kualitas tanah Typic Kanhapludults, Taman Bogo, Lampung. Jurnal Tanah dan Iklim No. 3.
Hamzah A., Ricky I.H., Erwin I.W., 2016. Phytoremediation of Cadmium-contaminated agricultural land using indigenous plants.IJOEAR Vol-2, No 1 : 8-14. www.Ijoear.com
Hanafiah, K.A. 1991. Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi. Edisi Ke-5. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Utara
Hardie, M.,Oliver, G., Bound, S.,Clothier, B And Close, D. 2014. Effect of biochar application n soil water availability and hydraulic conductivity. Tasmanian Institute of Agriculture, Universityof Tasmania.
Hardjowigeno, S. 1995. Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Pertanian.
Lehmann, J. 2007. Bionergy in the black Frontiers in Ecology and the Environment vol. 5, hal 381-387
Lehmann J dan Joseph S 2009. Biochar for Environmental Management: Science and Technology. Earthscan-UK.p, 71-78.
Nurdin. 2011. Antisipasi Perubahan Iklim Untuk Keberlanjutan Ketahanan Pangan. Jurnal Dialog Kebijakan Publik Edisi 4 November 2011. Gorontalo.
Nogawa K, Honda R, Kido T, Tsuritani I, Yamada Y. 1987. Limits to protect people eating cadmium in rice, based on epidemiological studies. Trace subst Environ Health 21:431-439
Novak, Jeffrey M. et al. 2009. “Impact of Biochar Amendment on Fertility of a Southeastern Coastal Plain Soil.” Soil Science 174(2): 105–12.
Sukartono. 2011. Pemanfaatan Biochar Sebagai Bahan Amendemen Tanah Untuk Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Air dan N Tanaman Jagung (Zea mays) Di Lahan Kering Lombok utara. Universitas Brawijaya. Malang.
Sukartono dan W.H. Utomo, 2012. Peranan biochar sebagai pembenah tanah pada pertanaman jagung di tanah lempung berpasir (sandy loam) semiarid tropis Lombok. Jurnal Buana Sains, Volume 12 No.1 : 91-98.
Sitompul, S. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tamtomo, F, Sri Rahayu, Agus Suyanto, and Fakultas Pertanian. 2015. “Pengaruh Aplikasi Kompos Jerami Dan Abu Sekam Padi Terhadap Produksi Dan Kadar Pati Ubi jalar.” 12(2): 1–7.
Widowati. 2010. Laporan Desertasi Doktor : Produksi dan Aplikasi Biochar Arang dalam Mempengaruhi Tanah dan Tanaman.Universitas Brawijaya. Malang. Jurnal Ilmu Hayati (Life Science) Vol. 22 (9) : 58-68.
Yamato, M., Okimori, Y., Wibowo, I.F., Anshori, S. & Ogawa, M. 2006. Effects of the application of charred bark of Acacia manginum on the yield of maize, cowpea and peanut, and soil chemical properties in South Sumatra, Indonesia. Soil Science and Plant Nutrition, 52, 489-495.
Yuliprianto, H. 1997 penerapan system pertanian terpadu dalam rangka pelestarian produksi menuju swasembada pangan berkelanjutan. Cakrawala pendidikan no.1 .XVI.
Yunita, O.I. 2012. Retensi Hara Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Tanah Berpasir Akibat Penggunaan Biochar dan Pupuk Kandang untuk Tanaman Jagung (Zea Mays).Universitas Mataram.
Refbacks
- There are currently no refbacks.