HUBUNGAN PERIODE LAKTASI DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH PERANAKAN FRIES HOLLAND (PFH) DI BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN BATU

Yohanes Marsalis, Eko Marhaeniyanto, Kresno Suharto

Abstract


This study aims to determine the relationship between lactation period and milk dairy cattle production with the material used is Fries Holland (PFH) dairy cows as many as 20 heads which are lactation both 12 heads, third lactation 3 heads, and fourth lactation 5 heads. The research method is field survey with the data obtained is to follow and record the amount of milk in milking process every lactation period. With the observed variables is the amount of milk production each lactation period, age, environment, feeding and disease prevention, then the existing data were analyzed using simple linear regression analysis with SPSS program statistic version 17.0. Results of this study the average production of milk dairy cows is highest in the second lactation and decreased in the third and fourth lactation sequentially ie 11.26 liters/head/day, 10.00 liters/head/day and 8.88 liters/head/day. The lactation period (lactation 2-4) had significant effect (P<0,05) with milk production, and low correlation coefficient value between lactation period and milk production was 0,24%.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan periode laktasi dengan produksi susu sapi perah. Materi yang digunakan adalah sapi perah Peranakan Fries Holland (PFH) sebanyak 20 ekor yang terdiri dari laktasi kedua 12 ekor, laktasi ketiga 3 ekor, dan laktasi keempat 5 ekor. Metode penelitian survei lapang, data diperoleh dengan mengikuti dan mencatat jumlah susu pada proses pemerahan setiap periode laktasi. Variabel yang diamati adalah jumlah produksi susu setiap periode laktasi, umur, lingkungan, pemberian pakan dan pencegahan penyakit. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan program SPSS statistik versi 17.0. Hasil penelitian menunjukan produksi susu sapi perah paling tinggi terdapat pada laktasi kedua dan menurun pada laktasi ketiga dan keempat secara berurutan yaitu 11,26 liter/ekor/hari, 10,00 liter/ekor/hari dan 8,88 liter/ekor/hari. Periode laktasi (laktasi 2-4) berpengaruh nyata (P<0,05) dengan produksi susu, dan nilai koefisien korelasi 0,24%.

Keywords


Peranakan Fries Holland; Periode Laktasi; Produksi Susu

References


Arman, Z., B.A. Gamarius, J, Ratna, dan B, Robertus. 2008. Ciri dan Karakteristik Kerbau. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Join Program PPPPTK Pertanian CIanjur dengan Universitas Pendidikan Indonesia. htpp://peternakan_kerbau.com/2017/15/karakterristik-khas-kerbau.html. (diakses pada tanggal 15 Oktober 2017).

Azima. N. 2013 Hubungan Antara Periode Laktasi Dengan Produksi Susu Ternak Kerbau di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Bath, D. L., F. N. Dickinson, H. A. T ucker dan R. D. Appleman. 1985. Dairy Cattle : Principle, Practices, Problem, Profits. (3rd ed). Lea and Febiger. Philadelphia.

Blakely dan D.H Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Gajah Madah University Press. Yogjakzarta.

Darmono. 1993. Kandang Ternak Perah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Direktorat Perbibitan Ternak. 2012. Pedoman Pelaksanaan Manajemen Perbibitan Ternak Terpadu Tahun 2012. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Ensminger ME. 1971. Dairy Cattle Science. Ed ke-1. Illinois: The Interstate Printers and Publisher Inc.

Firman, A. 2010. Agribisnis Sapi Perah.Widya Padjadjaran, Bandung.

Hadisutanto, B. 2008. Pengaruh Paritas Induk terhadap Performans Sapi Perah Fries Holland, Bandung.

Hedah, D., Hasan, B dan Jack, P. 1994. Hasil uji zuriat calon pejantan sapi perah asal Jepang. Proseding Pertemuan Ilmiah Pengolahan dan Komunikasi Hasil Penelitian Sapi Perah. Departemen Pertanian. 26 Maret 1994, Hal. 9-16.

Homan EJ, Wattiaux MA. 1996. Lactation and Milking. Ed ke-2. Madison. USA: The Babcock Institut for International Dairy research and Development International Agricultur Program. University of Wisconsin.

Indriyani H, Anang A, Noor RR, Thalib C. 2003. Efektivitas catatan Test Day untuk evaluasi genetik produksi susu pada sapi perah. Http: // docs.Google. Com/ gview [14-9-2009].

Izza, 2008. http://www.Susu Kerbau. Html. Izzati_Izzul_Hawa. (diakses 15 Oktober 2017).

Jasper, D.E. 1980. Mastitis In Bovine Medicane and Surgery.Ed. H.E., Amstutz Amer. Vet.Publ. Inc., Santa Barbara, California, USA.

Kunianto, E., Sumeidiana, I., Yuniara, R., 2004. Perbandingan dua metode pendugaan produksi susu susu sapi perah berdasarkan catatan sebulan sekali. J. Indon. Trop. Agric., 29 (4): 1-6.

Makin, M., Suharwanto D., 2012. Performa sifat-sifat produksi susu dan reproduksi sapi perah Fries Holland di Jawa Barat. J. Ilmu Ternak, 12 (2): 39-24.

Murti, T. W., 2014. Ilmu Manajemen dan Industri Ternak Perah. Pustaka Reka Cipta, Bandung.

Nurdin, Ellyza. 2011. Manajemen Sapi Perah. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sangbara, Y. 2011. Pengaruh Periode Laktasi terhadap Produksi Susu pada Sapi Perah Fries Holland di Kabupaten Enrekang. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Schmidt GH, Van Vleck LD, Hutjens MF. 1988. Principles of Dairy Science. Ed ke-2. New Jersey USA : Printce Hall. Engle Wood Cliffs.

Siregar, S. 1990. Jenis Sapi Perah, Teknik Pemeliharaan dan Analisa Usaha. Penebar Swadaya, Jakarta.

Siregar, S.B. 1993. Sapi Perah, Jenis, Teknik Pemeliharan, dan Analisa Usaha. P.T Penebar Swadaya, Jakarta.

Soeharsono dan B. Sudaryanto. 2006. Tebon jagung sebagai sumber hijauan pakan ternak strategis di lahan kering Kabupaten Gunung Kidul. Pros. Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi Jagung - Sapi. Pontianak, 9-10 Agustus 2006. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm. 136-141.

Sudarwati H, Djoharjani T, Ibrahim MNM. 1995. Alternative models to predict lactation curve for dairy cows. Asian Austr J Anim Sci8 : 311-414.

Sudono, A. dan T, Sutardi. 1969. Pedoman Beternak Sapi Perah. Direktorat Peternakan Rakyat. Dirjen Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta.

Sudono, A. 1999. Ilmu Produksi Ternak Perah. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Syarief, M. Z. Dan C. D. A. Sumoprastowo. 1985. Ternak Perah. CV. Yasaguna, Jakarta.

Thalib, Ch., T. Sugiarti and A.R. Siregar, 2002. Friesian Holstein and Their Adaptability to the Tropical Environment in Indonesia. International Training on Strategies for Reducing Heat Stressin Dairy Catlle. Taiwan Livestock Research Institute [TLRI-COA] August 26-31,2002, Tainan, Taiwan, ROC.

Tilman AD, Hartadi H, Lebdosoekojo S. 1986.Ilmu Makanan Ternak Dasar. Jogjakarta: Gajah Mada University Press.

Trantono, Y. 2009. Koperasi Sapi Perah dan Perdagangan Susu. http://ternakonline.wordpress.com/2009/08/15/koerasi-sapi-perah-perdagangan-susu. (diakses pada tanggal 01 November 2016).

Warwick, E.J. and J.E. Legates. 1979. Breeding and Improvement of Farm Animals. (7th Ed.). Mc graw-Hill Book Co, New York.

Yamada. 1992. Freeding and Management of Diary Cattle. Association of Livestock Technology, Japan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.