EVALUASI KEINDAHAN MATA AIR UMBULAN DI DESA UMBULAN KECAMATAN WINONGAN KABUPATEN PASURUAN

Febrianus M. Faot, Rizki Alfian, Balqis Nailufar

Abstract


A spring is a natural condition in which ground water flows out toward the ground surface. Springs, are actually sources of water that come from outside the earth, then enter the earth, and come out again into something new. This makes the Pasuruan city community need a place to relax or travel. Under these conditions an effort to visual evaluation of the Umbulan Spring tourism landscape is needed. The evaluation carried out is to assess the visual quality estimation of the Umbulan Spring tourism landscape through scenic beauty estimation (SBE). The assessment is expected to be able to know the visual quality value of the Umbulan Spring tourism landscape so that it can determine the landscape structuring model that will be developed as a potential for coastal tourism and recreation areas in the village of Winongan, Pasuruan Regency. The several objectives to be achieved in this study are to determine and assess the visual quality of the area, determine the beauty zone, make management recommendations. The method used in conducting this research is an experimental method related to location research, respondents, data analysis, and visual evaluation of the landscape. The result is based on 64 landscape points consisting of 3 beauty classifications namely high classification (T) with a value of 81-99, medium classification (S) with a value of 61-80, low classification (R) with a value of ≤ 60. Classification of high beauty (T) there is a combination of built and natural landscapes that create landscapes with cultural characteristics, the classification of medium beauty (S) due to the clarity and greenery of vegetation gives the impression of a shady and natural spring area, and the classification of low beauty (R) due to monotonous, arid, and areas of landscape that are dirty thereby reducing aesthetics.




Mata air adalah sebuah keadaan alami di mana air tanah mengalir keluar menuju permukaan tanah. Mata air, sejatinya merupakan sumber air yang berasal dari luar bumi, kemudian masuk ke dalam bumi, dan keluar lagi menjadi sesuatu yang baru. Hal ini yang membuat masyarakat kota Pasuruan membutuhkan tempat untuk berekreasi ataupun berwisata. Berdasarkan kondisi tersebut perlu upaya evaluasi visual lanskap wisata sumber Mata Air Umbulan. Evaluasi yang dilakukan adalah melakukan penilaian pendugaan kualitas visual lanskap wisata sumber Mata air Umbulan melalui scenic beauty estimation (SBE). Penilaian yang dilakukan diharapkan dapat mengetahui nilai kualitas visual lanskap wisata sumber Mata Air Umbulan sehingga dapat menentukan model penataan lanskap yang akan dikembangkan sebagai potensi kawasan wisata dan rekreasi pesisir di Desa Winongan Kabupaten Pasuruan. Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam peelitian ini adalah menentukan dan menilai kualitas visual kawasan, menentukan zona keindahan, membuat rekomendasi pengelolaan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu metode eksperimental berkaitan dengan penelitian lokasi, responden, analisa data, dan evaluasi visual lanskap. Hasilnya adalah Berdasarkan 64 titik lanskap terdiri dari 3 klasifikasi keindahan yaitu klasifikasi tinggi (T) dengan nilai 81-99, klasifikasi sedang (S) dengan nilai 61-80, klasifikasi rendah (R) dengan nilai ≤ 60. Klasifikasi keindahan tinggi (T) terdapat perpaduan lanskap binaan dan alami yang menciptakan lanskap yang berkarakter budaya, klasifikasi keindahan sedang (S) dikarenakan kejernian dan hijaunya vegetasi memberikan kesan kawasan mata air yang teduh dan alami, dan klasifikasi keindahan rendah (R) dikarenakan lanskap monoton, gersang, dan kawasan yang kotor sehingga mengurangi estetika.

Keywords


Evaluasi; Keindahan; Zona

References


Arifin, Nurhayati,dan Hardi, S.A. 1994. Taman Dalam Ruang. Jakarta: Penebar Swadaya.

Daniel T.C and Boster R.S. 1976. Measuring Landscape Esthetics The scenic Beauty Estimaton Method. USDA Forest Service Research Paper RM-167 Rocky Mountain Forest and Range Experiment Station Forest Service U.S. Departemen of Agriculture

Fandeli. C, 2001. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Liberty. Yogyakarta.

Sanropie, D. 1984. Penyahatan Air Bersih. Jakarta : Pusat Pendidikan Dan Latihan Pegawai.

Sutrisno, T.dan E. Suciastuti. 2002. Teknologi Penyedian Air Bersih, Rineka Cipta Jakarta.

Simonds, John Ormbee, Landscape Architecture, McGraw-Hill Book Company, USA, 1983

Ubaidillah R & Maryanto I. 2003. Manajemen bioregional JABODETABEK: Profil dan strategi pengelolaan situ, rawa dan danau. Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Bogor. xxvi + 404 hlm.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.