UJIDAYA HASIL PENDAHULUAN KLON-KLON UBIJALAR (Ipomoea Batatas L.) BERDAGING UNGU
Abstract
Seleksi untuk hasil umbi dilaksanakan pada tanah entrisol Desa Wringinsongo Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang menggunakan rancangan acak kelompok MK II 2014. Bahan yang diteliti sebanyak 40 klon ubijalar ungu, dibagi menjadi tiga blok dan masing-masing blok ditanam tiga varietas pembanding (cek). Setiap klon ditanam 20 tanaman per guludan.Pertanaman dipupuk Phonska dengan dosis 300 kg/ha. Karakter yang diamati adalah jumlah dan bobot umbi per guludan,kadar bahan kering umbi, warna kulit, daging, serta keseragaman bentuk dan ukuran umbi. Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan klon-klon ubijalar dengan hasil di atas varietas Antin 3 dan memiliki skor antosianin tinggi >5.Terpilih 12 klon dengan hasil umbi 24,38–33,75 kg/guludan (19,50–27,00 t/ha) yaitu RIS 10053-01, RIS 10233-01, MSU 10001-08, MSU 10003-54, MSU 10010-50, MSU 10010-80, MSU 10017-02, MSU 10018-39, MSU 10021-26, MSU 10025-29, MSU 10031-12, dan MSU 10031-16. Diperoleh 4 klon yang terpilih dengan level antosianin tinggi adalah RIS 10233-01 (U6 gelap), MSU 10001-08 (U7 sangat gelap) ,MSU 10010-50 (U6 gelap), dan MSU 10018-39 (U6 gelap).
Keywords
References
Anonimous. 2012. Ubijalar. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Malang. Jawa Timur.
Basuki, Nur. 1991. Pemuliaan ubijalar. Dalam Astanto Kanso, Masrum Dahlan, Hasanan (penyunting).Prosiding Simposium Pemuliaan Tanaman 1 Perhimpunan Pemuliaan Tanaman Indonesia. Komisariat Daerah Jawa Timur.
Ginting, E., Y, Widodo., St. A. Rahayuningsih., M, Jusuf. 2005. Karakteristik pati beberapa varietas ubijalar. J. Balai penelitian tanaman kacang–kacangan dan ubi–ubian. Malang. Vol. 24. No 01 : 35-60
Ginting, E., J.S. Utomo., N. Richana. 2010. Keunggulan Fungsional Ubijalar Dari Aspek Kesehatan. Pusat penelitian dan pengembangan tanaman pangan. Bogor.
Jusuf, M., dan S.At. Rahayuningsih., T.S. Wahyuni. 2009. Ubijalar. Laporan Tahunan Penelitian Tanama Aneka Kacang dan Umbi. Balitkabi, Malang.
Jusuf, M., dan J. Restuono. 2011. Ubijalar. Laporan Tahunan Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Balitkabi, Malang.
Jusuf, M., Damanhuri, N. Basuki., J. Restuono. 2012. Perakitan Varietas Unggul. Pusat penelitian dan pengembangan tanaman pangan. Bogor.
Maulana, H., B, Waluyo., A, Karuniawan. 2011. Status budidaya ubijalar varietas neerkom dan eno di sentra produksi ubijalar cilembu kabupaten Sumedang. J. Penelitian tanaman pangan Vol. 2. No. 3 : 12-35.
Prabawardani, S., A. Surongallo., Y, Mustamu., F Lahulima. 2008. Tanggap klon ubijalar papau terhadap cekaman kekeringan. J. penelitian tanaman pangan. Vol. 27. No. 2 : 113-119.
Samber, L.N., H , Semangun., B, Prasetyo. 2010. Ubijalar papua sebagai antioksidan. Seminar Nasional X Pendidikan FKIP Biologi. UNS, Surakarta.
Suda, I., T. Oki, M. Masuda, M.Kobayashi, Y.Nishiba and S. Furuta. 2003. Physiological funcsionality of purple-freshed sweet potatoes containing anthocyanins and their utilization in foods. J. ARQ. Vol 37. No 3 : 167–173.
Wahyuni. S.T., J. Wargiono. 2012. Morfologi dan Anatomi Tanaman. Pusat penelitian dan pengembangan tanaman pangan. Bogor.
Waluyo, B., A. Kurniawan., C. Jamilah., H. Maulana., S.L. Rahmannisa. 2011. Pengelolahan plasma nutfah ubijalar local dan kerabat liarnya secara ex situ. Kongres ilmu pengetahuan Indonesia (KIPNAS). Jakarta
Wargiono, J., dan A.G.Mashuri. 2012. Fisiologi Tanaman. Pusat penelitian dan pengembangan tanaman pangan. Bogor.
Winarti, S., U. Sarofa., dan D. Anggraini. 2008. Ekstrasi dan stabilitas warna ubijalar ungu (Ipomoea batatas L.) sebagai perwarna alami. UPN. Surabaya.
Yudiono, K. 2011. Ekstrasi antosianin ubijalar ungu (Ipomoea batatas cv. Ayamurasaki) dengan teknik ekstraksi subcritical water. UKWK. Malang. Vol 2. No 1 : 01–30.
Zuraidah, N., Y, Supriatin. 2003. Usaha tani ubijalar sebagai bahan pangan alternatif dan diversifikasi sumber karbohidrat. Bull. AgroBio. Vol : 4 No 1 :13–23.
Refbacks
- There are currently no refbacks.