PEMBUATAN KECAP MANIS DARI AMPAS TAHU( KAJIAN LAMA PEMASAKAN DAN PENAMBAHAN STPP) SERTA ANALISA KELAYAKAN USAHA

Arcanjo Martins, Budi Santosa, Wirawan Wirawan

Abstract


Ampas Tahu merupakan hasil samping pembuatan tahu, kandungan gizi ampas tahu masih memiliki kadar protein yang cukup yaitu sekitar 5%, serat kasar 3,76% sehingga masih bisa dimamfaatkan untuk bahan pangan. salah satunya kecap untuk memperbaiki kualitasnya ditambahkan STPP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan STPP dan lama pemasakan terbaik terhadap mutu kecap manis dari ampas tahu yang dihasilkan dan untuk mengetahui anlisa kelayakan usaha pembuatan kecap manis dari ampas tahu. Penelitian ini mengunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) Faktorial 3x3. Faktor yang diteliti adalah faktor I. penambahan STPP yang terdiri atas 3 level yaitu : 0,3%, 0,4%, 0,5%. Faktor II. Lama pemasakan yang terdiri dari 3 level yaitu: 20 Menit, 30 Menit dan 40 Menit sehingga didapatkan 9 kombinasi perlakuan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, hasil perhitungan perlakuan terbaik pada perlakuan STPP 0,3% dengan Pemasakan 40 menit. Dengan hasil Protein 1,9% ,Viskositas 10cps, Warna L 37,73%, Intensitas Warna a+ 0,96%, Intensitas Warna b+ 1,56%, dan Skor Kesukaan terhadap Aroma sebesar 3,31(Netral), Rasa 3,45 Netral) dan Warna 3,72 (Netral), Analisa kelayakan usaha dan hasil tersebut menunjukan bahwa BEP harga yang diperoleh sebesarRp. 132.818.477., HPP Sebesar 3.354 dan RCR=1,5 artinya usaha kecap manis ampas tahu ini menguntungkan dan layak diusahakan karena RCR>1.

Keywords


Analisa Kelayakan usaha, Kecap Manis, Ampas Tahu dan Penambahan STPP

References


Astawan dan Kasih,2008 . Pengaruh Suhu Terhadap Proses Pemasakan

Arianto, B.D. 1983. Pengaruh Tingkat Pemberian Ampas Tahu

Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat. 1999. Uji Coba Pembuatan Silase Ampas Tahu.

Dewi C, Tjahjadi Purwoko dan Artini Pangastuti. 2005. Produksi Gula Reduksi oleh Rhizopus oryzae dari Substrat Bekatul.Bioteknologi 2 (1): 21-26

De Garmo, 2004. Prosedur Analisa Perlakuan Terbaik Untuk Penelitian Pertanian.Universitas indonesia. Jakarta

Husnan dan Suwarsono. (1994). Studi Kelayakan Proyek. UPPA MPY KPN. Yogyakara.

Hartono, U. 2004.Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu sebagai Bahan Pembuatan Minuman Prebiotik.(Okkara Prebiotik Drink). [Skripsi] Fakultas TeknologiPertanian.IPB.Bogor.

Hidayat. 2006. Mikrobiologiindustri.Andi . Yogyakarta

Haryoto. 2000. Kecap Benguk. Kanisius. Yogyakarta

IMALOSITA-IPB. 1981. Studi Pemanfaatan Limbah Tahu. FakultasTeknologiPertanian Bogor, Bogor.

Istiqomah, 2009.pengaruh waktu fermentasi limbah padat tahu terhadap kadar protein dan aktivitas enzim tripsin. Fakultas Sains dan Teknologi Yogyakarta.Kalijaya

Istianah, A. 2001.Pembuatan Kecap Kupang Merah (Musceelita senhausia) Kajian Lama Waktu Inkubasi dan Konsentrasi Enzim Papain terhadap Sifat Fisik Kimia dan Organoleptik.Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang

Nugraheni.M,2008.PTBB Fakultas teknik universitas Negeri Yogyakarta.Teknologi pemamfaatan limbah padat industri tahu untuk pembuatan kecap ampas tahu.

Nugraheni, R. 2010. Analisis Mikrobiologis Abon Ikan Tuna dan Kecap. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Prabowo, A., D. Samaih dan M. Rangkuti. 1993. Pemanfaatan ampas tahu sebagai makanan tambahan dalam usaha penggemukan domba potong.roceeding Seminar 1983. Lembaga Kimia Nasional-LIPI, Bandung.

Purwoko, T. 2007. Kandungan Protein Kecap Manis Tanpa Fermentasi Moromi Hasil Fermentasi Rhizopus Oryzae dan R. Oligosporus. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Yudihapsari, E. 2009.Kajian Kadar Protein, pH, Viskositas dan Rendemen Kecap Whey dari Berbagai Tingkat Penggunaan Tepung Kedelai. Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.