PENGARUH LEVEL SUPLEMEN TERNAK ORGANIK YANG BERBEDA PADA FERMENTASI BATANG PISANG TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA

Stefania Lou, Eko Marhaeniyanto, Nurita Thiasari

Abstract


This study aimed to determine the effect of different levels of organic livestock supplements (STO) on banana stem fermentation to physicochemical characteristics including pH, color, shape, texture and odor, dry matter, crude fat. The main ingredients in this study were banana sticks and STO with rice bran as extra material. This study used a Completely Randomized Design (CRD) experiment with 5 treatments and 5 replications and 21 days of ripening. P0: 100% banana stem + 10% without addition of STO, P1: 100% banana stem + 10% rice bran + 0.1% STO, P2: 100% banana stem + rice bran 10% + 0, 2% STO, P3: Banana stem 100% + rice bran 10% + 0.3% STO, P4: 100% banana stem + rice bran 10% + 0, 4% STO. Based on the results of organoleptic test of banana stem fermentation using STO there were no changes in color, texture, odor or shape. Excellent pH treatment was found in P1 with pH 4.0, P0 and P2 with pH 4.1 P3 and P4 pH 4.3 but there was no significant effect between treatments (P>0.05). The nutrient content of dry and crude fat in banana stem fermentation showed very different treatment (P<0.01). Nutrient content in the average fermentation decreased in P4 that is BK = 12,012% and LK = 1,940%. It was concluded that the addition of STO could give a good effect on the quality of banana stem organoleptic and nutritional content.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan level suplemen ternak organik (STO) yang berbeda pada fermentasi batang pisang terhadap karakteristik fisikokimia yang meliputi pH, warna, bentuk, tekstur dan bau, bahan kering, lemak kasar. Bahan utama dalam penelitian ini batang pisang dan STO dengan bahan tambahan dedak padi. Penelitian ini menggunakan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan dan lama pemeraman 21 hari. P0: Batang pisang 100% + 10% tanpa penambahan STO, P1: Batang pisang 100 + dedak 10% + 0,1% STO, P2: Batang pisang 100% + dedak 10% + 0, 2% STO, P3: Batang pisang 100% + dedak 10% + 0,3% STO, P4: Batang pisang 100% + dedak 10% + 0, 4% STO. Berdasarkan hasil uji organoleptik fermentasi batang pisang dengan menggunakan STO tidak terjadi perubahan baik pada warna, tekstur, bau maupun bentuk. pH perlakuan yang sangat baik terdapat pada P1dengan pH 4,0, P0 dan P2 dengan pH 4,1 P3 dan P4 pH 4,3 namun tidak berpengaruh nyata antara perlakuan (P>0,05). Kandungan nutrisi bahan kering dan lemak kasar pada fermentasi batang pisang menunjukkan antara perlakuan berbeda sangat nyata (P<0,01). Kandungan nutrisi pada fermentasi terjadi penurunan pada P4 yaitu BK= 12,012% dan LK= 1,940%. Disimpulkan bahwa penambahan STO dapat memberi pengaruh baik terhadap kualitas batang pisang secara organoleptik maupun kandungan nutrisinya.

Keywords


Batang Pisang; STO; Fermentasi; Karakteristik Fisikokimia

References


Fardiaz, S. 1989. Fisiologi Fermentasi. Pusat Antara Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hasrida. 2011. Pengaruh Dosis Urea dalam Amoniasi Batang Pisang TerhadapDegradasi Bahan Kering, Bahan Organik, dan Protein Kasar Secara In-Vitro. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.

Santi, R.K. D. Fatmasari, S. D. Widyawati dan W. P. S. Suprayogi. 2012. Kualitas dan nilai kecernaan in vitrosilase batang pisang (Musa Paradisiaca) dengan penambahan beberapa akselerator. Jurnal. Tropical Animal Husbandry. 1 (1) : 15-23.

Rukamana R. 2001. Silase dan Permen Ternak Ruminansia. Yogyakarta: Kanisius

Syarifuddin. N. A. 2008. Karakteristik dan Persentase Keberhasilan Silase Rumput Gajah pada Berbagai Umur Pemotongan. Fakultas Pertanian Universtas Lambung Mangkurat, Banjar baru.

Wina, E. 2001. Tanaman Pisang Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Wartozoa 11: 20-27


Refbacks

  • There are currently no refbacks.