PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT HIJAU TERHADAP KONSUMSI DAN KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN LEMAK KASAR PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA (Penelitian Di Peternak Rakyat Dusun Prodo Desa Klampok Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang

Charles Mau, Eko Marhaeniyanto, Hariyadi Darmawan

Abstract


This research was conducted with the aim to know the effect of green concentrate use with the proportion of 10 - 30% of different leaf powder to feed intake level, and digestibility of etawa goat. Implementation of research in Klampok Village Singosari Subdistrict and proksimat analysis done in laboratory of Nutrition dan Feed Animal, Brawijaya University. The research material consisted of 16 male goats etawa rich makers, average body weight of 26.68 ± 9.01 kg.The materials used are bran, milled corn, soybean meal, coconut meal, mineral and molasses of Gliricidia sepium leaf powder, Calliandra calothyrsus, Leucaena leucocephala, Artocarpus heterophillus. Use of green flour on green concentrate with different proportions ie P0 without leaf meal, P1 using 10% leaf powder, P2 using 20% leaf powder, P3 30% leaf powder.The experimental method, using Randomized Blok Design (RBD) consisted of 4 treatments and 4 replications. Treatment of concentrate feed with 18% crude protein content.The results showed an non significant (P> 0.05) on the consumption of dry matter, organic matter, and crude fat. However, the effect was significantly (P<0.05) on the digestibility of organic matter and crude fat digestibility (P<0,01). Dry matter digestibility ie P0=65.82±4.55%, P1=59.43±7.85%, P2=74.61±6.84, P3=69.33±8.92. Organic matter digestibility ie P0=63.21±12.87, P1=62.00±6.68, P2=77.29±6.20%, P3=71.53±7.87%. Crude fat digestibility ie P0=37,10±13,65%, P1=18,66±14,97%, P2=71,25±14,13%, P3=50,37±7,94%. Provision of green concentrate with 20% proportion of leaf powder is an ideal result against the digestibility and weight of goat etawa rich makers.

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan mengetahui penggunaan konsentrat hijau dengan jumlah proporsi 10 - 30% tepung daun tanaman yang berbeda terhadap tingkat konsumsi dan kecernaan pakan pada kambing peranakan etawah. Penelitian dilaksanakan di Desa Klampok Kecamatan Singosari dan analisis proksimat dilakukan dilaboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Universitas Brawijaya. Materi penelitian terdiri dari 16 ekor kambing peranakan etawa jantan dengan rata – rata bobot badan 26,68±9,01 kg. Bahan pakan penyusun konsentrat yang digunakan meliputi bekatul, jagung giling, bungkil kedelai, bungkil kelapa, mineral, molasses, tepung daun gamal, kaliandra, lamtoro, nangka. Metode percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penggunaan tepung daun pada konsentrat hijau kadar protein 18%. menggunakan proporsi yang berbeda yaitu P0 = tanpa penggunaan tepung daun, P1 = penggunaan tepung daun 10%, P2= penggunaan tepung daun 20%, P3= penggunaan tepung daun 30%. Hasil penelitian menunjukkan penngaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering, bahan organik, dan lemak kasar, tetapi memberi pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan organik dan kecernaan lemak kasar (P<0,01). Hasil nilai kecernaan BK masing masing P0=65,82±4,55%, P1= 59,43±7,85%, P2=74,61±6,84%, P3=69,33±8,92%. Nilai kecernaan BO masing-masing P0=63,21±12,87%, P1= 62,00±6,68%, P2=77,29±6,20%, P3=71,53±7,87%, Nilai kecernaan LK masing masing P0=37,10±13,65%, P1=18,66±14,97%, P2=71,25±14,13%, P3=50,37±7,94%. Pemberian konsentrat hijau dengan proporsi tepung daun 20% merupakan hasil yang terbaik terhadap nilai kecernaan dan bobot badan kambing peranakan etawah.

Keywords


Konsentrat Hijau; Konsumsi; Kecernaan; Kambing Peranakan Etawah

References


Crampton, E. E. And L. E. Harris. 1969. Applied Animal Nutrition 2nd Edition. L. H. Freeman and Co, San Francisco

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT Gramedia Widya Sarana Indonesia, Jakarta.

Murray, R.K., D.K Granner, P.A Mayes and V.W. Rodwell. 2000. Biokimia Harper. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Norton, B.W., 1973. Nutrition Biochemestry of cattle Production Course University Agriculture Malaysia, Australia-Asean University Corporation Scheme.

Parakkasi, A. 1999.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Ruminan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Rahman, D. K., 2008. Pengaruh Penggunaan Hidrolisat Tepung Bulu Ayam dalam Ransum terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik serta Konsentrasi Amonia Cairan Rumen Kambing Kacang Jantan. Skripsi. Program Studi Peternakan Universitas Sebelas Maret.

Siregar, S. B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Jilid I. Fakultas Peternakan.Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tillman, A. D, Hartadi, H, Reksohadiprodjo, S. Prawitokusumo, S. dan Lebdosoekojo, S. 1991.Ilmu Makanan Ternak Dasar.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Tillman, A. D., S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoeksono. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Van Soest, P. J. 1994. Nutritional Ecology of The Ruminant. 2nd ed. Comstock Publishing Associates ADivision of Cornell Uniersity Press.Ithaca and London.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.