PENGARUH KINERJA PENYULUH PERTANIATERHADAP PERSEPSI PETANI DAN PENERAPAN SISTEM PADI ORGANIK
Abstract
Tugas penyuluh pertanian adalah memotivasi kepada para petani agar mau mengubah cara berpikir, kerja dan cara hidupnya yang lama dengan cara-cara yang baru yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi pertanian yang lebih maju. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja penyuluh pertanian terhadap persepsi petani dan penerapan sistem padi organik di kelompoktani tirtosari II dusun gambiran desa mojosari kecamatan kepanjen. Sampel pada penelitian ini adalah kelompoktani Tirtosari II sebanyak 35 orang dengan menggunakan metode random sampling. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tahapan teknik analisis data menggunakan SEM-Smart PLS, hasil analisis SEM membuktikan bahwa kinerja penyuluh pertanian terhadap persepsi dengan nilai t-Statistik 79,067 Pengujian pengaruh kinerja penyuluh pertanian terhadap penerapan sistem padi organik diperoleh nilai t-Statistik 2,149 dan persepsi petani terhadap penerapan sistem padi organik meiliki nilai 6,469, masing-masing variabel memiliki nilai kreteria lebih dari T-Tabel 1.960, Pengaruh kinerja penyuluh pertanian terhadap persepsi petani berpengaruh positif hal ini menujukan bahwa petani dapat memahami dan mengerti apa yang penyuluh sampaikan melalui setiap kegiatan penyuluhan baik itu kegiatan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan. Pengaruh Kinerja penyuluh pertanian terhadap penerapan sistem padi organik berpengaruh positif bahwa kegiatan penerapan sistem padi organik dengan menggunakan pupuk organik (kompos/kandang) dan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) menggunakan musuh alaminya berupa tanaman refugia sehingga penggunaan bahan kimia dalam pengendalian OPT dapat dikurangi. Pengaruh persepsi petani terhadap penerapan sistem padi organik berpengaruh positif hal ini menujukan bahwa persepsi petani sudah lebih baik sehingga pengetahuan, sikap dan keterampilan petani itu berubah
Keywords
References
Abugu, R.O,. Chah, J.M., Nwobodo, C.A.A.N., dan Igbokwe, E.M. 2013. “Agricultural Extension Needs of Farmers in Telfairia Production and Marketing in Enugu State, Nigeria”. Journal of Agricultural Extension, Vol. 17 (1) : 49 – 60.
Ardiansyah, A., Gitosaputro, S &Yanfika, H. (2014), ’Persepsi Petani Terhadap Kinerja Penyuluh di BP3K Model COE (Center of Excellence) Kecamatan Metro Barat. Kota Metro’, JIIA, Vol. 2 (2) : 182-189.
Bahua, M. (2010) “Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya pada Perilaku Petani Jagung di Provinsi Gorontalo”.Disertasi. Bogor:Institut Pertanian Bogor.
Henseler, J. Ringle, C.M. & Sinkovicks, R.R.(2009). The use of partial least square modeling in international marketing. New Challenges to International Marketing Advances in International Marketing, Volume 20, 277-319.
Kuntariningsih, A., dan Maryono, J. 2013.“Dampak Pelatihan Petani Terhadap Kinerja Usahatani Kedelai di Jawa Timur”. Jurnal Sosiohumaniora, Vol. 15 (2) : 139 – 150
Kusnadi, 2010. Kinerja penyuluha pertanian PNS dalam melaksanakan tupoksi di kabupaten bogor. Bogor
Monecke, A. & Leisch, F. (2012) SEM PLS: Structural Equation Modeling Using Partial Least Square. Journal of Statistic Software.
Peraturan Presiden Republik Indonesia (2014), Tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Presiden Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2014. Jakarta.
Rivera, W. M. and Qamar M. K. 2003. Agricultural extension, rural development and the food security challenge. Rome: FAO.
Sucihatiningsih D.W.P. 2011. Strategi Penguatan Kinerja Penyuluh Pertanian. Semarang: UNNES PRESS.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). ALFABETA, Bandung.
Wijanto, S.H.(2008) Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8. Konsep dan Tutorial. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Refbacks
- There are currently no refbacks.