ANALISIS KUALITAS VISUAL PADA LANSKAP ALUN – ALUN TUGU BALAI KOTA MALANG

Maksimus Sare, Riyanto Djoko, Presti Ameliawati

Abstract


Alun-alun Tugu Balai Kota Malang merupakan tempat yang mempunyai nilai serta fungsi bagi perkembangan Kota Malang sejak tahun 1946 hinggga saat ini. Sebagai kawasan sejarah dan pusat pariwisata, Alun-alun Tugu harus di kelola untuk mempertahankan keberlangsunganya baik sosial budaya, manusia maupun alam. Banyaknya pengunjung di Alun-Alun Malang, membuat kualitas lingkungan semakin menurun. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat kualitas visual pada Lanskap Alun-Alun Tugu.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga Oktober 2015. Menurut hasil analisis, diketahui bahwa nilai SBE paling tinggi terdapat pada Foto 1, Foto 4, Foto 12, Foto 17, Foto 18, dan Foto 30. Yang masing-masing memiliki nilai 8,03; 8,10; 8,10; 8,07; 8,17; dan 8,77. Keenam foto tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda. Tidak hanya dari sudut pandang pengambilan foto, tetapi pengaruh pergerakan matahari (siang dan malam). Selain itu, adanya pengaruh cahaya dan ligthing (sinar lampu). Dari hasil penelitian, disimpulkan beberapa rekomendasi untuk mengelola Alun-Alun Tugu agar menjadi kawasan yang lebih baik. Rekomendasi tersebut : 1) Tugu atau monumen yang berada ditengah atau pusat Alun-Alun menjadi point dan perhatian utama kawasan. Oleh karena itu, keberadaan softscape (vegetasi) maupun hardscape tidak boleh menghalangi pandangan viewer yang berada dilokasi tapak; 2) Keenam titik gambar yang diambil dari arah pandang menuju tapak, sebaiknya menjadi prioritas penting untuk dijaga dan dilestarikan, baik dari keberadaan softscape maupun hardscapenya.

Keywords


kualitas visual lanskap, alun-alun tugu balai kota malang

References


Awaludin E. 2001. Pendugaan Keindahan Skenik (SBE) dalam Analisis Dampak Visual Pembangunan Kawasan Perumahan (Studi Kasus: PerumahanDasana PuriTangerang) [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Arifin, B. 2005. Pembangunan Pertanian, Paradigma Kebijakan dan Strategi Revitalisasi. Jakarta: Grasindo.

Booth NK. 1983. Basic Elements of Landscape Architecture Design. Illnois: Waveland Press Inc. 314 hal.

Carpenter PL, Walker D, dan Lanphear O. 1975. Plant in the Landscape. SanFransisco: W. H. Freeman and Co. 418 hal.

Ching FDK. 1996. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Keteraturan. Harwadi NT,penerjemah; Hardani HW, editor. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Architecture: Form, Space, and Order.

Daniel C, Boster RS. 1976. Measuring Landscape Aesthetic: The Scenic Beauty Estimation Method. New Jersey: USDA. 66hal.

Eckbo G. 1964. Urban Landscape Design. New York: McGraw-Hill Book co. Inc. 248 p.

Nassar, J L. 1988. Environmnet Aesthetic.Theory Research and Applications. Cambridge University. Pr, New York.

Porteous, John Douglas. 1977. Environment and Behavior: Planning and Everyday Urban Life. New York. Addison-Wesley.

Simonds, J.O. 1983. Landscape Architecture : A Manual of Site Planning and Design (2nd edition). McGraw-Hill Book Company. United States of America.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.