PENGGUNAAN BIOCHAR DAN PUPUK SUSULAN N, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

Nobertus Jimi, Sri Umi Lestari, Widowati Widowati

Abstract


The study aims to evaluate the effectof the use of biochar to increase productivity of maize, and efficiency of supplementary nitrogen fertilizer needs and potassium. The research was conducted in the village of Bawang village Tunggulwulung, Malang was implemented for 5 months from January to May 2015. The research method using a randomized block design (RAK) factorial design, consisting of two factors: Factor 1 Is a type of biochar BS : biochar rice husk 30 tons / ha, equivalent to 300 g / plant, BT : biochar young coconut shell 30 tons / ha, equivalent to 300 g / plant, wood biochar BK 15 ton / ha, equivalent to 150 g / plant. Factor 2 is the addition of supplementary fertilizer N and K, supplementary fertilizer given after 4 weeks old plants after planting (MST) that NK : Urea 100 kg / ha (2 g / plant) + KCl 67 kg / ha (1.3 g / plant ), N: Urea 300 kg / ha (4 g / plant), K: KCL 200 kg / ha (2,7g / plant). All treatments were given basic fertilizer urea and potassium as much as 100 kg urea / ha and 33 kg KCl / ha (1/3 dose of fertilizer recommendation for maize) for a total of fertilization as follows: NK: Urea 200 kg / ha and 100 kg KCl / ha, N: Urea 400 kg / ha and KCL 33 kg / ha, K: Urea 100 kg / ha and 233 kg KCl / ha. Of the two factors obtained 9 combined treatment, and each treatment was repeated 3 times to obtain 27 units of treatment and each treatment unit there are 8 samples of plants. The results showed that biochar affeced on plant height (32,78 cm) began 4 week after transplanting, and did not affected on component of corn yields. The maximum of corn yields were found in the treatment of N-fertilizer suplemen on dry seed weight of corn, amount 237,08 g / plant. Use of biochar rice husks, coconut shells and wood, decreases for potassium fertilizer but increases the need for nitrogen fertilizer.

Penelitian betujuan untuk mengevaluasi penggunaan biochar terhadap peningkatan produktivitas tanaman jagung, serta efesiensi kebutuhan pupuk susulan nitrogen dan kalium.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bawang Kelurahan Tunggulwulung, Kabupaten Malang selama 5 bulan terhitung dari Januari - Mei 2015.Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor yaitu : Faktor 1 Adalah Jenis biochar, BS : biochar sekam padi 30 ton/ha setara dengan 300 g/tanaman, BT : biochar tempurung kelapa muda 30 ton/ha setara dengan 300 g/tanaman, BK biochar kayu 15 ton/ha setara dengan 150 g/tanaman. Faktor 2 adalah penambahan pupuk susulan N dan K, pupuk susulan diberikan setelah tanaman berumur 4 minggu setelah tanam (MST) yaitu NK :Urea 100 kg/ha (2 g/tanaman) + KCl 67 kg/ha (1,3 g/tanaman), N : Urea 300 kg/ha (4 g/tanaman), K : KCL 200 kg/ha (2,7g/tanaman). Semua perlakuan diberi pupuk dasar Urea dan Kalium sebanyak 100 kg Urea/ha dan 33 kg KCL/ha (1/3 dosis rekomendasi pemupukan pada tanaman jagung) dengan total keseluruhan pemupukan sebagai berikut : NK : Urea 200 kg/ha dan KCL 100 kg/ha, N : Urea 400 kg/ha dan KCL 33 kg/ha, K : Urea 100 kg/ha dan KCL 233 kg/ha.Dari kedua faktor diperoleh 9 kombinasi perlakuan, dan tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 unit perlakuan dan tiap unit perlakuan terdapat 8 sampel tanaman. Hasil penelitian menunjukan biochar berpengaruh pada minggu ke 4 terlihat pada pertumbuhan tanaman jagung dengan tinggi tanaman 32,78 cm dan penggunaan jenis biochar tidak berpengaruh terhadap komponen hasil tanaman jagung. Hasil jagung terbaik terdapat pada perlakuan yang hanya menggunakan pupuk susulanN dengan berat kering pipilan jagung yaitu 237,08 g/tanaman.Peggunaan biochar sekam padi, tempurung kelapa dan kayu, menurunkan kebutuhan penggunaan pupuk kalium tetapi meningkatkan kebutuhan pupuk nitrogen.

Keywords


Biochar; Jagung; Pupuk Susulan; Kalium; Nitrogen

References


Badan Pusat Statistik. 2014. Anggaran Pendapatan Negara. Jakarta. Di akses dari www.bps.go.id pada tanggal 30 Oktober 2014.

Maftu’ah, E. dan D. Nursyamsi.2015. Potensi Berbagai Bahan Organik Rawa Sebagai Sumber Biochar. Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP). Bogor.

Satrosupadi. A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Streiner C. 2007. Soil charcoal amendements maintain soil fertility and charcoal: a potential organic amendement for sustainable soil fertility in the tropics. Boil. Fertil. Soil, 41:15-21

Sudjana, B. 2014. Pengaruh Biochar dan NPK Majemuk Terhadap Biomas Dan Serapan Nitrogen Di Daun Tanaman Jagung (Zea Mays) Pada Tanah Typic Dystrudepts. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa. Karawang.

Widowati., Asnah., dan Astutik. 2014. Respon Tanaman Jagung Terhadap Kombinasi DosisDan Bahan Biochar Pada Tanah Terdegradasi. Prosiding Seminar Nasional. Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Malang.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.