VARIASI LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI ASAM ASETAT DALAM PEMBUATAN TEPUNG CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa)

Abdul Gani Lamadiko, Wahyu Mushollaeni, Lorine Tantalu

Abstract


Clam Shell is a potential source of minerals, especially calcium that can be used as fortificant in food or animal feeding, so it can increase the added value of waste fishery. However, the researches to utilize the shell of clams have not been disclosed so far, because shells are very hard and difficult to process. Therefore, a research is needed to obtain organic solvents that can soften the shell, making it easier to process. One such type of solvent is acetic acid. The objective of this research was to get the best immersion duration and concentration of acetic acid to produce the best quality of clam shell flour and get the economic feasibility to the business of making clam shell flour on a small scale industry.
This research used a Randomized Block Design (RAK) of factorial pattern with two factors: soaking period (1 day, 2 days, 3 days) and concentration of acetic acid (50%, 75%, 100%). A repetition was done 3 times, so that 27 units of experiments were obtained. The research parameters included (1) physicochemical test such as calcium content, ash content, moisture content, white degree, yield, protein content and total acid content, and (2) preference test from color and aroma. The best treatment of the study was the clam shell which was soaked for 2 days using 75% concentration of acetic acid solution. The business of clam shell flour in the small scale industry was feasible to work with BEP of Rp. 1,139,11,- and RCR of 1.15.

Kulit kerang berpotensi sebagai sumber mineral terutama kalsium yang dapat digunakan sebagai fortifikan dalam pangan atau pakan ternak, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah limbah hasil perikanan. Namun demikian, penelitian untuk memanfaatkan cangkang kerang darah yang hingga saat ini belum banyak diungkapkan, karena cangkang kerang sangat keras dan sulit untuk diolah. Oleh karena itu sangat diperlukan penelitian untuk mendapatkan pelarut organik yang dapat melunakkan cangkang, sehingga lebih mudah diolah. Salah satu jenis pelarut tersebut adalah asam asetat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan lama perendaman dan konsentrasi asam asetat yang tepat untuk menghasilkan tepung cangkang kerang darah dengan kualitas terbaik serta mendapatkan perhitungan kelayakan ekonomi terhadap usaha pembuatan tepung cangkang kerang darah pada skala industri kecil.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yaitu lama perendaman (1 hari, 2 hari, 3 hari) dan konsentrasi asam asetat (50%, 75%, 100%). Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Parameter penelitian meliputi (1) uji fisikokimia yaitu kadar kalsium, kadar abu, kadar air, derajat putih, rendemen, kadar protein dan kadar total asam, dan (2) uji kesukaan yaitu warna dan aroma. Perlakuan terbaik dari penelitian adalah tepung cangkang kerang darah yang direndam selama 2 hari menggunakan larutan asam asetat dengan konsentrasi 75%. Usaha tepung cangkang kerang darah dalam skala industri kecil layak diusahakan dengan BEP sebesar Rp. 1.139,11,- dan RCR sebesar 1,15.

Keywords


cangkang kerang darah; asam asetat; kadar kalsium; derajat putih

References


Abdullah A, Nurjanah, Wardhani Y.K. 2010. Karakteristik Fisik Dan Kimia Tepung Cangkang Kijing Lokal (Pilsbryoconcha exilis). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 13(1): 48-57.

Abun. (2009). Pengolahan Limbah Udang Windu Secara Kimiawi dengan NaOH dan H2SO4 terhadap Protein dan Mineral Terlarut. Makalah Ilmiah. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran.

Agustini, W, Tri, Fahmi, Suhaedi, A,Widowati Ita, & Sarwono, A. 2011. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Simping (Amusiumpleuronectes) dalam Pembuatan Cookies Kaya Kalsium. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 14 (1). p.8-13.

Andarwulan, N., F. Kusnandar dan D. Herawati. 2011. Analisis Pangan. Dian Rakyat. Jakarta.

Apriyantono, A., et al., 1989. Analisis Kadar Serat Kasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Association of Official Analytical Chemist (AOAC). 1995. Official Methods of Analysis of the Associaton of Official Analytical Chemist. Ed ke-14. Airlington, Virginia. AOAC inc.

Balai Bimbingan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BBPMHP). 2000. Perekayasaan Teknologi Pengolahan Limbah. Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan.

BSN. 2013. Standar Nasional Indonesia-SNI 2715:2013: Tepung Ikan-Bahan Baku Pakan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Buckle KA, Edward RA, Fleet GH, Wootton N. 1987. Ilmu Pangan. Edisi kedua. Penerjemah: Purnomo H, Adiono. Food Science. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia..

Chamidah, A. dan Elita Ch. 2002. Pengaruh pengolahan terhadap kualitas gelatin kulit ikan hiu. Seminar Nasional PATPI. ISBN : 979-95249-6-2, Malang.

Fitria, L. 2012. Kerupuk dengan Subtitusi Tepung Cangkang Kerang Hijau (Perna viridis) Menggunakan Metode Boiling dan Steaming Sebagai Makanan Ringan yang Berkalsium. Skripsi. Fak. Teknik Universitas Negeri malang. Malang. p. 2-3.

Hayati, A. 2012. Pengaruh Perendaman Asam Organik Terhadap Kelarutan Mineral Kerang Darah (Anadara granosa). Skripsi. Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Kaya, AOW. 2008. Pemanfaatan tepung tulang ikan patin (Pangasius sp.) sebagai sumber kalsium dan fosfor dalam pembuatan biscuit. [tesis]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kothari, C. R. 2004. Research Methodology: Method and Techniques. New Age International Ltd. New Delhi.

Latifah, A. 2011. Karakteristik Morfologi Kerang Darah. Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor; Bogor

Maulida, N. 2005. Pemamfaatan Tepung Tulang Ikan Madidihang sebagai Suplemen dalam Pembuatan Biskuit (crackers).Skripsi.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor.

Morton B. 1992. The evolution and succes of the heteromyarian form in the mytiloida. Di dalam: Gosling E, editor. The Mussel Mytilus: Ecology, Physiology, Genetics and Culture. Netherlands: Elsevier. Hlm 21-48.

Mustofa, Kurnia A., dan Suyanto, Agus. 2011. Kadar Kalsium, Daya Kembang, dan Sifat Organoleptik Kerupuk Onggok Singkong Dengan Variasi Penambahan Tepung Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus). Jurnal Pangan dan Gizi, vol. 02, no. 03.

Nurhayati T., 1994. Pengaruh asam dan bleaching terhadap mutu tepung ikan (fish flour) [skripsi]. Bogor: Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.

Nurjanah, Zulhamsyah, Kustiariyah. 2005. Kandungan mineral dan proksimat kerang darah (Anadara granosa) yang diambil dari Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Buletin Teknologi Hasil Perikanan 8 (2): 15-24.

Pudjihastuti. 2010. Pengembangan proses inovatif kombinasi reaksi hidrolisis asam dan reaksi photokimia UV untuk produksi pati termodifikasi dari tapioka. Tesis Universitas Diponegoro. Semarang.

Rohadi, M. Bahrun, Frediansyah, F., & Taufik, N. 2010. Fungsionalisasi Cangkang Kerang Hijau (Perna Viridis) Sebagai Peningkat Kadar Kalsium Susu Fermentasi. Laporan Penelitian. Institut Pertanian Bobor. Bogor. p. 7-8.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Non Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Soekarto, S.T., 1990. Dasar-Dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu Pangan. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sudarmadji, I. B. 2003. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. (Edisi ke 2 ed., Vol. III). Yogyakarta, DIY, Indonesia: Liberty Yogyakarta.

Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi, 1997. Prosedur Analisa Bahan Makanan dan Hasil Pertanian. Liberty, Yogyakarta.

Tababaka, R. 2004. Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius sp) Sebagai bahan Tambahan Kerupuk.Skripsi.IPB. Bogor.

Thalib A. 2009. Pemanfaatan tepung tulang ikan madidihang sebagai sumber kalsium dan fosfor untuk meningkatkan nilai gizi makaroni. [Tesis]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Insitut Pertanian

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winarno, F.G. 2008. Kimia pangan dan Gizi. Edisi Revisi. Jakarta: PT Gramedia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.