ADOPSI TEKNOLOGI PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL BARU PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA PENDEM KOTA BATU
Abstract
Benih merupakan faktor penting yang menentukan hasil tanaman padi. Benih bersama dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim menentukan tingkat hasil tanaman. Walaupun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah. Benih bermutu tinggi diperoleh dari varietas benih yang unggul. Banyaknya varietas unggul baru yang dihasilkan tidak diaplikasikan secara optimal oleh petani, sedangkan sikap petani merupakan faktor utama dalam adopsi teknologi. Oleh karena itu peningkatan produksi padi harus dicapai dengan penggunaan varietas unggul baru dengan pendekatan pengelolaan tanaman dan sumber daya terpadu (PTT) yang bersifat spesifik lokasi yang disesuaikan dengan rakitan teknologi yang disusun menurut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adopsi teknologi penggunaan varietas unggul baru pada usahatani padi sawah. Adopsi teknologi penggunaan varietas unggul baru pada usahatani padi sawah di Desa Pendem Kecamatan Junrejo, Kota Batu berada pada level rendah dengan persentase 31,43%. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan skala Likert dengan menganalisis data kuesioner dan wawancara yang berisikan tentang metode pelaksanaan usahatani. Poin-poin pertanyaan disesuaikan dengan rakitan teknologi penggunaan varietas unggul baru.
Keywords
References
Abdullah, Thasin. 2015. Proses Adopsi Inovasi Teknologi Pertanian Oleh Petani.[Studi Pustaka]. Bogor: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.
Badan Perencanaan Daerah Kota Batu. 2019. Peta Jaringan Jalan. Batu: Badan Perencanaan Daerah Kota Batu.
Badan Pusat Statistik Jawa Timur. 2018. Luas Lahan Sawah Irigasi dan Non Irigasi Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Pengairan di Provinsi Jawa Timur. 31 Oktober. Diakses Desember 6, 2018. htpps://jatim.bps.go.id/statictable/2018/10/31/luas-lahan-sawah-irigasi-dan-non-irigasi-menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-pengairan-di-provinsi-jawa-timur-ha-2013-2017.html.
Deputi SDA dan Lingkungan Hidup. 2016. RPJMN 2015-2019 Bidang Pangan dan Pertanian. Jakarta: Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas.
Hermanto. 2015. “Ketahanan Pangan Indonesia di Kawasan ASEAN.” Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol. 33, No. 1, Halaman 19-31.
Istiqomah, Nurfitri. 2014. Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya Sayuran Organik Oleh Petani Mitra ADS-UF IPB serta Faktor-Fakor yang Mempengaruhinya. [Skripsi]. Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Prayogo, Dwi. 2017. Analisa dan Pengolahan Data dengan SPSS. Bogor: Jaya.
Raharjo, Sahid. 2017. “Metode Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian.” Sosial Ekonomi pertanian (Program Studi Mananejemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Sundari, Yusra Abdul Hamid, dan Nurliza. 2015. “Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Peningkatan Produksi Usahatani di Kabupaten Pontianak.” Jurnal Social Economic of Agriculture Vol. 4, No. 1, Halaman 26-31.
Yuniastuti, Sri. dkk. 2016. Petunjuk Teknis Rakitan Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur.
Refbacks
- There are currently no refbacks.