ANALISA USAHA PEMBUATAN KUE SAGON KERING MENGGUNAKAN CAMPURAN ANTARA TEPUNG KELADI TERMODIFIKASI DAN TEPUNG KETAN

Maksimus Frumen, Budi Santosa, Atina Rahmawati

Abstract


Sagon cookies is a typical archipelago food that is well known in the community, especially in Java. Sagon cookies has a sweet and savory taste, so many people like it from children and adults. The purpose of this study was to calculate the feasibility of the dry sagon cookies industry business based on the best treatment of the research results. The experimental design used in the study used a single factor RAL (completely randomized design). The factor used is the proportion of modified taro tubers flour with sticky rice flour consisting of 5 levels, namely: T1 90% + 10%, T2 80% + 20%, T3 70% + 30%, T4 60% + 40% and T5 50% + 50%. Calculation of the feasibility analysis of the business of making dried sagon cookies from modified taro flour and sticky rice flour is a BEP unit of 1125 and a BEP price of Rp. 5,627,004 for 5 years. The calculation of NPV value is 78.02,869, Net B / C is 2.15, PP (year) is 2.0 and RCR is 1.119. An RCR of more than 1 indicates that the dry sagon cookies industry is feasible.


Kue sagon merupakan makanan khas nusantara yang sudah terkenal ditengah masyarakat khususnya di pulau Jawa. Kue sagon mempunyai rasa yang manis dan gurih, sehingga banyak yang menyukainya dari kalangan anak-anak maupun dewasa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menghitung kelayakan usaha industri kue sagon kering berdasarkan perlakuan terbaik dari hasil penelitian. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktor tunggal. Faktor yang digunakan adalah proporsi tepung keladi termodifikasi dengan tepung beras ketan yang terdiri antara 5 taraf yaitu: T1 90%+10%, T2 80%+20%, T3 70%+30%, T4 60%+40% dan T5 50%+50%. Perhitungan analisa kelayakan usaha pembuatan kue sagon kering dari tepung keladi termodifikasi dan tepung ketan adalah BEP unit sebesar 1125 dan BEP harga sebesar Rp. 5.627.004 selama 5 tahun. Perhitungan nilai NPV sebesar 78.02.869, Net B/C sebesar 2,15, PP (tahun) sebesar 2,0 dan RCR sebesar 1,119. NIlai RCR yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa industri kue sagon kering telah layak untuk diusahakan.

Keywords


Analisa Usaha; Kue Sagon Kering; Tepung Keladi Termodifikasi

References


Anggeraini dan Nita, 2006, Cost Benefit Analysis Dalam Investasi Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Sambat, Studi Pada Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2007 - 2008, Tesis, FEB-UGM, Jogjakarta.

Ariyati, R. Rahayu, dan Husaini, A. 2014. Analisis Break Even Point Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Manajemen Terhadap Perencanaan Volume Penjualan. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.11 No.1.

De Garmo, 2004. Posedur Analisa Perlakuan Terbaik Untuk Penelitian Pertanian. Universitas Indonesia. Jakarta.

Gittinger JP, 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Terjemahan Dari: Economic Analysis Of Agriculture. Sutomo S Dan Mangiri K. UI Press, Jakarta

Gray, C. dan E. Larson. 2007, Manajemen Proyek Proses Manajerial (Terjamahan), Andi, Yogyakarta.

Gumelar A. G. 2011. Analisa Usaha Kedai Kopi Mobile Di Wilayah Kota Bogor. Skripsi Pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hansen dan Mowen. 1997. Management Accounting, 4th Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Iklimah dan Fachni, 2015. kue sagon kelapa. https://budaya-indonesia.org. diakses pada tanggal 19 April 2019

Milton F. Usry; Hammer; Carter. 1999. Edisi 10. Cost Accounting : Planning and Control. Ohio : South Western Publishing co.

Pratomo, 1985. Analisa Pulang pokok. BPFE. Yokyakarta

Rahmawati, W., Y.A. Kusumastuti, N. Aryanti. 2012. Karakteristik Pati Keladi Sebagai Alternatif Sumber Pati Industri di Indonesia. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1 (1): 347-351.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.