PENGARUH LEVEL ENZIM (0,1 dan 0,2%) TERHADAP APPARENT METEBOLIZABLE ENERGI (AME) TEPUNG BULU AYAM (BGA DAN BAG) PADA TIKTOK

Melianus Gobay, Achmanu Achmanu, Eka Fitasari

Abstract


Penelitian ini dimulai tanggal 2 April sampai 6 Juni 2012 di Laboratorium Lapang Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Analisa daya cerna asam amino threonin dilakukan di Laboratorium Sarawanti Genetech Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apparent Metabolizable Energi (AME) pada tiktok.
Materi yang digunakan adalah 20 ekor tiktok hasil persilangan entok jantan dan itik betina berjenis kelamin jantan dengan bobot badan rata-rata 2089,10 ± 0,22 g. Penelitian menggunaka 5 perlakuan P0 (pakan kontrol), P1 (enzim alizyme fd 0,1% tambah 5% tepung bulu ayam yang autoklaf lalu giling), P2 (enzim alizyme fd 0,2% tambah 5% tepung bulu ayam yang autoklaf lalu giling), P3 (enzim alizyme fd 0,1% ditambah 5% tepung bulu ayam yang giling lalu autoklaf),dan P4 (enzim alizyme fd 0,2% ditambah 5% tepung bulu ayam yang digiling lalu autoklaf) dan ulangi 4 kali. Variabel yang diamati adalah kecernaan Apparent Metabolizable Energi (AME) pada tiktok. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila terjadi perbedaan yang nyata antara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji BNT.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim alizyme fd dan tepung bulu ayam pada ransum perlakuan terhadap Apparent Metabolizable Energi (AME) pada tiktok memberikan perbedaa pengaruh yang sangat nyata (P<0,01). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada perlakuan enzim alizyme fd 0,2% ditambah 5% tepung bulu ayam yang digiling lalu autoklaf (BGA) memberikan hasil yang baik terhadap Apparent Metabolizable Energi (AME) pada tiktok. Disarankan untuk menggunakan enzim alizymefd 0,2% tepung bulu ayam pada (BGA) mampu meningkatkan nilai energy metabolis

Keywords


Ternak Tiktok, Tepung Bulu Ayam, Level Enzim Alizyme fd, dan Apparent Metabolizable Energi (AME).

References


Abubakar, Iskandar dkk. (2006). Menuju lalu lintas dan angkutan jalan yang tertib.Jakarta : Dirjen Perhubungan Darat Republik Indonesia.

Achmanu, 1992. Faktor intrinsic dan ekstrinsik terhadap nilai energy metabolisme bahan makanan dan aplikasinya dalam ransum itik

Adiati, umi.dkk 2004.peluang Pemanfaatan Tepung Bulu Ayam Sebagai Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Wartazoa vol. 14 no. 1

Anonimus. 1988. Amino Acids for Animal Nutrition. Degussa AG. Jerman.

Anonimus, 2003. Bulu Unggas Untuk Pakan Ruminansia. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Volume 25 No. 6.

Anggorodi, 1998. Kemanjuan Mutakhir Dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. UI Press. Jakarta

Ariesta, A.H., 2011. Pengaruh Kandungan Energi dan asam amino threonin Ransum terhadap penampilan unggas program studi ilmu peternakan. Program pascasarjana. Universitas udayana denpasar. Tesis.

Ensminger, M.E. 1992. Poultry Science (Animal Agricultural Series). 3rd ED. Interstate Publishers, Inc. Danville. Illionis.

Frandson, R.D. 1986. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi II. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid 2 untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Guntoro, S. 2000. Tepung Bulu untuk Makanan Ayam. Buletin Teknik dan Pengembangan Peternakan. NO. 7/III/2001/2002. Direktorat Jenderal Peternakan. Jakarta.

Hans, Y. dan C. M. Parsons. 1991. Protein and Amino Acid Quality of Feather Meals. Poultry Sci 70:812 – 822.

Haurowiz, F. 2001. Biochemistry an Introduction Text Book. Jhon Wiley dan Sons. Inc., New York. Chapman and Hall. Limited. London.

Hernawati . Teknik Analisis Nutrisi Pakan, Kecernaan Pakan, dan Evaluasi Energi Pada Ternak. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia , Bandung.

Howie, S.A., S. Calsamiglin and M.D. Stern. 1999. Variation in ruminal degradation and intestinal digestion of animal by product proteins. Anim. Feed Sci. Tech. 63 (1-4) : 1-7.

Iswani, S. R dan Yuniastuti, A. 2006. Biokimia. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kamal, M., 1994. Nutrisi Ternak I. Fakultas Peternakan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Klemesrud, M.J., T.J. Klopfenstein, A.J. Lewi, D.H. Shain and D.W. Herold. 1998. Limiting amino acids in meat and bone and poultry by product meals. J. Animal Sci. 75 : 3294-3300.

Murdiati. 2002. Obat Tradisional Melengkapi Obat Konvensional. Dalam invofet No.093 April.

McDonald, P., R. A. Edwards, J.F.D/ Greenhalgh and C.A Morgan. 1995. Animal nutrition.

McHill. G. 2003. Encycloppedia of Science and Technology. 5th Ed. Reston and Publishing Company, Inc. Prentice Hall Company. Reston. Virginia.

Moran, E.T. and J.D. Summers. 1998. Keratins source of protein for the growing chick. 2. Hog hair available source of protein with appropiate processing and amino acid balance. Poultry Sci. 44 : 456.

Murdiati. 2002. Obat Tradisional Melengkapi Obat Konvensional. Dalam invofet No.093 April.

Nakajima, S. and K. Kesavarz. 1995. The effect of dietary manipulations of energy, protein, and fat during the growing and laying periods on early eggs weight and eggn components. Poultry Science. 74(1):50-60.

National Research Council. 2002. Nutrients Requirement of Poultry. 9th Revised Ed. National Academy Press. Washington, D.C.

National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Sheep. National Academy Press. Washington D.C

Oluyemi, J.A. and Roberts, F.A. 1979. Poultry Production in Warm Wet Climates. The Macmillan Press LTD. London and Basingstoke.

Packham, R. G. 1982. Formulation and Poultry Nutrition. Nutrition and Growth manual. Australia Universities International Depelopmen Program (AUIDP). Melbourne.

Papadopoulos, M.C., A. R. M. Boushy and E. M. Kelelaars, 1999. Effect of different processing condition on amino acid digestibility of feather meal determined by chicken assay. Poultry Sci. 64 : 1729-1741.

Pesti, G.M., Whiting, T.S., and Jensen, L.S. 2009. The Effect of crumbling on the relationship between dietery density and chick growth, feed efficiency and abdominal fat pad weights. Poult. Sci., 62: 490-494.

uti, W dan U. Adiati. 2003. Bulu Unggas untuk Pakan Ruminansia. Balai Penelitian Ternak, Bogor.

Rasyaf, M, 2006. Bahan Makanan Unggas di Indonesia. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Riyanti. 2000. Studi Evektivitas Mikroba Rumen, Saccharomyces Cerevisiae Serat Kombinasinya Didalam Pakan Terhadap Performa Ayam pedaging. Thesis. Program Pascasarjana. Universitas Padjajaran. Bandung


Refbacks

  • There are currently no refbacks.