SELEKSI INDIVIDU HASIL PERSILANGAN TERKONTROL TANAMAN UBIJALAR (Ipomoea batatas L. (Lam)

Titof Titof, Sri Umi Lestari, Reza Prakoso Dwi Julianto

Abstract


The purpose of this study was to evaluate and select genotypes of offspring from controlled crosses that have high yield potential with criteria of ≥ 0.5 kg / plant. The research was conducted in a research station of Brawijaya University, located in Jatikerto, Kromengan, Malang Regency. One hundred seventy-five genotypes of crosses grouped in 4 halfsib families were evaluated using augmented Randomized Block Design. The four families consisted of 77 genotypes of BIS OP-61 as female parent, 35 genotypes of BIS OP-61 as male parent, 35 genotypes of Papua Solossa as female parent and 28 genotype of Papuan Solossa as male parent. Each family is planted in one block as a test cultivar. In each block is also planted the parent clone as a control cultivar. Thus, this experiment is carried out using 4 blocks, each block as a replication. Storage root number, fresh storage root weight and fresh weight of vines per plant are determined. Based on a selection of storage root weight were found 69 genotypes with storage root yield ≥ 0.5 kg / plant (equivalent ≥ 20 t/ha), 36 genotypes ≥ 0.75 kg/plant (equivalent ≥ 30 t/ha ) and 14 genotypes ≥ 1 kg / plant (equivalent ≥ 40 t/ha) from all genotipes that evaluated. Based on the percentage of selected genotypes, there were differences in the ability of female parent (♀) and male parent (♂) to produce offspring. The offspring of BIS OP-61 as female parent (♀) and male parent (♂) produced storage root yield of 0.516 kg / plant and 0.512 kg / plant respectivelly, exceeded the halfsib family from Papua Solossa as a female parent (♂ ) or a male parent (♂), which each produces of 0.446 kg / plant and 0.363 kg / plant. The halfsib family of BIS OP-61 and Papua Solossa are able to produce storage root weight and weight of vines higher than control cultivar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menyeleksi genotipe keturunan hasil persilangan terkontrol yang mempunyai potensi hasil tinggi dengan kriteria ≥ 0.5 kg/tanaman. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Brawijaya, yang berlokasi di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Seratus tujuh puluh lima genotipe keturunan hasil persilangan yang dikelompokkan dalam 4 famili halfsib dievaluasi menggunakan Rancangan Acak Kelompok augmented. Keempat famili tersebut terdiri dari 77 genotipe keturunan BIS OP-61 sebagai induk betina, 35 genotipe keturunan dari BIS OP-61 sebagai induk jantan, 35 genotipe keturunan Papua Solossa sebagai induk betina dan 28 genotipe keturunan Papua Solossa sebagai induk jantan. Masing-masing famili ditanam dalam satu blok sebagai tanaman uji. Dalam setiap blok juga ditanami klon induk sebagai tanaman kontrol. Dengan demikian percobaan ini dilaksanakan menggunakan 4 blok yang berlaku sekaligus sebagai ulangan. Parameter pengamatan meliputi jumlah umbi, bobot umbi segar dan bobot brangkasan per tanaman. Berdasarkan seleksi hasil umbi per tanaman, ditemukan 69 genotipe yang memiliki hasil umbi ≥ 0,5 kg/tanaman (setara ≥ 20 ton/ha), 36 genotipe dengan hasil umbi ≥ 0,75 kg/tanaman (setara ≥ 30 ton/ha) dan 14 genotipe dengan hasil umbi ≥ 1 kg/tanaman (setara ≥ 40 ton/ha) pada seluruh famili halfsib yang di evaluasi. Berdasarkan presentase jumlah genotipe yang terseleksi tersebut ditemukan adanya perbedaan kemampuan sebagai induk betina (♀) dan induk jantan (♂) dalam menghasilkan keturunan. Keturunan BIS OP-61 sebagai induk betina (♀) dan induk jantan (♂) masing-masing menghasilkan rerata bobot umbi sebesar 0,516 kg/tanaman dan 0,512 kg/tanaman, hasil tersebut melebihi rerata famili halfsib dari keturunan Papua Solossa sebagai induk betina (♀) dan induk jantan (♂) yang masing-masing sebesar 0,446 kg/tanaman dan 0,363 kg/tanaman. Famili halfsib BIS OP-61 dan Papua Solossa mampu menghasilkan bobot umbi dan bobot brangkasan yang melebihi kultivar kontrol.

Keywords


Produksi; seleksi; ubijalar

References


Balitkabi, 2005. Teknologi Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. 36 hal.

BPS. 2017. Statistik Indonesia 2016. Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta.

Ditjen Bina Produksi Tanaman Pangan. 2002. Prospek dan Peluang Agribisnis Ubijalar. Direktorat Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Harjono, Basuki, N., Damanhuri, St. A. Rahayuningsih, Y. Widodo dan H. Kustanto. 2006. Stabilitas Hasil Dan Kandungan Antosianin Dalam Ubijalar Pada Ubijalar. J. Habitat Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. 17 (2) : 118-125.

Lestari. S, U. dan N. Basuki. 2014. Stabilitas Kandungan BesiBeberapa Klon/Varietas Ubijalar. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.805-814.

Nuryati. L., B. Waryanto dan Akbar M. 2016. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. ISSN : 1907-1507. Jakarta.

Sahari, P. 2005. Pengaruh jenis dan dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman krotoal landa. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Shaumi. U., W. Chandria., B. Waluyo dan Agung K. 2011. Potensi Genetik Ubijalar Unggulan Hasil Pemuliaan Tanaman Berdasarkan Karakter Morfo-Agronomi. Bandung. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Hal 1-10.

Syukur., M. S. Sriani., Rahmi. Y. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Penebar Swadaya.Jakarta.

Wilson. L, A. 1982. Tuberization in Sweet Potato (Ipomoea batas (L) Lam). P. 79-94. In R. L. Villareal and T. D. Griggs (eds) sweet potato. Proc. Of the 1 st Internat. Taiwan


Refbacks

  • There are currently no refbacks.