PENGGUNAAN PAKAN KONSENTRAT HIJAU TERHADAP TINGKAT KONSUMSI DAN KECERNAAN BAHAN KERING, PROTEIN KASARDAN SERAT KASAR PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA

Adelfina Ta'ena, Sri Susanti, Eka Fitasari

Abstract


The purpose of research was study the effect using 10-30% leaf meal on Green concentrate to feed intake and digestibility Etawah Croosbreed goat. The research was conducted in Klampok Village Singosari Subdistrict. The feed material used were rice bran, milled corn flour, soybean meal, coconut meal, mineral, molasses, and mixed of Gliricidia maculata, Leucaena leucocephala, Calliandra calothyrsus, Artocarpus heterophyllus leaf meal (1: 1: 1: 1 ratio) of 10%, 20% and 30% in green concentrate. Sixty male Etawah Croosbreed goat at the average body weight of 26,63 ± 2,07 kg arranged in Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 4 groups. The treatments applied were P0 (basal diet+concentrate 18% crude protein/CP, without leaf meal), P1(basal diet+green concentrate 18% CP with 10% mixed leaf meal), P2 (basal diet+green concentrate 18% CP with 20% mixed leaf meal), P3(basal diet+green concentrate 18% CP with 30% mixed leaf meal). Basal diet concists of various kinds of leaves(Tithonia diversifolia, mixed grass, nimba leaf, groundnut straw, Centrosema pubescens, lier leaf, avocado leaf, mindi leaf, Gliricidia maculata, Leucaena leucocephala, cassava leaf, and Calliandra calothyrsus).The results showed that the use of 20% mixed leaf meal in green concentrate (CP 18%) gave to produce good levels of feed intake and digestibility in Etawah Crossbreed Goat.

Penelitian bertujuan mempelajari penggunaan10-30% tepung daun dalam konsentrat hijau terhadap tingkat konsumsi pakan dan kecernaan kambing Peranakan Etawa.Penelitian dilaksanakan di Desa Klampok Kacamatan Singosari, analisis proksimat dilakukan di laboratorium nutrisi dan makanan ternak, Universitas Brawijaya. Bahan pakan yang digunakan adalah bekatul, jagung giling, bungkil kedelai, bungkil kelapa, mineral, molases dan campuran tepung daun Gliricidia maculata, Leucaena leucocephala, Calliandra calothyrsus, Artocarpus heterophyllusdengan perbandingan 1:1:1:1 sebanyak daun 10-30% dalam konsentrat hijau. Materi percobaan sebanyak 16 ekor kambing Peranakan Etawa jantan dengan bobot badan 26,63 ± 2,07 kg, dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kelompok. Perlakuan yang diuji adalah: P0 (Pakan basal + Konsentrat tanpa campuran daun dengan PK), P1(Pakan basal+ Konsentrat hijau (tepung daun tepung gamal, tepung daun lamtoro, tepung daun kaliandra, dan tepung daun nangka) PK18% penggunaan tepung daun 10%),P2(Pakan basal + konsentrat hijau (tepung daun gamal, tepung daun lamtoro, tepung daun kaliandra, dan tepung daun nangka) PK18% penggunaan tepung daun 20%), P3(Pakan basal + konsentrat hijau (tepung daun gamal, tepung daun lamtoro, tepung daun kaliandra, dan tepung daun nangka) PK18% tepung daun 30%). Pakan basal yang diberikan paitan, rumput campuran, daun nimba, jerami kacang tanah, daun sentrosema, daun lier, daun alpukat, daun mindi, gamal, lamtoro, daun singkong, dan kaliandra. Hasil penelitian menunjukan penggunaan tepung daun gamal, lamtoro, kaliandra dan nangka dengan perbandingan (1:1:1:1) sebanyak 20% dan PK 18% dalam pakan konsentrat hijau dapat menghasilkan konsumsi dan kecernaan yang baik pada kambing peranakan etawa.

Keywords


Konsentrat Hijau; Konsumsi pakan; Kecernaan; Kambing Peranakan Etawa

References


Djajanegara. 1991. Produktivitas Ternak Kambing Dalam Skala Ekonomi. Proc. Seminar Pengembangan Peternakan Dalam Menunjang Pembangunan Ekonomi Nasional. Fak. Peternakan. Univ. Jenderal Soedirman. Purwokerto

Kartadisastra, H.R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Cetakan kesatu. Kanisius. Yogyakarta.

Maynard, LA., JK Loosli, HF Hintz dan RG Warner, 1983. Animal Nutrition. Seventh Edition. Hill Publishing Company Limited. New Delhi.

Parakkasi. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Penerbit Universitas Indonesia.

Tangendjaja Budi. 2009. Teknologi pakan dalam menunujang Industri Peternakan di Indonesia. Pengembangan Inovasi Pertanian 2(3), 2009:192-207. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.