Produksi Fish Flakes Dari Kombinasi Tepung Mocaf, Tepung Kedelai, Tapioka Dengan Fortifikasi Tepung Ikan Lele

Magdalena Mitan Muda, Wahyu Mushollaeni, Wirawan Wirawan

Abstract


Fish Flakes merupakan salah satu bentuk olahan pangan yang menyerupai dendeng daging sapi. Sifat ikan mudah sekali busuk, sehingga perlu adanya upaya pembuatan beraneka macam produk olahan pangan berbasisikan dengan kualitas dan gizi yang baik untuk kesehatan.Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan Leusin dan Lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia fish flakes dari formulasi terbaik serta mengetahui kelayakan usaha industry ini. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktornya yaitu proporsi tepung ikan lele, tepung mocaf, tepung kedelai, tapioka (F1 4% : 61% : 20% : 15%, F2 6% : 49% : 25% : 20% F3, 8% : 37% : 30% : 25%, F4 10% : 25% : 35% : 30%). Ulangan dilakukan sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati yaitu kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat.
Perlakuan terbaik adalah penggunaan 10% tepung ikan lele, 25% tepung mocaf, 35 tepung kedelai dan 30% tapioka. Proporsi ini menghasilkan kadar air 5,33%, kada rabu 20,1%, kadar protein 16,91%, kadar lemak 22,64%, kadar karbohidrat 58,64%. Usaha fish flakes dengan formulasi ini layak diusahakan dengan HPP sebesarRp. 4.682,32/100 gram, harga jual tiap kemasan adalah Rp. 6.087,09/100 gram serta keuntungan 30%. Keuntungan bersih per hari yang diperoleh sebesar Rp. 210.707/100 gram. BEP yang diperoleh sebesar Rp. 4276,09 unit produk tiap tahun dan RCR adalah 1,3.

Keywords


Tepung ikan lele, mokaf, fish flakes.

References


Amalia & Kusharto, 2013.status gizi lansia. Jurnal Gizi dan Pangan, 1(1), 29—35.

Iriawan, 2012.Pembuatan Fish Flake dari Ikan Lele (clariassp) sebagai makanan siapsaji.

Kaswara S. 2003. Optimasi Teknologi Pengolahan Sweet Potato Flake. Laporan Akhir Penelitian Rusnas Diversifikasi Pangan Pokok. Bogor: Pusat Studi Pangan dan Gizi.Institut Pertanian Bogor.

Mardiah A., Nurul H., danRuzita A., 2008. Membuat Fish Flakes dari Ikan Elasmobranchii. Food Review Indonesia. II (7) : 36 – 38.

Mendez IM & Abuin JMG. 2006. Thermal Processing of Fishery Product. Dalam Sun DW (ed.) Thermal Food Processing: New Technologies and Quality Issues. New York: CRC Press.

Mervina, Kusharto CM, & Marliyati SA. 2009. For¬mulasi biskuit dengan substitusi tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dan isolat protein kedelai (Glycine max) sebagai maka-nan potensial untuk balita gizi kurang. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 23(1), 9—16.

Nasution, A . 1980. Metode Penilaian Cita rasa. Deparemen KK, Faperta, IPB. Bogor.

Rampengan, V. J. 1995. Dasar-dasar Pengawasan Mutu Pangan. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur, Ujung Padang.

Winarno. 1997. Keamanan Pangan. IPB. Bogor.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.