ANALISIS RANTAI PASOKAN KOMODITAS CABAI MERAH BESAR DESA BOCEK KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG
Abstract
The red chili commodity supply chain from the village of Supiturang, Bocek Village, is represented by 3 marketing channels: I farmers, collectors, wholesalers, retailers, consumers, II farmers, collectors, retailers, consumers, III farmers, collectors, consumers. The biggest marketing margin is in channel 1, which is Rp. 17,000. This channel has the longest channel chain in distributing red chili to consumers.
Rantai Pasok muncul pada 1980-an sebagai sesuatu yang baru, filsafat integratif untuk mengelola total aliran barang dari pemasok ke pengguna akhir dan berkembang mempertimbangkan integrasi proses bisnis yang luas sepanjang rantai suplai. Rantai pasok atau supply chain merupakan suatu konsep dimana terdapat sistem pengaturan yang berkaitan dengan aliran produk, aliran informasi maupun aliran keuangan (finansial). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai pasok komoditas cabai merah besar dan marjin pemasaran komoditas cabai merah besar di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Populasi petani cabai merah berjumlah 50 orang. Sampel ditentukan sebesar 33 petani cabai merah, Analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
Rantai pasok komoditas cabai merah dari Dusun Supiturang Desa Bocek diwakili oleh 3 saluran pemasaran : I petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, pedagang pengecer, konsumen, II petani, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, konsumen, III petani, pedagang pengumpul, konsumen. Margin pemasaran terbesar terdapat pada saluran 1 yaitu sebesar Rp. 17.000. Saluran ini memiliki rantai saluran yang terpanjang dalam mendistribusikan cabai merah hingga ke konsumen.
Keywords
References
Asmarantaka RW. 2012. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor: Departemen Agribisnis FEM-IPB.
Assauri, S. 2011. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta.
Emhar, A. ; Aji, M.M.J. ; Agustina, T. 2014. Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Komoditas Daging Sapi Di Kabupaten Jember. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian. Volume 1. Nomor 3. Februari 2014. Hal 53-61.
Kohls, RL dan Uhl, JN. 2002.Marketing of Agricultural Products. New York (USA):Macmillan Publishing Company.
Kurniawan, R.D. ;Suwandari, A. ; Ridjal, A. 2014. Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Komoditas Cabai Merah Di Kabupaten Jember. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian. Volume 9. Nomor 9.
Ling, L. 2007. Supply Chain Management. Concept, Techniques and Practices Enhancing Value Through Collaboration. World Scientific Publishing.Co. Pte.Ltd, Singapore.
Ritonga, OS. 2005. Analisis Pemasaran Komoditas Kentang dengan Pendekatan Konsep Supply Chain Management Di Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Fakultas Pertanian IPB, Bogor.
Schroeder, Roger G. (2007). Operations Management.Contemporary Concepts and CasesThird Edition. McGraw-Hill Book Company, New York.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung : ALFABETA.
Tubagus, L.S. ;Mangantar, M. ; Tawas, T. 2016. Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Komoditas cabai Rawit di Kelurahan Kumelembuai Kota Temohon. Jurnal EMBA. Volume 4.Nomor 2. Hal 613-621.
Van der Vorst JGAJ. 2006. Performance Measurement in Agri-Food Supply Chain Networks. Netherlands: Logistics and Operations Research Group, Netherland (NL): Wageningen University.
Refbacks
- There are currently no refbacks.