PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN BUAH KOPI DAN KONSENTRASI RAGI SACHAROMYCES CEREVISIAE PADA FERMENTASI UNTUK PENGOLAHAN KOPI BUBUK

Jose Lemos, Kgs Ahmadi, Wirawan Wirawan

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah: Mendapatkan perlakuan terbaik kopi bubuk dengan perlakuan tingkat kematangan buah kopi dan konsentrasi ragi Sacharomyces cerevisiae
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor. Faktor I yaitu konsentrasi ragi Sacharomyces Cerevisiae yang terdiri dari 4 level yaitu K1 = 1%, K2 = 2%, K3 = 3%, K4 = 4%, dan Faktor II yaitu tingkat kematangan yang terdiri dari 3 level yaitu W1 = Hijau, W2 = Kuning, W3 = Merah. Penelitian menunjukkan perlakuan yang terbaik adalah W3K3 (warna merah dengan konsentrasi ragi saccharomyces cerevisiae 3% dengan kopi bubuk 0,49. Hasil dari parameter kopi yaitu kadar air 0.18% kadar abu 12.42% daya larut 6.36% kesukaan rasa W3K3 4,3 kesukaan aroma W3K1 5 kesukaan warna W2K2 4,05

Keywords


Kopi, Warna, Sacharomyces cerevisiae

References


Aak.1980.Budidaya Tanaman Kopi. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.

Azzahra, A. 2012. Uji Efektifitas. http://www.scribd.com/doc/88639305/Uji-Efektivitas. Diakses Januari 2015.

Calvert, K., 2008. Microbiology of Coffee Processing Part 2/Taints and off Flavors.http://en.wikipedia.org.(28 februari 2015)

Clarke, R.J., and R. Macrae. 1985. Coffee Volume I: Chemistry. Elsevier Applied Science Publishers. London.

Erna C. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan dan Karakteristik Fitokimia pada Kopi Luwak Arabika dan Pengaruhnya terhadap Tekanan Darah Tikus Normal dan Tikus Hipertensi. Tesis. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Farmasi.Universitas Indonesia.

Gomes, K.A. Gomes, A.A. 1995. Prosedur Stastik Untuk Penelitian Pertanian. Diterjemahkan oleh Endang Samsudin dan Justika S. Baharsyah.Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. P: 87-100; 471-490.

Hidayat, N., M.C. Padaga dan S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Andi Offset. Yogyakarta.

Mulato, Sri. 2002. Simposium Kopi 2002 dengan tema Mewujudkan perkopian Nasional Yang Tangguh melalui Diversifikasi Usaha Berwawasan Lingkungan dalam Pengembangan Industri Kopi Bubuk Skala Kecil Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Usaha Tani Kopi Rakyat. Denpasar

Najiyati, T., dan Danarti.1997. Budidaya Kopi dan Pengolahan Pasca Panen. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nurfajarwati, W. 2006. Produksi β-Glukan dari Saccharomyces Cerevisiae Dengan Variasi Sumber Nitrogen. Dalam Skripsi.Institut Pertanian Bogor.

Rahardjo, P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.

Siswoputanto, P.S. 1992.Kopi Internasional dan Indonesia. Kanisius.Yogyakarta.

Sivetz, M. 1963. Coffee Processing Technology. The Avi Publishing Company, Inc. Westport. Connecticut.

Standar Nasional Indonesia (SNI). 2004. Kopi Bubuk. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Sudarmadji, S. Bambang Haryono. Suhardi.1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Tobing, I. m. l. 2009. Pengendalian Fermentasi dengan Pengaturan konsentrasi ragi dengan lama fermentasi Terhadap mutu Kopi Instan Secara Mikroenkapsulasi. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra Utara.Sumatra Utara.

Varnam, H.A. and Sutherland, J.P.,1994. Beverages Technology, Chemestry and Microbiology. Chapman and Hall, London.

Yusianto dan Mulato. 2002. Pengolahan dan Komposisi Kimia Biji kopi Pengaruhnya terhadap Organoleptik Seduhan. Materi Pelatihan Uji Organoleptik Kopi: 19-21 Februaridi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.