EFISIENSI REPRODUKSI TERNAK KAMBING DI DESA KLAMPOK KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG (StudiKasus Di KecamatanSingosari,Kabupaten Malang)

Stefanus Wua Prada Mbapa, Eko Marhaeniyanto, Hariadi Darmawan

Abstract


Penelitian bertujuan mempelajari dan mengevaluasi efisiensi reproduksi ternak kambing.Materi penelitian 60 peternak di Desa Klampok dan 348 ekor kambing meliputi dewasa, muda dan cempe. Metode yang digunakan adalah studi kasus, penelitian yang dirancang khusus untuk mempelajari secara rinci dan mendalam sebuah khasus.Variabel yang diamati gambaran umum , reproduksi ternak, serta efisiensi reproduksi ternak meliputi umur pertama ternak dikawinkan, umur -rata sapih, rata kelahiran, serta lama waktu kawin pertama setelah beranak. Tingkat kelahiran cempe betina lebih tinggi dibandingkan kelahiran cempe jantan. Penampilan efisiensi reproduksi menunjukanumur pertama dikawinkan, jantan 19,42 betina 15,72, umur sapih, jantan 3,93 betina 3,79, rata-rata jumlah anak dilahirkan 2,06 (ekor/tahun), dan kawin pertama setelah beranak 5,92% bulan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pemeliharaan kambing masih tradisional. Nilaiefisiensi reproduksi yaitu 2,31/ekor/induk/tahun.Nilai ini cukup efisien karena adanya keinginan peternak dalam pengembangan hasil produksi anak dipersiapkan sebagai ternak bibit sehingga penampilan anak adalah pertimbangan utama anak dapat dijual dengan harga tinggi.

Keywords


klampok, efisiensi reproduksi, kambing

References


Anonimous, 2009. Ternak kambing dan domba, http;//pryonoscience.blogspot.com.

Diakses 29 Agustus 2015.

_______, 2011. Variasi Fenotipik variable Kualitatif dan kuantitatif Pada Kambing Peranakan Etawa. http;//www.infokambing.com. Diakses pada tanggal 28 Agustus 2015.

_______, 2012. Budidaya Ternak Kambing. http;//www.infokambing.com.Diakses pada tanggal 28 Agustus 2015. Makassar.

Atabany, A. 2001. Studi Kasus Produktivitas Kambing Peranakan Etawa dan Kambing Sanen pada Peternak Kambing Barokah dan PT. Taurus Dairy Farm. Tesis. Fakultas Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Cole, V. G. 1982.Beef Cattle Production Guide. NSWUP Ed. Mac Arthur Press,Parramatta, New South Wales.

Devendra, C. 2001. Small ruminant: Impreratives for productivity enhacement improved livelihoods and rural growth. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 14 (10): 1483-1496.

Direktorat Jendral Peternakan.2008.Data Statistik Peternakan.www.bappeprop-jatim.so.id. diakses tanggal 28 Agustus 2015.

Gatenby, R.M. 1986. Sheep Production In The Tropic and Sub Tropic. Tropical Agricultural Series. Longman, London and New York.

Priyanto, D., Adiati, U.2010.Efisiensi Reproduksi Induk Kambing Peranakan Etawah Yang Dipelihara Di Pedesaan.Balai Penelitian Ternak.Seminar Nasional TeknologiPeternakan dan Veteriner 2010.

Suryatiningrum, C.2009.PrediksiPotensi Bibit KambingPeranakan Etawa (PE)Di Wilayah Bibit DusunArgosukoDesa ArgoyuwonoKecamatanAmpelgading Kabupaten Malang.Skripsi.Fakultas Peternakan.Universitas Brawijaya.

Sumadi. 2001. Estimasi Dinamika Populasi Dan Out Put Kambing Peranakan Etawa di Kabupaten Kulon Progo. Buletin Peternakan 25 (4): 161-171.

Utomo, B., Herawati, T., dan Prawirodigdo.2005.Produktivitas Induk DalamUsaha Ternak Kambing Pada Kondisi Pedesaan.Balai PengkajianTeknologi Pertanian.Jawa Tengah.Ungaran, hal : 660-665.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.