ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA BANJAREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

Maria Magdalena Prasedis Ubu Weking, Agnes Quartina Pudjiastuti, Son Suwasono

Abstract


Red onion is used as cooking spice and its role can not yet be replaced by other types of crops so that onion farming is profitable for farmers but farmers still experience constraints on marketing the results. The issue of onion marketing is inseparable from the farmer institution that has not functioned optimally and the capital institution has not been reached for the farmers. The purpose of this study is to analyze the cost of production, marketing channels, profit middlemen and the efficiency of onion marketing. Research location in Banjarejo Village, Ngantang District, Malang Regency. The method used in this study is purposive sampling with a sample of 70 people, data analysis techniques used in this study that is, calculate the marketing margin, share price. The research data was collected by distributing questionnaires. The conclusion of this study the amount of cost incurred by each marketing agency have an effect on the price determination of onion, marketing channel of shallots used by farmers are Farmers - Consumers, Farmers - Wholesalers - Retailers - Consumers, Farmers - Wholesalers - Wholesalers - Retailers Intercity - Consumers, Farmers who directly sell the results of onion farming to consumers get more benefits than using other marketing channels. The marketing channels II and III as a whole are not efficient yet, but as an alternative farmers can use marketing channel II, considering separately the share price of farmers exceeds the minimum minimum efficient.

Bawang merah digunakan sebagai bumbu masakan dan perannya belum dapat digantikan oleh jenis tanaman lainnya sehingga usahatani bawang merah menguntungkan bagi petani akan tetapi petani masih mengalami kendala pada pemasaran hasil. Permasalahan pemasaran bawang merah tidak terlepas dari kelembagaan petani yang belum berfungsi secara optimal dan lembaga permodalan belum terjangkau bagi petani. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis biaya produksi, saluran pemasaran, keuntungan tengkulak dan efisiensi pemasaran bawang merah. Lokasi penelitian di Desa Banjarejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 70 orang, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni, menghitung marjin pemasaran, share harga. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan angket. Kesimpulan dari penelitian ini besarnya biaya yang dikeluarkan oleh setiap lembaga pemasaran berpengaruh terhadap penentuan harga jual bawang merah, Saluran pemasaran bawang merah digunakan oleh petani adalah Petani – Konsumen, Petani – Tengkulak – Pengecer – Konsumen, Petani – Tengkulak – Pedagang Besar – Pengecer Antarkota – Konsumen, Petani yang langsung menjualkan hasil pertanian bawang merah ke konsumen mendapatkan keuntungan lebih besar daripada menggunakan saluran pemasaran lain. Saluran pemasaran II dan III secara keseluruhan belum efisien, namum sebagai alternatif petani dapat menggunakan saluran pemasaran II, mengingat secara terpisah share harga petani melampui batas minimum efisien.

Keywords


Pemasaran; Sektor; Komoditi

References


Anita, dkk. 2012. Analisis Efisiensi Pemasaran Jeruk Siam Di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian. Vol 1, No 1, Desember 2012.p. 22-31.

Anonim (Road map Dirjen pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. 2006. www.dirjen.deptan.go.id)

Anonim http://buletin-harga-bawang-Deptan, 2007) www.deptan.go.id dan www.hortikultura.deptan.go.id)

Anonimous, 2010. Jurnal Buletin Konsumsi Pangan vol. 4, no 4, Tahun 2013, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Akses 2 November 2014.

Aprilani, Triana Lidona. 2016. Analisis Efisiensi Pemasaran Bawang MerahDi Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. GaneÇ Swara. Vol.10No.2 September 2016. p. 26-33.

Dewi, E. 2015. Analisis Usahatani dan Efisiensi Pemasaran Bawang Prei (Allium Porrum B) di Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungangung. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian, Vol. 11 No. 13 p.29-44.

Estu, R. dan Berlian VA, N. 2007. Bawang Merah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Firdaus, M. 2012. Manajemen Agribisnis Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Irfan, M. 2013. Respon Bawang Merah (Allium Ascalonicum) Terhadap Zat Pengatur Tumbuh dan Unsur Hara. Jurnal Agroteknologi, Vol. 3 No. 2. p.35-40.

Karyawan, Nyoman, dkk. 2014. Analisis Penampilan Pasar Bawang MerahDi Kabupaten Lombok Barat. GaneÇ Swara. Vol.8No.2 September2014. p. 30-36.

Khairani, A. 2014. Bawang merah tribbun nabawi, surabaya.

Kotler, P, dan Gary, A. 2008. Dasar-dasar Pemasaran jilid I, Edisi 12.Jakarta: Erlangga.

Mayrowi, Henny dan Dawis, Valeriana. 2011. Perspektif Pemasaran Bawang Merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. p.169-185.

Pradika, Agginesa, dkk. 2013. Nalisis Efisiensi Pemasaran Ubi Jalar di Kabupaten Lampung Tengah. JIIA. Volume 1 No. 1, Januari 2013. p. 25-35.

Rosmawati, Henny. 2011. Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani Di Kecamatan Lengkiti KabupatenOgan Komering Ulu. AgronobiS. Vol. 3, No.5, Maret 2011. p. 1-9.

S. Hanafiah dan Saefuddin, 2006. Tataniaga Hasil Perikanan. Jakarta: Universitas Indonesia

Suriani, N. 2012. Bawang Bawa Untung-Budidaya Bawang Merah. Yogjakarta: Cahaya Atma Pustaka.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.