APLIKASI AIR CUCIAN BERAS PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI BESAR (Capsicum annumm L.)

Maria Yasinta Janur, Titis Adisarwanto, Widowati Widowati

Abstract


Air cucian beras merupakan salah satu limbah organik memiliki nilai guna karena banyak nutrisi yang terlarut didalamnya. Penelitian bertujuan untuk menentukan kombinasi takaran air cucian beras dan frekuensi pemberian air cucian beras terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar (Capsicum annuum L.).Penelitian dilakukan di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dengan ketinggian tempat ± 635 meter dari permukaan laut. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Maret sampai dengan Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 4 x 3 dengan tiga ulangan yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu : A0(Tanpa Air Cucian Beras/Kontrol) A1 (Takaran Air Cucian Beras 100ml/polybag), A2(Takaran Air Cucian Beras 200 ml/polybag) A3 (Takaran Air Cucian Beras 300 ml/polybag). Faktor kedua adalah Frekuensi Pemberian Air Cucian Beras terdiri atas 3 taraf, yaitu :F1: 3 kali pemberian,F2: 5 kali pemberianF3: 6 kali pemberian. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga, jumlah buah, berat buah, dan panjang buah. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antara takaran dan frekuensi air cucian beras terhadap semua parameter yang diamati. Aplikasi air cucian beras sampai dengan 300 ml dan frekuensi pemberian tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar.

Keywords


Produksi Cabai, Takaran Air cucian beras, Frekuensi Pemberian

References


Agustina. S, P. Widodo, H. A. Hidayah. 2014. Analisis Fenetik Kultivar Cabai Besar Capsicum Annuum L. Dan Cabai Kecil Capsicum Frutescens L. J. Scripta Biologica. Volume 1. No 1.

Amdi. 2014. Pengaruh Takaran Gliricidia sepium Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang.

Alibasyah, M. 2000. Peranan Bahan Organik Untuk Menunjang Pertanian Berkelanjutan pada Lahan Kering.

Asngad, A., Astuti, P., dan Rahmawati, I.N. 2013. Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras IR-36 dan IR-64 (Air Leri) Untuk Pembuatan Sirup Melalui Jurnal FKIP UNS (online) Vol. 10. No. 1. Tersedia di http://dowload.portalgaruda.org/article.p hp?article=139163&val=4058.Diakses tanggal 03 Mei 2016.

BPS. 2015. Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, Dan Bawang Merah Tahun 2014. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara. No. 46/08/16/Th. XVII.

Bukhari. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Orgnik Dan Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum Melongena L.)

Elfarisma. Puspitasari., R. T, dan M, Mirdani,. 2013). Kombinasi Penggunaan berbagai dosis air limbah cucian beras dengan miza plus terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai edaname (Glucine Max (L.) Merril). Prosiding seminar nasional hasil penelitian tanaman kacang-kacangan dan umbi-unbian. Malang : Balitkabi Malang.

Kusandriani, Y. 1996. Pengaruh naungan kasa terhadap hasil beberapa kultivar cabai. J. Hort. 6(1):10-16.

Leandro, M. 2009. Pengaruh Kombinasi Air Cucian Beras terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat dan Terong.http://cikaciko.blogspot.com. Diakses tanggal 9 November 2010.

Lingga, P dan Marsono.(2013). Petunujk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.

Lestari, Y. A, N. Soverda, N. Mirna. 2012. Pengaruh Kompos Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L. Merril.) Pada Kondisi Cekaman Air.Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi. Vol. 1. No. 3.

Margiati. S, R. A. Wiralaga, dan M. Fitriana. 2014. Takaran Beberapa Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glicine max (L.) Merrill) Pada Tanah Ultisol. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. ISBN : 979-587-529-9.

Muawin, H. 2009. Hubungan Suhu Bagi Pertumbuhan Tanaman. http://herumuawin.blogspot.com/2009/03hubungan-suhu bagi pertumbuhan tanaman. Di Akses Pada 20 Mei 2016.

Nawangsih, A. A., Heri, Agung, 2002. Cabai Hot Beauty. Penebar Swadaya. Jakarta.

Novizan. 2001. Petunjuk Praktis Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta. 58 Hal.

Nurhasanah, Y.S, 2011. Air Cucian Beras Dapat Suburkan Tanaman. Institut Pertanian Bogor. www.kabarkampus.com.

Nurlenwati. N, A. Jannah, Nimih. 2010. Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Varietas Prabu Terhadap Berbagai Dosis Pupuk Fosfat Dan Bokashi Jerami Limbah Jamur Merang. AGRIKA, Vol. 4, No. 1.

Prajnanta, F. 2009. Agribisnis Cabai Hibrida Penebar Swadaya. Jakarta

Ratnadi, N.W.Y., Sumardika, N.I , dan Setiawan, G.A.N. 2014. Pengaruh Penyiraman Air Cucian Beras dan Pupuk Urea Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamina L.). Jurnal Jurusan Pendidikan Biologi (online), 1(1). Tersedia di http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/J JPB/article/view/3276. Diakses tanggal 12 Juni2016.

Rosmarkam, A dan Nasih, W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Setiawati, W . 2015. Pengenalan dan Pengendalian hama-hama Penting Pada Tanaman Cabai Merah. Paduan Teknis Cabai Merah N0.3. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Jakarta.

Sumarni, N., R. Rosliani dan A. Srie Duriat. 2014. Pengaruh pengolahan tanah dan takaran pupuk kandang ayam terhadap kesuburan tanah Andisol dan hasil cabai merah.

Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Konsep dan Kenyataan. Kanisius. 265 hal.

Winarso, S. 2010. Kesuburan Tanah. Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava Media. 269 hal.

Wardiah, Linda dan H. Rahmatan. Potensi Limbah Air Cucian Beras Sebagai Pupuk Organik Cair Pada Pertumbuhan Packhoy (Brassica Rapa L.). J. Biologi Edukasi Edisi 12, Volume 6 Nomor 1.

Wulandari C, Muhartini S, dan Trisnowati S. 2011. Pengaruh Air Cucian Beras Merah dan Beras Putih Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L). Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.