PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING (BK), LEMAK KASAR (LK) DAN PROTEIN KASAR (PK) PADA ITIK MOJOSARI JANTAN DAN BETINA FASE GROWER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui efisiensi pengaruh tingkat protein ransum terhadap kecernaan Bahan Kering (BK), Lemak Kasar (LK) dan Protein Kasar (PK) pada itik mojosari jantan dan betina fase grower. Penelitian dilaksanakan di laboratorium lapang Universitas Tribhuwana Tunggadewi, dimulai pada 31 Oktober 2016 sampai dengan 21 November 2016. Materi yang digunakan adalah itik mojosari jantan dan betina sejumlah 24 ekor. Kandang metabolis dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 18 cm dan tinggi 45 cm. Pakan perlakuan yang digunakan adalah hasil formulasi bahan pakan dan disusun dengan protein yang berbeda yaitu; 16%, 18% dan 20%. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang. Variabel yang diukur yaitu Kecernaan Bahan Kering, Lemak Kasar dan Protein Kasar. Hasil penelitian Kecernaan Bahan Kering (KcBK) itik mojosari jantan dan betina menunjukkan bahwa pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) dan nilai rataan KcBK mulai dari 79,15% sampai dengan 82,92%. Nilai Kecernaan Lemak Kasar (KcLK) menunjukkan bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata (P<0,05) terdapat pada perlakuan itik Jantan. Sedangkan perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap itik betina. KcLK pada itik mojosari jantan dan betina berkisar 93,61% sampai dengan 95,38%. Sedangkan Nilai Kecernaan Protein Kasar (KcPK) memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05). Nilai KcPK berkisar antara 80,22% sampai 84,38% menunjukkan bahwa nilai kecernaan protein kasar tergolong tinggi.
Keywords
References
Achmanu dan Muharlien. 2001. Ilmu Ternak Unggas.Universitas Brawijaya Malang
Adji, S. 2000. Rancangan Percobaan Bidang Pertanian. Kanisius, Yogyakarta.
Ariesta, A. H. 2011 Pengaruh kandungan energi dan protein ransum terhadap penampilan ayam kampung umur 0-10 minggu. Program Studi Ilmu Peternakan. Program Pascasarjana. Universitas Udayana. Denpasar. Thesis.
Kamal, M. 1998. Pakan Ternak Non Ruminansia (unggas). Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Lubis, 2011. Ilmu Makanan Ternak. PT. Pembangunan. Jakarta.
Nelwedia, 2009. Efek Penggantian Jagung dengan Biji Alpukat yang di Rendam Air Panas dalam Ransum Terhadap Ritensi Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar pada Ayam Broiler. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. Diakses tanggal 1 September 2016
Ndakuhali, Y, Mb. 2017. Pengaruh tingkat protein ransum terhadap Ame (apparent metabolizable energy), kecernaan bahan organik(kcbo), dan kecernaan abu pada itik mojosari jantan dan betina. Skripsi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
Santoso, U. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Unggas. Http://Unp. Santoso. Wordpress. com/2008/06/09. Diakses 18 juli 2017.
Suharno dan Amri. 2000. Profil Ternak Itik. http://baturanet.blogspot.com/2010/05/profil-itik-mojosari.html. Diakses 18 juli 2017.
Suwarta, F. X. 2013. Evaluasi Peranan Seka dan Aras Sekam Padi dalam Ransum Terhadap Kinerja Itik Manila. Tesis Pasca Sarjana. UGM
Tilman, A, D. S, Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo dan S, Lebdosoekojo. 2005. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiproji, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosutjoko. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tillman, A. D. H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo,S. P. Kusumo dan S. Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Widodo, R. M. 2017. Pengaruh Tingkat Protein Ransum Terhadap AMEn (Apparent Metabolizable Energy N Correction) Pada Itik Mojosari Jantan Dan Betina. Skripsi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Wulandari, W. A. Hardjosworo, P. S. Gunawan. 2005. Kajian Karakteristik Biologis Itik Cihateup dari Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Di dalam: Matius W, et all, editor Seminar Nasional Teknologi Peternakan. 2005 september 12-13; Bogor, Indonesia. Bogor (ID) Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan hlm 795-803
Refbacks
- There are currently no refbacks.