PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT HIJAU TERHADAP KONSUMSI DAN KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN LEMAK KASAR PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA (Penelitian Di Peternak Rakyat Dusun Prodo Desa Klampok Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang
Abstract
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan mengetahui penggunaan konsentrat hijau dengan jumlah proporsi 10 - 30% tepung daun tanaman yang berbeda terhadap tingkat konsumsi dan kecernaan pakan pada kambing peranakan etawah. Penelitian dilaksanakan di Desa Klampok Kecamatan Singosari dan analisis proksimat dilakukan dilaboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Universitas Brawijaya. Materi penelitian terdiri dari 16 ekor kambing peranakan etawa jantan dengan rata – rata bobot badan 26,68±9,01 kg. Bahan pakan penyusun konsentrat yang digunakan meliputi bekatul, jagung giling, bungkil kedelai, bungkil kelapa, mineral, molasses, tepung daun gamal, kaliandra, lamtoro, nangka. Metode percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penggunaan tepung daun pada konsentrat hijau kadar protein 18%. menggunakan proporsi yang berbeda yaitu P0 = tanpa penggunaan tepung daun, P1 = penggunaan tepung daun 10%, P2= penggunaan tepung daun 20%, P3= penggunaan tepung daun 30%. Hasil penelitian menunjukkan penngaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering, bahan organik, dan lemak kasar, tetapi memberi pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan organik dan kecernaan lemak kasar (P<0,01). Hasil nilai kecernaan BK masing masing P0=65,82±4,55%, P1= 59,43±7,85%, P2=74,61±6,84%, P3=69,33±8,92%. Nilai kecernaan BO masing-masing P0=63,21±12,87%, P1= 62,00±6,68%, P2=77,29±6,20%, P3=71,53±7,87%, Nilai kecernaan LK masing masing P0=37,10±13,65%, P1=18,66±14,97%, P2=71,25±14,13%, P3=50,37±7,94%. Pemberian konsentrat hijau dengan proporsi tepung daun 20% merupakan hasil yang terbaik terhadap nilai kecernaan dan bobot badan kambing peranakan etawah.
Keywords
References
Crampton, E. E. And L. E. Harris. 1969. Applied Animal Nutrition 2nd Edition. L. H. Freeman and Co, San Francisco
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT Gramedia Widya Sarana Indonesia, Jakarta.
Murray, R.K., D.K Granner, P.A Mayes and V.W. Rodwell. 2000. Biokimia Harper. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Norton, B.W., 1973. Nutrition Biochemestry of cattle Production Course University Agriculture Malaysia, Australia-Asean University Corporation Scheme.
Parakkasi, A. 1999.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Ruminan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Rahman, D. K., 2008. Pengaruh Penggunaan Hidrolisat Tepung Bulu Ayam dalam Ransum terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik serta Konsentrasi Amonia Cairan Rumen Kambing Kacang Jantan. Skripsi. Program Studi Peternakan Universitas Sebelas Maret.
Siregar, S. B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Jilid I. Fakultas Peternakan.Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tillman, A. D, Hartadi, H, Reksohadiprodjo, S. Prawitokusumo, S. dan Lebdosoekojo, S. 1991.Ilmu Makanan Ternak Dasar.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Tillman, A. D., S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoeksono. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.
Van Soest, P. J. 1994. Nutritional Ecology of The Ruminant. 2nd ed. Comstock Publishing Associates ADivision of Cornell Uniersity Press.Ithaca and London.
Refbacks
- There are currently no refbacks.