PENGGUNAAN TANAMAN AKAR WANGI (Vetiveria zizanioides) DAN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis) UNTUK REMEDIASI TANAH YANG TERCEMAR

Zakarias Kolo, Amir Hamzah, Reza Prakoso Dwi Julianto

Abstract


Remediation can be interpreted as a recovery process from conditions contaminated by clean contamination that can be done on water, air and soil media using remediator plant. In Bumiaji Sub-district Batu City there are various local plants that have potential as remediator plants that grow wild around the agricultural area of the Vetivera zizanioides and Sonchus arvensis. Both types of plants have the ability to absorb heavy metals that potentially as phytoremediation agent. This research used descriptive method with experimental plot of 1 x 1 m size as 6 plot with 2 (two) Remediator plant species as treatment ie Vetivera Zizainoides and Sonchus arvensis. The results of the analysis can be concluded that: Vetiveria zizanioides height at age 10 weeks after planting reaches 49.22 cm while plant Sonchus arvensis 27.44 cm. Weight of Vetiveria zizanioides plant stems 90,56 gram while plant Sonchus arvensis 32,50 gram. The weight of roots of vetiver plant Vetiveria zizanioides 8,94 gram while plant Sonchus arvensis 8,06 gram. Vetiveria zizanioides can accumulate heavy metals of cadmium (Cd) in a canopy of 0.40 mg kg-1, root of 0.41 mg kg-1 and reduce heavy metals by 35.84% while plants. Tempuyung (Sonchus arvensis) accumulates heavy metals in the canopy of 0.19 mg kg-1, root of 0.22 mg kg-1 and reduces heavy metals by 22.57%.

Remediasi dapat diartikan sebagai proses pemulihan dari kondisi yang terkontaminasi oleh cemaran agar bersih kembali yang dapat dilakukan pada media air, udara dan tanah dengan menggunakan tanaman remediator. Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu terdapat berbagai jenis tumbuhan lokal yang memiliki potensi sebagai tanaman remediator yang tumbuh liar disekitar areal pertanian yaitu tanaman akar wangi dan tempuyung. Kedua jenis tanaman ini mempunyai kemampuan dalam menyerap logam berat sehingga berpotensi sebagai agen fitoremediasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan petak percobaan ukuran 1 x 1 m sebanyak 6 petak dengan 2 (dua) jenis tanaman Remediator sebagai perlakuannya yaitu Akar wangi dan Tempuyung. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa : Tinggi tanaman akar wangi pada umur 10 minggu setelah tanam mencapai 49,22 cm sedangkan tanaman tempuyung 27,44 cm. Berat brangkasan tanaman akar wangi 90,56 gram sedangkan tanaman tempuyung 32,50 gram. Berat akar tanaman akar wangi 8,94 gram sedangkan tanaman tempuyung 8,06 gram.Tanaman akar wangi mampu mengakumulasi logam berat kadmium (Cd) pada tajuk sebesar 0,40 mg kg-1 , akar sebesar 0,41 mg kg-1 dan mereduksi logam berat sebesar 35,84% sedangkan tanaman. Tempuyung mengakumulasi logam berat pada tajuk sebesar 0,19 mg kg-1, akar sebesar 0,22 mg kg-1 dan mereduksi logam berat sebesar 22,57%.

Keywords


Tanah Tercemar; Tanaman Remediator; Fitoremediasi

References


Budisantoso. I. S. Wigati., dan M. Dwiati. 2004. Budidaya Tempuyung (Sonchusarvensis L) Melalui Penyemprotan Triakontanol dan Pemupukan Nitrogen.J. Pembangunan Pedesaan. Vol. 4.No. 1. 1411-9250.

Hamzah, A. Kusuma, Z. Utomo, W, H, dan Guritno, B. 2012.Penggunaan Tanaman Vetiveria zizanoides L. dan Biochar untuk Remediasi Lahan Pertanian Tercemar Limbah Tambang Emas.Vol. 12 No 1: 53-60.

Gatari. D. D. dan Melati. M. 2014. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis) Dengan Kompotisi Media Tanam Yang Berbeda.J. Hort. Indonesia 5 (1): 47-55.

Juhaeti. T, F. Siarif, N. Hidayati. 2005. Inventarisasi Tumbuhan Potensial Untuk Fitoremediasi Lahan dan Air Terdegradasi Penambangan Emas. Laboratorium Fisiologi Stres, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor 16002. J. Biodiversitas. Vol.6, No.1.31-33.

Prayudi. M. T. A. Zubair. A. Maricar. 2015. Fitoremediasi tanah tercemar Logam Berat Cr Dengan Tumbuhan Akar Wangi Pada Media Tanah Berkompos. Program Studi Teknik Lingkungan, Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

Rinarti.A. dan I. M. Kamil. 2010. Penggunaan Tanaman Akar Wangi (Vetiveria Zizanoides) Untuk Menyisihkan Logam Timbal Pada Tanah Tercemar Lindi Studi Kasus : Leuwigajah, Cimahi. J. Teknik Lingkungan. Vol. 16.No. 1.21-30.

Rossiana. N. 2009. Penurunan Kandungan Logam Berat dan Pertumbuhan Tanman Sengon (Paraserianthes falcataria L (Nielsen)) Bermikorisa Dalam Medium Limbah Lumpur Minyak Hasil Ekstrasi. Bandung : Universitas Padjadjaran.

Rusdiana. O, dan R. S. Lubis. 2012. Pendugaan Kolerasi Antara Karakteristik Tanah Terhadap Cadangan Karbon (Carbon Stock) Pada Hutan Sekunder.J. Silvikultur Tropika. Vol. 03.No. 1.14-21.

Sidauruk.L, dan P. Sipayung.2015. Fitoremediasi Lahan Tercemar di Kawasan Industri Medan Dengan Tanaman Hias. J. Pertanian Ttropik. Vol.2, No.2. (22): 178-186.

Sisilia. L. Yulianti. I. M. Wibowo. A. 2015. Pemanfaatan Tanaman Akar Wangi (vetiveria zizanoides (L.) Nash) Untuk Penerapan Logam Berat Tembaga (Cu). Program Studi Teknobiologi Lingkungan, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Surat. W. M. Kruatrachue, P. Pokethitiyook, P. Tanhan, and T. Samranwanich. 2008. Potential of Sonchus arvensis for the phytoremediation of leadcontaminated soil. International Journal of Phytoremediation. 10(4): 325-342.

Tampubolon. K. Lanna. R. G. Lokot. R. BB. 2017. Potensi Fitoremediasi Logam Berat Cd2+ dan Hg2+ dari Baterai Bekas Menggunakan Tanaman Akar Wangi (Vetiver zizanioides). J. Ilmiah Maksitek. Vol. 2.No. 2.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.