PENGARUH PERIODE KELAHIRAN TERHADAP PERSENTASE HETEROSIS, BOBOT LAHIR, PERTUMBUHAN UKURAN TUBUH SEBELUM SAPIH, DAN BOBOT SAPIH, PADA KAMBING BOERJA

Adrianus Keba Nggiku, Sri Susanti, Kresno Suharto

Abstract


This study aimed to calculate the profile of the productivity of Boerja goats at included: birth weight, body size growth prior to weaning and weaning weight. The research was conducted in the CV. Peternakan Kambing Boerja for 3 months, (In early May until early July 2016).The material used in this study was the parent of Boerja goat (F1 and F2) with the number of 20 goats (10 Boerja F1 and 10 Boerja F2) which had a complete recording.
Based on the result, it showed that the heterosis birth weight and weaning weight of Boerja goat F1 and F2 indicated that the period of third birth increased compared to the first, second and fourth period of the birth. It was influenced by the high weight of the calf born to the third period which effected the growth size of the body prior to weaning and weaning weight. Because different birth weight would require different feeding and body size.


Penelitian ini bertujuan untuk menghitung profil produktifitas ternak kambing meliputi: bobot lahir, pertumbuhan ukuran tubuh sebelum sapih, bobot sapih. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Peternakan Kambing Boer jaselama 3 bulan, (pada awal mei sampai awal juli 2016). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah induk kambing Boerja (F1 dan F2) dengan jumlah 20 ekor (10 ekor Boerja F1 dan 10 ekor Boerja F2) yang memiliki recording lengkap.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa heterosis bobot lahir, dan bobot sapih kambing boerja F1 dan F2 menunjukkan bahwa periode kelahiran ke – 3 lebih meningkat di bandingkan dengan periode kelahiran 1, 2 dan 4. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya bobot lahir anak periode ke – 3 yang berdampak pada peningkatan perkembangan ukuran tubuh sebelum sapih dan bobot sapih. Karena bobot lahir yang berbeda akan memiliki kebutuhan pakan dan perkembangan ukuran tubuh yang berbeda.

Keywords


Bobot Lahir; Perkembangan Ukuran Tubuh Sebelum Sapih; Bobot Sapih

References


Boer Indonesia. 2008. Tujuh plasma nutfah kambing lokal Indonesia. http://www. boer indonesia.co.cc/jenis - kambing. html. (26 Maret 2008).

Erasmus, J. A.2000.Adaptation to various environments and resistance to disease of improved Boer goat. Small Rum. Res. 36: 179 – 187.

Gatenby, R. M.1991. Sheep the Tropical Agriculturalist. Mac Millan Education LTD. London. UK. Cooperation with CTA.Wagennigen, Netherlands.

Hardjosubroto, W.1994. Aplikasi Pemuliaan Ternak di Lapangan. GramediaWidiasarana Indonesia. Jakarta.

Setiadi, B. Subandriyo, M. Martawidjaja, D.Priyanto, D.Yulistiani,T. Sartika, B. Tiesnamurti, K. Diwyanto Dan L. Praharani. 2001. Karakterisasi kambing lokal dan upaya mempertahankan keanekaragaman sumber daya genetik. Kumpulan Hasil - Hasil Penelitian Peternakan APBN Tahun Anggaran 1999/2000. Balai Penelitian Ternak. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 188 – 214.

Ted dan Linda Shipley. 2005. Mengapa harus memelihara kambing Boer: Daging untuk masa depan.http://www.indonesia boergoat.com/ind/whyraiseboergoat.html. Program Brawi boer Fapet Universitas Brawijaya. LDSC.

Warwick, E. J., J. M. Astuti dan w. Hardjosubroto. 1990. Pemuliaan Ternak Gajah Mada, University Press. Yogyakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.