PENGARUH KEDUDUKAN TANAMAN PADA VERTIKULTUR DAN DOSIS EM-4 TERHADAP HASIL TANAMAN SAWI MANIS

Yasintus Dato, Astutik Astutik, Reza Prakoso Dwi Julianto

Abstract


Chinese green cabbage (Brassica juncea L.) is one of the leaf vegetable horticulture commodities that is widely favored by the Indonesian people because it tastes good, is easy to process, and the cultivation process is not difficult. This commodity contains protein, fat, carbohydrates, Ca, P, Fe, vitamin A, vitamin B, and vitamin C, and oxalic acid. The research aims to determine the effect of plant position on verticulture and the right EM-4 dose on the growth and yield of mustard greens. The study was conducted in the plot of land on Jalan Tlaga Warna Tlogomas, Malang. The study was conducted for 3 months, from May to August 2018. The study used a factorial RCBD design consisting of 3 replications. The treatment in this study consisted of two factors: the position of plants in verticulture and the EM-4 dose. The first factor consists of 3 levels are K1 = Plant Hole 1, K2 = Plant Hole 3 and K3 = Plant Hole 5. The second factor is the EM-4 dose consisting of 3 levels are E0 = Control, E1 = 7.5 ml / L, and E2 = 15 ml / L. Observation variables included plant height (cm), number of leaves (strands), leaf area (mm2), plant wet weight (g), root wet weight (g), plant dry weight (g), root dry weight (g), and chlorophyll analysis of leaves. The results of the study concluded that there was no interaction between plant position and EM-4 dose on growth parameters and mustard plants yield vertically. Good plant growth on plant position with leaf area of 22.65 mm2, EM-4 dose of 15 ml / L, and wet weight of 102.50 g per plant.



Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura sayuran daun yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya enak, mudah diolah, serta proses budidayanya yang tidak sulit. Komoditas ini memiliki kandungan protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C, dan asam oksalat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedudukan tanaman pada vertikultur dan dosis EM-4 yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi manis. Penelitian dilaksanakan di Lahan pekarangan di Jalan Tlaga Warna Tlogomas Kota Malang. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu Bulan Mei sampai Agustus 2018. Penelitian menggunakan rancangan RAK faktorial yang terdiri atas 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari dua faktor, yaitu kedudukan tanaman dalam vertikultur dan dosis EM-4. Faktor pertama terdiri dari 3 taraf yaitu K1= Lubang Tanaman Ke 1, K2= Lubang Tanaman Ke 3 dan K3= Lubang Tanaman Ke 5. Faktor kedua adalah dosis EM-4 yang terdiri dari 3 taraf yaitu E0= Kontrol, E1= 7,5 ml/L, dan E2= 15 ml/L. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (mm2), berat basah tanaman (g), berat basah akar (g), berat kering tanaman (g), berat kering akar (g), dan analisis klorofil daun. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara kedudukan tanaman dan dosis EM-4 terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman sawi secara vertikultur. Pertumbuhan tanaman yang baik pada kedudukan tanaman dengan luas daun 22,65 mm2 , dosis EM-4 sebanyak 15 ml/L, dan berat basah 102,50 g per tanaman.

Keywords


Kedudukan Tanaman; EM-4; Vertikultur; Sawi

References


Annisava, A.R., L. Anjela, B. Solfan. 2014. Respon Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Terhadap Pemberian Beberapa Dosis Bokashi Sampah Pasar Dengan Dua Kali Penanaman Secara Vertikultur. J. Agroteknologi. Vol. 5, No. 1:17-24.

Badrus N. A., 2015, Pengaruh Berbagai Tingkat Dosis Effective Microorganism 4 Terhadap Rasio C/N, Rasio C/P, PH, dan Fosfor Kompos (Elaeis guineensis Jack.), Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Birnadi. S. 2014. Pengaruh Pengolahan Tanah Dan Pupuk Organik Bokashi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L.) Kultivar Wilis. Edisi Vol. VIII, No. 1:29-46.

Cahyono, B. 2013. Teknik dan Strategi Budi Daya Sawi Hijau. Yogyakarta Yayasan Pustaka Nusantara.

Erawan, D.,W.O. Yani, dan A. Bahrun.2013. Pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea L.) Pada Berbagai dosis pupuk urea. J. Agroteknos. Vol. 3, No. 1:19-25.

Fitria E.Lailatul., W.S.D.Yamika dan M. Santosa. 2017. Pengaruh Biourin, Em4 Dan Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Pada Kondisi Ternaungi. J. Produksi Tanaman. Vol. 5, No. 3:475-483.

Haryanto, E. Suhartini dan T. E. Rahayu, 2013. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hidayat, F., U. Sugiarti dan K. A. Chandra. 2010. Pengaruh bokashi limbah padat agar-agar dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Philiphina. J. Agrika. 4 (1): 21-29.

Lukman, L. 2011. Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung. Hal. 1-6.

Murdianingtyas, P. Didik dan Nikardi, G. 2014. Pengaruh Pengurangan Daun Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Paprika (Capsicum annum var. Grossum) Hidroponik. J. Vegetalika. 1 (3): 1-11.

Pardosi, A. H; Irianto dan Mukhsin, 2014. Respon Tanaman Sawi Terhadap Pupuk Organik Cair Limbah Sayur Pada Lahan Kering Ultisol. P. Seminar Nasional Lahan Suboptimal. 1-7.

Parnata, A. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Pinandita. A.M.K., D. Biyantoro dan Margono. 2017. Pengaruh Penambahan EM-4 dan Molasses terhadap Proses Composting Campuran Daun Angsana (Pterocarpus indicun) dan Akasia (Acasia auriculiformis). J. Rekayasa Proses. Vol. 11 No. 1:19-23.

Purnawanto, A.M. 2014. Studi Penggunaan Limbah Media Tanam Jamur Tiram dan Pemberian EM4 Pada Budidaya Bawang Merah. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah. Purwokerto.

Rajiman, P. Yudono dan E. Sulistyaningsih. 2008. Pengaruh pembenah tanah terhadap sifat fisika tanah dan hasil bawang merah pada lahan pasir Pantai Bugel Kabupaten Kulon Progo. J. Agrinimal. 12 (1): 67-77.

Rukmana, R. 2007. Bertanam Petsai dan Sawi. (Hal: 11-35). Yogyakarta: Kanisus.

Rukmana dalam S. Fransisca. 2009. Universitas Sumatra Utara Medan.Respon Pertumbuhan dan produksi sawi terhadap penggunaan pupuk kascing dan pupuk organic cair.

Sumarni, N., R, Rosliani dan Suwandi. 2012. Optimasi jarak tanam dan dosis pupuk NPK untuk produksi bawang merah dari benih umbi mini di dataran tinggi. J. Hortikultura. 22 (2): 147-154.

Supriyanto dan F. Fiona. 2010. Pemanfaatan Arang Sekam untuk Memperbaiki PertumbuhanSemai Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) PadaMedia Subsoil. J. Silvikultur Tropika. Vol. 01 No. 01:24–28.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.