RESPON TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PUPUK BOKASHI DAN NPK

Jumadi Jumadi, Astutik Astutik, Sutoyo Sutoyo

Abstract


This study aims to determine the fertilization combination effect of Bokashi and NPK on growth and yield of peanut. The research was conducted on land Gading Kulon village,Dau Subdistrict, Malang District in July to September 2014. The study was conducted using a randomized block design (RAK), which consists of two factors: 1) Factor 1 Type Bokashi: B1 = Bokashi chicken manure and B2 = Bokashi husk, 2) factor 2 dose NPK: D0 = Without NPK, D1 = 50 kg / ha of NPK and D2 = 100 kg / ha NPK. There were six combinations of treatments, each treatment was repeated 4 times, so there were 24 experiments. The variables measured were plant height, leaf number, number of branches, biomass plants, pods, pods wet weight, dry weight of pods. Each plot experiment was observed 5 plants. The results showed that there were an interaction between Bokashi type and NPK fertilizer on the plant height age of 21 days, the number of leaves 14 days old, 14 days old branch number and weight of pods wet and dry peas weight. Separately, NPK fertilizer effect on plant height age of 21 days while Bokashi fertilizer effect on plant biomass. The best result of Peanut yield (pod wet, dry pods) is obtained at treatment Bokashi chicken manure with NPK 50 kg / ha (B1D1) and did not differ with Bokashi husk without NPK (B2D0) and Bokashi rice husk with NPK 100 kg / ha (B2D2 ).

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pemupukan bokashi dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di lahan Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada bulan Juli sampai bulan September 2014. Penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor yaitu: 1) Faktor 1 Jenis Bokashi:B1 = Bokashi kotoran ayam dan B2 = Bokashi arang sekam, 2) Faktor 2 Dosis NPK: D0 = Tanpa NPK, D1 = 50 kg/ha NPK dan D2 = 100 kg/ha NPK. Jadi terdapat 6 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 24 perlakuaan.Variabel yang diamati, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, biomassa tanaman, jumlah polong, bobot polong basah, bobot polong kering. Setiap petak percobaan diamati 5 tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi antara jenis bokashi dan pupuk NPK terhadap tinggi tanaman umur 21 hari, jumlah daun umur 14 hari, jumlah cabang umur 14 hari, berat polong basah dan berat polong kering. Secara terpisah pupuk NPK berpengaruh terhadap tinggi tanaman umurn 21 hari sedangkan pupuk bokashi berpengaruh terhadap biomassa tanaman.Hasil kacang tanah (polong basah dan polong kering) terbaik diperoleh pada bokashi kotoran ayam dengan NPK 50 kg/ha (B1D1) dan tidak berbeda dengan bokashi arang sekam tanpa NPK (B2D0) maupun dengan NPK 100 kg/ha (B2D2).

Keywords


Bokashi, NPK, kacang tanah

References


Abdoellah S.1996. Bahan organic, perananya bagi kakao. warta pusat Penelitian Kopi dan Kakau Indonesia. Halaman 70-80.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. Biochar Penyelamat Lingkungan, Warta Penelitian dan Pengembangan Penelitian. Vol 31, No 6.

BPS, JATIM. 2014. Berita resmi statistic Propinsi jawa Timur, No 20/03/Th:XII, 3 maret 2014.

Campbell, at al. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Dharmawan, Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang: UM Press.

Djunaedy.A, 2009. Pengaruh Jenis dan dosis Pupuk Bokashi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Panjang. Fakultas pertanian Universitas Trunojoyo.

Fallah, Affan Fajar. 2006. Perspektif Pertanian dalam Lingkungan yang Terkontrol. http://io.ppi jepang.org. Diakses pada tanggal 5 Juli 2009.

Handayanto, E. dan Hairiah, K. 2007 Biologi Tanaman Landasan Pengelolaan Tanah Sehat, Penerbit Pustaka Adipura, Yokyakarta.

Hidayat. 2002. Cengkraman Pada Tumbuha.http://www. scribd com/document_downloads/13096496?exdension= pdf & secret paswod= diakses pada tanggal 10 Juli 2014.

Hulopi, F .2008. Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah. Buana Sains. 8(2) ;153-159.

Lab Kimia Tanah Bariwijaya. 2014. Fakultas Pertanian jurusan Tanah. Nomor 394/UN.10.4./ T/ PG – KT/ 2014 .Terhadap kering Oven 150°C.

Lili. 2003. Manfaat Abu Sekam Padi. http://www.yahoo.co. id/gwt/x. Diakses tanggal 20 Februari 2014.

Lingga, P. dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Marzuki, R. 2007, bertanam Bacang Tanah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Nanggolan, Paul, F. H. 2011. Kajian Pemanfaatan Lumpur Limbah Water Treatmeat DT. Pupuk Kujang Sebagai Media Tanah Archis Hiy Ogaea. Dengan Penambahan Mikroza, Rhizobium. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Pitojo,S. 2005. Benih Kacang Tanah. Penerbit Kanisius. Buletin AgroBio 1 (2).

Santi., P.L. dan Goenadi H.D. 2012. Pemanfaatan Biochar Asal Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Pembawa Mikroba Pemantap Agregat. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. PT Riset Perkebunan Nusantara.

Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian Edisi Revisi. Penerbit Kasianus, Yogyakarta

Sinaga.2008.PerananAirBagiTanaman.http:/ pulsit.Mercubuana.ac.Id/file/8Artike% 20 Sinaga pdf. Diakses tanggal 5 juli 2009.

Sumampou. 2002. Respon Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogeal). Soil Anvironment 7 (2) : 145-148.

Sumarno. 2003. Tehnik Budidaya Kacang Tanah. Sinar Baru Algensindo.

Sutanto R., 2002. Pertanian Organik :Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius Yogyakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.