PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TELUR DAN TEMPERATUR PENETASAN TERHADAP DAYA TETAS TELUR AYAM KAMPUNG

Yohanis Umbu Rey, Sri Handayani, Farida Kusuma Astuti

Abstract


This study aimed to get a good storage of chicken eggs for hatching, and to get the ideal temperature on local chicken eggs hatching. This research was conducted in the Inbis ranch of Faculty of Agriculture, Tribhuwana Tunggadewi University, Malang, East Java. The design used Factorial Complete Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 3 replications. The treatments consists of two factors are the length of the egg storage (L) consists of three levels (L1 = 3 days, L2 = 5 days, L3 = 7 days) as the first factor and the second factor (S) is the hatching temperature with three levels (S1 = 35-36°C, S2 = 37-38°C, and S3 = 39-40°C). The parameters observed were hatchability of the eggs.
The results showed that the storage duration of eggs and different temperatures showed a significant effect (P> 0.05) on the hatchability of local chicken eggs. The hatchability of the study ranged from 85.17% to 88.87%. The highest hatchability in this study is 88.87% which found in the treatment of L1 (3 days) and the temperature of treatment is S2 (37-38°C).


Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan lama penyimpanan telur ayam kampung yang baik untuk penetasan, serta untuk mendapatkan suhu yang ideal dalam penetasan telur ayam kampung. Penelitian ini dilaksanakan dikandang Inbis Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Kota Malang Jawa Timur. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, terdapat 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari dua faktor : faktor ke-1 (L) adalah lama simpan telur terdiri dari tiga level yaitu L1=3 hari, L2= 5 hari, L3= 7 hari, Faktor ke-2 (S) adalah temperatur penetasan telur ayam kampung terdiri tiga level yaitu : S1=35°C-36°C, S2=37°C-38°C, dan S3=39°C-40°C. Parameter yang diamati adalah daya tetas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan telur dan suhu yang berbedah menunjukkan pengaruh yang signifikan (P>0.05) terhadap daya tetas telur ayam kampung.. Daya tetas penelitian berkisar antara 85.17% sampai 88,87%. Daya tetas tertinggi pada penelitian ini terdapat pada perlakuan L1 (3 hari) dan suhu perlakuan S2 (37°C-38°C) yaitu 88,87%.

Keywords


Daya Tetas; Temperatur; Masa Simpan; Telur Ayam Kampung

References


Adnan, M. 2010. Pengaruh Lama Penyimpanan Telur Ayam Buras TerhadapFertilitas, Daya Tetas Telur dan Berat Tetas. Jurnal Agrisistem, Vol 6, No 2:1858-4330.

Bell, D.D. & W.D. Weaver. 2002. Commercial Chicken Meat and Egg Production. New York, USA. Springer Sci.+Business Media Inc. p. 727-774.

Iskandar. R. 2003. Pengaruh lama pentimpanan dan frekuensi pemutaran telur terhadap daya tetas dan mortalitas telurpuyuh. Skripsi. Fakultas Peternakan Sumatera Utara. Medan.

Maulidya, Siella, Ningtyas, Ismoyowati, dan Ibnu, Hari, Sulistyawan., 2013. Pengaruh Temperatur Terhadap Daya Tetas Dan Hasil Tetas Telur ayam (Anas Plathyrinchos) (The Effect Of Temperature On Hatchability And Egg Hatching Yield Duck (Anas Platyrinchos)). Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):347-352.

Nazirah. 2014. Pengaruh lama penyimpanan telur puyuh (coturnix coturnix japonica) terhadap daya tetas dan berat telur. Skripsi. Fakultas Kegiatan dan ilmu pendidikan. Universitas Syiah Kuala Darussalam,Banda Aceh.

Paimin, F.B. 2011. Ragam Jenis, Cara Membuat, Teknik Mengelola Mesin Tetas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Parkust, C. R and Mountney., 1998. Poultry Meat and Eggs Production. Van Nostrand Reinhold. New York.

Putra. Z. 2009. Fertilitas dan daya tetas.PSK Unggas Kelas Dua Untuk Siswa/I SPP-SPMAN Saree Provinsi Aceh. Banda Aceh.

Rahayu, H.S. 2005. Kualitas telur tetas ayam kampung dengan waktu pengulangan inseminasi buatan yang berbeda. [skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Rasyaf, M., 1991. Pengelolaan Produksi Telur. Kanisius. Yogyakarta.

Sinaga, R. J,. 2009: Pengujian suplementasi mineral esensial (Ca, P, Na dan Cl) dalam ransum terhadap fertilitas, daya tetas dan mortalitas pada telur burung puyuh (Coturnix coturnix Japonica). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Setiadi, P. 1995. Perbandingan berbagai metode penetasan telur ayam kedu hitam daerah pengembangan Kalimantan Selatan. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Balai Penelitian Ternak Ciawi-Bogor.

Setiawan, I. 2010. Embrio mati dalam telur. http://mesin-tetas-cuf.blogspot.com/2010/11/embrio-mati-dalam-telur.html. Diakses tanggal 8 Maret 2012.

Sudaryani. T dan H. Santoso,. 2003 Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya. Jakarta.

Susanti, I., T. Kurtini. dan D.Septinova. 2015. Lama penyimpanan terhadap fertilitas, susut tetas, daya tetas, dan bobot tetas telur ayam arab. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(4):185-190.

Suprijatna,E. 2005. Ayam Buras Krosing Petelur, Penebar Swadaya, Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.