KAJIAN LANSKAP KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNG BASTIAN SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI KEFAMENANU KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
Abstract
Pantai Tanjung Bastian mempunyai peranan penting bagi pembangunan dan masyarakat Kefamenanu ditinjau dari aspek ekonomi Pantai, sosial budaya dan aspek ekologi sangat berpotensi mengutungkan masyarakat setempat. Namun pantai tersebut kurang perhatian dari pemerintah dan masyarakat sekitar. kondisi pantai tidak terawat, belum tertata dengan baik dan kebudayaannya semakin punah. Dalam penelitian ini perlu diadakan suatu kajian untuk mengidentifikasi kawasan wisata budaya. Hasil kajian pengembangan kawasan wisata pantai Tanjung Bastian sebagai kawasan wisata budaya akan berguna dalam kegiatan pengelolaan, pelestarian, serta pengembangan dan potensi budaya. Proses analisis ini menggunakan Analisis SWOT untuk mengetahui lebih lanjut dari perkembangan wisata budaya, serta kemungkinan yang dapat dilakukan berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan wisata Budaya. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa strategi dari matriks SWOT yang dikategori menjadi beberapa strategi pengembangan kawasan Wisata Pantai Tanjung Bastian yaitu Masyarakat harus membuat pokdarwis dan mengembangkan budaya lokal sebagai atraksi budaya, kemudian Pemerintah berperan aktif akan daerah wisata dan menyediakan fasilitas untuk mendukung kegiatan budaya di pantai Tanjung Bastian, Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat setempat, sehingga masyarakat ikut dalam menjaga alamnya serta meningkatkan sosial budaya. Berdasarkan hasil kajian dari kawasan wisata budaya dapat menyimpulkan bahwa Pantai Tanjung Bastian belum sesuai dengan kriteria sebagai kawasan Wisata Budaya.
Keywords
References
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara, 2005. Timor Tengah Utara Dalam Angka. Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara. Kefamenanu. Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Damanik J, Weber HF. 2006. Perencanaan Ekowisata. Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) UGM dan ANDI. Yogyakarta.
Koesoebiono, L. W. Collier and R.P. Burbrike. 1982. Indonesia : Resource Use and Management in the Coastal Zone, In Man,Land, and Sea. The Agricultural Development Council, Bangkok, 115-133.
Kristiningrum, Nur Dwi. 2014. Heritage Tourism dan Creative Tourism : Eksistensi Pasar Seni (Central market) di Malaysia sebagai salah satu pasar bersejarah. Jurnal Hubungan Internasional tahun VII, No.1 Januari-Juni 2014 (Diakses 2 Februari 2016, pukul 17.39 WIB).
Nurisjah S, Pramukonto Q. 2001. Perencanaan Kawasaan Untuk Pelestarian Lanskap dan Taman Sejarah.Bogor (ID) Program Studi Arsitektur Pertamanan, Jurusan Budidaya Pertanian; Fakulta Pertanian IPB.Tidak dipublikasikan.
Rangkuti F. (2006). Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti F. (2010). SWOT Balanced Scorecard. Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif.
Ulfah, I. 2006. Perencanaan Lanskap Kawasan Rekreasi Pantai Samudera Baru, Undang-undang RI No. 9 tahun 1990.Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting, bahkan sektor ini diharapkan akan menjadi pengahasil devisa nomor satu. Kabupaten Karawang, Jawa Barat [Skripsi]. Program Studi Arsitektur Lanskap. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Wibisono, MS. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Jakarta: Grasindo.
Yulianda F. 2007. Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi. Makalah. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Refbacks
- There are currently no refbacks.