PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP MINAT PETANI PADA TANAMAN HORTIKULTURA DI KELOMPOK TANI GEMAH RIPAH DUA, DESA NGANTRU, KECAMATAN NGANTANG, KABUPATEN MALANG

Paulus Aloysius Bala, Eri Yusnita Arvianti, Umi Rofiatin

Abstract


Hortikulture plants was most potensial plants that can be devolope at tropic culture like indonesia and had a good procpect in the future and also as a devisa source for indonesia.the most minim horticulture production were red chili, potatoes, and orange that the range is below 4.13% each years. The main comodities horticulture that had a good range and keep hight were chrysanthemum, salak and chili. But there was also horticulture komodities that had a range keep drop likes manggoes, orange, mangosteen and temulawak.
The purpose of this was to determine the role of agricultural instructor to farmers' interest in horticultural crops in the village Ngantru, Ngantang, Malang. The method in this study was a qualitative method while the type of data analysis was descriptive analysis following with regression analysis. The population in this research were 83 members of farmers Gemah Ripah Dua and The numbers of samples in this study were 45 members of farmer group.
From the results of statistical analysis were known that X1 can be seen from the t-count = 2445> t0,05 = 2.016. It means that the instructor as a motivator (X1) has a significant relationship to the interest of farmers in Horticultural Crops (Y). X2 can be seen from the t-count = 2,504> t0,05 = 2.018. It means that the instructor as an organizer and a dynamisator (X2) has a significant relationship to the interest of farmers in Horticultural Crops (Y). X3 can be seen from t-count = 3.996> t0,05 = 2.019. It means that the instructor as facilitator (X3) had a significant relationship to the interest of farmers in Horticultural Crops (Y). The statistical analysis showed a strong meaning. It can be seen from the value of R square of 0.697 or 69.7%. Meanwhile 0,303 or 30.3% are influenced by other factors that has not been studied before. From the results of statistical analysis known that the value of F = 5.769> value F0,05 = 4.20. This indicates that the independent variable has a significant relationship to the fixed variable (Y).


Tanaman hortikultura merupakan komoditas pertanian pada iklim tropis yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia dan memiliki prospek yang cerah di masa mendatang sekaligus sebagai sumber perolehan devisa bagi Indonesia.Pertumbuhan produksi tanaman hortikultura terkecil yaitu pada cabe merah, kentang dan jeruk yang pertumbuhannya di bawah 4,13 % per tahun. Komoditas utama hortikultura yang mengalami peningkatan produktivitas yang tinggi diantaranya krisan, salak, dan cabe rawit. Namun demikian ada juga komoditi hortikultura yang mengalami penurunan produktivitas seperti mangga, jeruk, manggis dan temulawak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran penyuluh pertanian terhadap minat petani pada tanaman hortikultura di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif sedangkan jenis analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan dilanjutkan dengan analisis regresi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 83 anggota kelompok tani Gemah Ripah Dua dan sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 45 anggota kelompok tani. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling. Hasil analisis statistik diketahui bahwa X1 dapat dilihat dari thitung=2.445>t0,05=2,016 yang berarti bahwa Penyuluh Sebagai Motivator (X1) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Minat Petani Pada Tanaman Hortikultura (Y). Untuk X2 dilihat dari thitung=2,504>t0,05=2,018 yang berarti bahwa Penyuluh Sebagai Organisator dan Dinamisator (X2) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Minat Petani Pada Tanaman Hortikultura (Y). Untuk X3 dilihat dari thitung=3,996>t0,05=2,019 yang berarti bahwa Penyuluh Sebagai Fasilitator (X3) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Minat Petani Pada Tanaman Hortikultura (Y). Hasil analisis diketahui bahwa nilai R square sebesar 0,697 atau 69,7% sedangkan 0,303 atau 30,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diteliti. Hasil analisis statistik diketahui bahwa nilai Fhitung=5,769>nilai F0,05=4,20 dapat dijelaskan bahwa variabel bebas mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel tetap.

Keywords


peran penyuluh pertanian; minat petani pada tanaman hortikultura

References


Adam, M. dan A.D. Budiawati. 2013. BPS: Dalam 10 Tahun, Jumlah Rumah Tangga Petani Berkurang 5 Juta.

Departemen Pertanian. 2010. Modul diklat tugas dan fungsi penyuluhan pertanian. http://www.pustaka.deptan.go.id.

Departemen Pertanian, 2015. Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ngantang, Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana Penyuluhan. Malang.

Hanani, Nuhfil., Ibrahim, JT dan Purnomo, Mangku. 2003. Strategi Pembangunan Pertanian (Sebuah Pemikiran Baru). Lappera, Yogyakarta.

Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015 sampai 2019. Produksi Komoditas Utama Hortikultura Tahun 2010-2014

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Edisi Pertama.Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Undang-undang Republik Indonesia no. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.