ANALISA KELAYAKAN USAHA PEMANFAATAN KULIT BATANG LANGSAT, KAYU SECANG, DAN JAHE DALAM MINUMAN CELUP

Hadrianus Robi, Wahyu Mushollaeni, Wirawan Wirawan

Abstract


This study aims to obtain a feasibility analysis of the making of a dip drink from the bark of langsat and sappan wood. The research began with the determination of the best formulation of a dip drink made from langsat bark, sappan wood, and ginger. The formulation of langsat bark, secang wood, and ginger drink which is the best treatment in terms of physical chemistry, is then analyzed for business feasibility. In this study, the best treatment of the three formulations of the ingredients in a dip drink was 40% langsat bark, 40% sappan wood, and 20% ginger. The results of the business feasibility analysis show that the cost of production is Rp. 15,258; product selling price of Rp. 17,547 per pack (50gram); and the BEP for prices within one year gained Rp. 114,945,968; and the RCR value is 1.15. RCR value of more than 1, indicates that the business of producing langsat bark, sappan wood, and ginger drinks is feasible to be developed on a small industrial scale.


Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan analisis kelayakan usaha pembuatan minuman celup dari kulit batang langsat dan kayu secang. Penelitian ini dimulai dengan penentuan formulasi terbaik dari minuman celup yang berbahan baku kulit batang langsat, kayu secang, dan jahe. Formulasi minuman celup kulit batang langsat, kayu secang, dan jahe yang merupakan perlakuan terbaik ditinjau dari sisi kimia fisika, kemudian dianalisa kelayakan usaha. Dalam penelitian ini, perlakuan terbaik formulasi ketiga bahan tersebut dalam minuman celup adalah 40% kulit batang langsat, 40% kayu secang, dan 20% jahe. Hasil analisa kelayakan usaha menunjukkan bahwa harga pokok produksi sebesar Rp. 15.258; harga jual produk sebesar Rp. 17.547 per bungkus (50gram); serta BEP untuk harga dalam kurun waktu 1 tahun diperoleh Rp. 114.945.968; dan nilai RCR adalah 1,15. Nilai RCR yang lebih dari 1, menunjukkan bahwa usaha produksi minuman celup kulit batang langsat, kayu secang, dan jahe layak untuk dikembangkan pada skala industri kecil.

Keywords


Kelayakan Usaha; Kulit Batang Langsat; Jahe; Kayu Secang

References


Anggadiredja, J., Irawati, S. dan Kusmiyati. 2006. Potensi dan Manfaat Rumput Laut Dalam Bidang Farmasi. Seminar Nasional Industri Rumput Laut. BPPT. Jakarta.

Arbiastutie, Y. dan Muflihati, 2008, Isolasi dan Uji Aktivitas Kandungan Kimia Bioaktif dari Biji Duku (Lansium domesticum Cor), Jurnal Penelitian Universitas Tanjungpura.

Arizona D. 2011. Etnobotani dan Potensi Tumbuhan Berguna Di Taman Nasional Gunung Ciremai Jawa Barat. Bogor : Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2006. Monograf Ekstrak Tanaman Obat Indonesia. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. Kalimantan Barat dalam Angka. Katalog BPS. 2010; 1102001.61.

Badami S, Moorkoth S, Suresh B. Caesalpinia sappan a medicinal and dye yielding plant. Nat Product radiance 2004;3(2):75-82.

Batubara I, Mitsugana T, Ohashi H. 2010. Brazilin from Caesalpinia sappan wood as an antiacne agent. J Wood Sci. 56:77-81.

Bonay, Yunes. M. M. 2013. Pemanfaatan Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Suku Klabra Di Kampung Buk Distrik Klabot.

Botanikan. 2011. Pengelolaan Tanaman Obat Keluarga. Botani.

Biro Pusat Statistik. 2002. Pengeluaran untuk konsumsi penduduk Indonesia. Buku 1. Badan Pusat Statistika. Jakarta. Hal. 82-155.

Biro Pusat Statistik. 2003. Statistik Tanaman Obat-obatan dan Hias. BPS. Jakarta.

Biro Pusat Statistik. 2006. Statistik Tanaman Obat-obatan dan Hias. BPS. Jakarta.

Fardiaz, S. 1986. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hartini, Y. S., Soegihardjo, C.J., Putri, A.I.C., dan Imaculata, M. 2007. Daya Antibakteri Campuran Ekstrak Etanol Buah Adas (Foeniculum vulagare Mill) dan Kulit Batang Pulasari (Alyxia reinwardtii BL). UGM. Yogyakarta.

Hariana, A.H., 2004. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Irfan, Muh. Fakhrudin. 2008. Kajian Karakteristik Oleoresin Jahe Berdasarkan Ukuran dan Lama Perendaman Serbuk Jahe dalam Etanol. Skripsi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Surakarta.

Kemala, S; Sudiarto, E. R.Pribadi, JT. Yuhono, M. Yusron, L. Mauludi, M. Raharjo, B. Waskito, dan H. Nurhayati 2003. Studi Serapan, Pasokan dan Pemanfaatan Tanaman Obat di Indonesia. Laporan teknis penelitian Bagian Proyek Penelitian Tanaman Rempah dan Obat APBN 2003. 61 hlm.

Korompis GEC, Vennita RD, Oksfriani JS. 2010. Uji Invitro Aktivitas Antibakteri dari Lansium domesticum Correa (Langsat). Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado. Chem. Prog. 3 (1): 13-19.

Koswara, Sutrisno. Jahe, rimpang dengan sejuta khasiat. (Cited October 17th, 2008).

Availablefrom:http://www.Ebookpangan.com/ARTIKEL/JAHE%20RIMPANG%20DENGAN%20BERBAGAI%2 0KHASIAT.pdf

Kumalasari. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat dan Keamanan, Universitas Indonesia. Depok. Artikel Majalah Ilmu Kefarmasian. 3(1): 1-7.

Lim, T.K. 2012. Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants. London. Springer. 3: 269-76 p.

Mayanti T. 2009. Kandungan Kimia dan Bioaktivitas Tanaman Duku. Unpad Press, Bandung.

Masyhud. 2010. Tanaman Obat Indonesia.http://www.dephut.go.id/index php.id. (Diakses tanggal 14 Februari 2018).

Meilgaard, M., Civille G.V., Carr B.T. 2000. Sensory evaluation techniques. Boca Rraton. Florida. CRC Press.

Panse S. 2012. What is Chinese Herb Tea. http://www.wisegeek.com/what-is-chinese-herb-tea.htm. (Diakses tanggal 26 Januari 2013).

Pramono, E. 2002. The commercial use of traditional knowledge and medicinal plants in Indonesia. Paper Submitted for Multi-Stakeholder Dialogue on Trade, Intellectual Property and Biological Resources in Asia, BRAC Centre for Development Management, Rajendrapur, Bangladesh, April 19 – 21, 2002. http://www.ictsd.org/ dlogue/2002-04-19/Pramono.pdf

Pribadi, E.R. dan M. Rahardjo. 2008. Efisiensi pemupukan NPK pada temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Littri. 14 (4) : 162-170.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.