ANALISIS USAHATANI TEMBAKAU RAJANGAN DI DESA PARANG KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI

Wahyu Sri Suprapto, Samsuri Tirtosastro, Wirawan Wirawan

Abstract


The tobacco farm in the Parang village, Banyakan Sub-District, Kediri Regency got partner with P.T. Sadana Arifnusa. The research had purpose to analyze of tobacco farm, to counted of grade index and crop index, counted elegibility of farm in there. The Research was conducting on September-October 2016. The result showed of income Rp 46.348.236,11, price Rp 28.107,63, total cost, NPV, IRR, and B/C ratio did’nt paid rent farm area and did’nt paid capital interest Rp 33.980.270,55, B/C ratio 1,36, did’nt paid rent farm area and paid capital interest Rp 40.096.719,24, B/C ratio 1,19, paid rent farm area and did’nt paid capital interest Rp 43.869.159,43, NPV -3.335.984,3 IRR 14,67%, B/C ratio 1,09, paid rent farm area and paid capital interest Rp 51.765.608,13, NPV -56.016.747,95, IRR -39,84, B/C ratio 0,90. The result showed grade index 66,78, crop index 1103,65. The relelation grade index toward crop index showed strongest relation (R²= 0,82) also productivity toward crop index (R²= 0,99). The greetes of grade have accepted the consumers fixed by received farmers, besides that the received farmers fixed by productivity. In other side the sinergy relations gave a opportunity to get more provit althought on the wet climate.

Usahatani tembakau di Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri menjalin kemitraan sinergis dengan P.T. Sadana Arifnusa. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis usahatani tembakau, menghitung indeks mutu dan indeks tanaman, serta kelayakan usahatani di daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Oktober 2016. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan petani Rp 46.348.236,11, harga tembakau Rp 28.107,63/kg, hasil perhitungan menunjukkan biaya produksi, NPV, IRR dan B/C ratio tanpa sewa lahan dan tanpa bunga bank Rp 33.980.270,55, B/C ratio 1,36 tanpa sewa lahan dan bunga bank Rp 40.096.719,24, B/C ratio 1,19 sewa lahan dan tanpa bunga bank Rp 43.869.159,43, NPV -3.335.984,3 IRR 14,67%, B/C ratio 1,09 serta sewa lahan dan bunga bank Rp 51.765.608,13, NPV -56.016.747,95, IRR -39,84, B/C ratio 0,90. Indeks mutu 66,78 dan indeks tanaman 1103,65. Hubungan indeks mutu terhadap indeks tanaman menunjukkan hubungan sangat kuat (R²= 0,82), demikian juga produksi terhadap indeks tanaman (R²= 0,99). Intinya mutu baik yang diterima konsumen ditentukan oleh tingginya penerimaan petani, selain penerimaan petani ditentukan oleh tingginya produksi. Pada sisi yang lain kemitraan sinergis memberi peluang keuntungan lebih baik meskipun kondisi iklim basah.

Keywords


Usahatani; tembakau; indeks mutu; Indeks tanaman; kelayakan usahatani

References


Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah Produksi Perkebunan Menurut Provinsi dan Jenis Tanaman (ribu ton). https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1672 diakses pada 1 oktober 2016

Dinas Perkebunan NTB. 2015.Demplot Tembakau Virginia Di Lombok Nusa Tenggara Barat. Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tengga Barat 2015

Eztarisa. 2013. Efisiensi Produksi Dan Usaha Tani Tembakau Di Kabupaten Lampung Timur. Lampung. Jurnal Vol 1 No 3 Universitas Negri Lampung

Gapero. 2016. Kebutuhan dan Ketersediaan Tembakau dan Cengkeh Nasional. Gabungan Perusahaan Rokok Jawa Timur. Disampaikan pada Pertemuan Forum Fasilitasi Kemitraan Petani Tembakau dengan Perusahaan, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, tanggal 3 Juli 2016 di Hotel Aria, Malang, Jawa Timur

Pujawan, I N. 2012. Ekonomi Teknik.Surabaya.Guna Widya

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu


Refbacks

  • There are currently no refbacks.